Di sebuah sofa di ruang keluarga dua orang pemuda yang baru saja bertemu sejak dua minggu lalu itu sedang melakukan percecokkan yang sebenarnya tidak penting.
Nama dari kedua orang pemuda itu adalah Uchiha Sasuke dan Uzumaki Naruto.
Kebiasaan saat mereka bersama adalah tidak bisa jika tidak ribut atau berisik jika sudah di tempat yang sama. Karena mereka berdua adalah dua orang manusia yang tidak akan pernah sama. Dalam hal argumen ataupun kepercayaan. Mereka juga tidak akan pernah sama dalam menilai sesuatu dan tentu hal itu membuat mereka saling beetentangan dan saling merendahkan.
"Pokoknya aku mau yang ini!"
Seperti yang terjadi saat ini. Tadinya mereka berdua aman-aman saja sambil menonton televesi sampai seorang wanita datang dan menyerahkan sebuah majalah pada mereka.
Wanita itu meminta agar memereka memilih salah satu yang menurut mereka bagus. Tapi yang terjadi adalah badai petir yang memenyambar-nyambar kemana-mana.
"Tapi menurutku lebih bagus yang ini. Pilihanmu terlalu kekanakan dobe."
Si pirang alias Uzumaki Naruto adalah seorang dengan watak polos dan keras kepalanya sedangkan Si raven alias Uchiha Sasuke adalah seorang dengan keegoisannya yang tidak akan pernah runtuh.
"Nanni? Jangan menhina pilihanku teme, kalau kau tidak suka tidak masalah tapi aku akan tetap pilih yang ini!" tegas si pirang bersedekap dada. Melepaskan bagian majalah yang tadi ia pegang.
Urat kekesalan Si raven pun berkedut " jangan keras kepala dobe, kau tidak malu jika menggunakan itu nanti!" bentaknya sembari menunjuk-nunjuk bagian majalah ditangannya.
"Tidak!" kukuh Naruto.
"Tidak bisa, pokoknya aku akan beli yang ini. Karena terlihat bagus kalau aku memakainya."kata Si raven tidak mau kalah. Ia meraih ponselnya yang terletak tidak berdaya melihat kelakuan pemiliknya diatas meja.
Naruto yang tahu dengan tindakan yang akan dilakukan oleh Sasuke selanjutnya menghentakkan kakinya. Dengan penuh rasa kesal ia berdiri kemudian mengambil langkah meninggalkan Si raven.
"Terserah kau. Tapi aku akan beli juga yang aku pilih!" dengan langkah lebar Naruto berjalan ke pintu keluar. Tapi baru saja kakinya menjejaki lantai luar Sasuke sudah menariknya kebelakang.
"Apa maksudmu?" tanya Sasuke dingin.
"Memangnya apa lagi."
"Ck. Jangan bodoh mana ada orang menikah menggunakan dua cincin yang berbeda dobe, kau ini idiot atau idiot sekali sebenarnya?"
Jelas saja perkataan Si raven barusan membangunkan iblis dalam jiwa Si pirang. Dengan aura kemarahan yang menyeruak menyelubungi tubuhnya ia pun dengan emosi berteriak.
"KALAU BEGITU YA SUDAH TIDAK USAH MENIKAH SAJA. AKU SUDAH TIDAK NAPSU LAGI MENIKAH DENGAN UCHIHA EGOIS SEPERTIMU, KONO YAROO!" teriakan yang keras, sangat keras. Suara Naruto bahkan sampai tetdengar ke jalan raya di ujung sana. Sepertinya kemarahannya benar-benar mencapai ubun-ubun.
Setelah melampiaskan kekesalannya dengan suara badai Naruto menepis kasar tangan Sasuke yang menggenggam lengannya. Kemudian benar-benar berlalu meninggalkan Sasuke.
BLAM
Dan bonus bantingan pintu yang hampir mengenai wajah tampan Si raven. Untuk beberapa detik adik dari Uchiha Itachi itu blank sebelum akhirnya tersadar dan ia pun berdecak kesal.
'Sial'
.
.
.
Wkwkkw drabble ancur..
^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Sasunaru Drabble
FanfictionCerita mengandung usur yaoi/boyxboy/hubungan sesama Laki-laki. Tidak suka tidak usah dibaca!