I just have to say its over
I think you feel the same
I will find a new path and get away from this
"Kau jauh dan kau pergi.."
.
.
.
"Yunnie! Kau sudah baca komik ini belum?"
Namja tampan itu menoleh—menatap sahabat sejak kecilnya yang berwajah cantik. Kim Jaejoong berlari menghampiri kursinya seraya melambaikan buku komik yang masih dalam bungkusan plastik. Yunho menaikkan alisnya, ia tersenyum cerah ketika Jaejoong berdiri di hadapannya dengan nafas yang tersengal.
"Belum! Kau khusus membawanya untukku, ya? Sampai belum dibuka begitu" Ujar Yunho hendak mengambil komik tersebut.
Jaejoong memeletkan lidahnya. Ia terkikik jahil seraya menjauhkan komiknya dari Yunho.
"Ternyata tebakanku benar! Hahaha, siapa bilang aku membawanya untukmu? Aku hanya ingin pamer kepadamu! Ahahaha~" Tawa Jaejoong seraya menggoyang-goyangkan komik barunya.
"Kau memilih orang yang salah untuk pamer!" Teriak Yunho seraya melompat dari kursinya dan berusaha merebut komik yang sudah dibawa lari oleh Jaejoong.
Anak-anak kelas XII-3 yang sudah berada di kelas tertawa melihat tingkah konyol kedua pemuda tersebut. Yunho dan Jaejoong selalu saja ribut setiap pagi—dan mereka suka itu. Karena pada akhirnya namja cantik itu akan kalah dalam jepitan ketiak Yunho. Ah, 3 tahun kebersamaan mereka dengan kedua pemuda berisik itu membuat anak-anak kelas jadi tidak rela harus berpisah dengan keduanya saat hari kelulusan nanti.
Sebentar lagi mereka akan menjalani ujian akhir. Maka dari itu saat-saat seperti ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
"Jiyong ah! Tangkap!" Jerit Jaejoong seraya melempar buku komiknya.
Yunho mengalihkan pandangannya kepada Jiyong yang sudah melempar komik tersebut ke tangan Jessica. Gadis berambut blonde itu menjerit dan refleks melemparkan komik yang ada padanya kepada Jonghyun. Dari Jonghyun lalu berlanjut kepada Donghae. Namja tampan itu menyeringai saat Donghae tanpa pikir panjang melempar komik milik Jaejoong kepada Siwon yang duduk di dekat posisi Yunho berdiri.
"YA CHOI SIWON PABO!" Jerit Jaejoong yang berhasil menarik pinggang Yunho hingga namja tampan itu sedikit mundur ke belakang.
Siwon segera melempar komik tersebut kepada Tiffany yang duduk di dekat dinding—dua deret terpisah dari kursinya. Anak-anak kelas tertawa melihat Yunho yang berteriak kesal dan berusaha lepas dari pelukan Jaejoong. Namun tawa tersebut berhenti ketika pintu kelas terbuka dan Go Ahra muncul di sana.
Ah—dasar pengganggu. Gerutu anak-anak kelas dalam diam.
"Yun, ayo temani aku sarapan" Ujar gadis berambut hitam itu tersenyum manis.
Jaejoong segera melepaskan pelukannya di pinggang Yunho. Memperhatikan sahabat sejak kecilnya yang segera berjalan menghampiri Ahra tanpa menoleh kepadanya.
"Kenapa kau berkeringat seperti ini? Jangan bilang kau baru saja bermain kejar-kejaran seperti anak kecil lagi dengan teman-temanmu itu" Keluh Ahra seraya mengusap pelipis Yunho yang berkeringat dengan saputangannya.
Yunho hanya tersenyum mendengar ucapan gadis cantik itu. Ia segera merangkul bahu Ahra dan membawanya jauh dari kelas. Meninggalkan Jaejoong yang sudah menghela nafas dan kembali duduk di kursinya. Anak-anak kelas kembali bersuara—membicarakan betapa menyebalkannya Ahra yang tidak bisa melihat kalau mereka sedang bersenang-senang. Gadis cantik itu selalu saja mengganggu waktu kebersamaan mereka yang tinggal sedikit lagi. Ahra masih kelas dua, tentu saja gadis itu tidak mengerti tentang limit waktu yang dimiliki para anak kelas tiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUN AWAY
FanfictionJaejoong mencintai Yunho sejak kecil. Tapi Yunho malah menutup mata akan perasaan Jaejoong. Padahal teman-teman sekelas juga ikut membantu agar Yunho melihat namja cantik itu. Tapi Yunho terlalu keras kepala. Keras kepala dan bodoh. . . . I just hav...