Tok! Tok! Tok!
Ketukan di pintunya, membuat Naruto menyernyitkan dahi.
Siapa lagi yang diluar sana?
Naruto belongs to Masashi Kishimoto
Amma Cherry present
"FLOWERS BOYS: Next Door (versi SasuNaru)"
Rating: T+
Warning:
AU, OOC, TYPO(S), MISS TYPO, GARING, SHO-AI, HAREM!NARU MAYBE, EYD tidak digunakan.
Judul pinjam dari drama korea, ide cerita juga pinjam sedikit; soal kesamaan tempat dan mungkin juga karakter.Hope you Enjoy~
.
.
.
.
"Nagato-san?" sapphire bundar Naruto melebar ketika kedatangan tamu dari tetangga seberang gedung apartemennya. "ada apa, ya?" si pirang melihat kecanggungan Nagato, pemuda yang pintar memasak itu seperti ingin berkata namun ragu.
"Maaf mengganggumu, Naruto! Aku kesini hanya ingin memberikan titipan seseorang untukmu, dia makan di tempat aku bekerja dan memintaku untuk mengantarnya padamu." Naruto speechless, pemuda berambut merah agak panjang yang ia ikat diujung rambutnya itu memang terkenal ramah dan baik. Nagato bahkan mau-mau saja dijadikan kurir gratis, lain kali jika malas keluar untuk ke kantor pos, Naruto mencari Nagato saja.
Awalnya memang Nagato keberatan jika nanti pasti dirinya dianggap kurir dadakan. Tapi saat memikirkan nama Naruto yang disebut orang itu, Nagato berubah pikiran seketika. Apa salahnya menjadi kurir, jika itu dapat membuatmu bahagia begitu melihat wajah Naruto yang sempurna dengan bibir merah merekah dan pipi merona. Dan semua itu bukanlah bayangan semata.
Naruto dengan bibir basah, dan pipinya sedikit merona-akibat ciuman sebelumnya dengan Uchiha Sasuke, masih menyisakan rasa hangat dialiran darahnya juga jantungnya yang masih berdebar tidak normal. Ditambah lagi mata biru bundar Naruto nampak sedikit berair. Benar-benar imutnya si pirang saat ini meski tanpa disadari oleh dirinya.
Nagato menelan air liurnya susah payah, berusaha untuk tidak ngiler saat berhadapan dengan orang yang dari awal masuk apartement ini sudah populer dengan kemanisan dan maskulinnya si pirang. Untungnya pemuda itu lebih senang berada didalam ruangan ketimbang keluyuran, Naruto pintar menyembunyikan diri. "Aku... hanya itu saja yang ingin aku sampaikan. Tolong, terima ini... Permisi!" mendorong kotak yang dibawanya kearah Naruto, Nagato berlalu dengan wajah merona.
"Ada apa sih, dengan dia?" Naruto berdecak heran, lalu kembali masuk kedalam dengan kotak berwarna kuning yang diterimanya dari Nagato tadi. Melirik kotak yang berwarna hijau pemberian Deidara kemaren, Naruto menatap benda ditangannya juga. Tanpa pikir panjang juga ia membuang kotak itu kearah bawah lemari bukunya, ia tidak berniat untuk membuka dan tau isi kotak itu.
Dering ponsel membuat si pirang mendekati meja tempat ponselnya terletak, ia menyernyit ketika nomor yang tidak dikenal masuk kepanggilan teleponnya saat ini. Meraih ponsel dan menggeser tombol hijau dilayar, Naruto menaruh ponselnya kearah telinga.
"Moshi-moshi?"
[Hei, Naruto...]
Naruto menyernyit mendengar suara orang diseberang sana yang rada serak-serak. Ia menatap layar ponselnya lagi, lalu menaruh ketelinga kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLOWER BOYS: Next Door(Versi SasuNaru)
أدب الهواةNaruto sudah hidup tenang dan tentram diapartemen kecilnya. Ia akan keluar jika perlu sesuatu dan berdiam dikamarnya sebagai editor. Tapi, seorang tetangga baru memaksanya kembali ke masa lalu. Sialnya Naruto tidak bisa menolak. Republish