Author pov 06.00 wib
Rinai bangun dengan muka bantal nyaa
Jelas saja dia masih mengantuk tetapi jam weker berhasil membuatnya terpaksa bangunDia bangun dengan malas kemudian berlalu menuju kamar mandi
hari ini dia akan sekolah, dia tidak mau bunda nya itu mengomel lagiiSetelah beberapa menit dan memakai seragam, rinai keluar dari kamar nya dan melihat pintu kamar devan yang masih tertutup rapat
Dia berniat untuk mengetuknya
Tokkk tokk tokk ...
"kak devan uda bangun? Ayok sarapan! Ditungguin bunda tuhh" rinai bahkan belum kemeja makan, ia hanya ingin memastikan abangnya itu marah atau tidak
Tidak ada sautan dari dalam dan dia memutuskan pergi saja menuju meja makan
Rinai pov
Gue mengetuk ngetuk pintu kamar kak devan tetapi tidak ada jawaban
Gue akhirnya nyerah dan memutuskan pergi kemeja makanDan ternyata abang gue sudah sarapan duluan disana
"Pagii ndaa, pagii kak dev" gue menyapa mereka berdua
"Pagii sayang" itu bunda yang membalas sapaan gue, dan kak devan diam saja
Dia beneran marah ?
"Sarapan sayang?" Tanya bundaa
"Iyaa ndaa" gue duduk disamping kak devan dan berbalik untuk menatapnya"Kak dev, masih ngambek sama rinai?"
"Hmmm""Kak dev jangan ngambek dong ntar rinai kangen" gue menoel pipi chubby nya itu
"Maafin rinai dong" gue memasang wajah memelas andalan gue, yang ternyata sia sia karena dia sama sekali nggak natap gue
"kak devaann" gue mengguncang guncangkan tubuhnya
"Aishhh iyaiyaa nay, bawel banget sihh"
"Maafin kak dev"
"Iyaiya dimaafin, udaa ahh makan tuhh sarapanloo"
"Yeeee makasihh kak dev" gue memeluk badannya yang menurut gue sedikit kurus akhir akhir ini
Gue tau kak devan gk bakalan bisa lama lama marahan sama gue
Setelah selesai sarapan kita salaman dengan bunda buat berangkat
Gue sama kak devan masuk kedalam mobil
Gue sempat ngelirik kerumah kak jevan dan mogenya uda nggak ada, mungkin udaa berangkat kali yaOhh iya, abang gue ini satu sekolah sama gue lohh, SMAN Juanda Jakarta.
Kak devan kelas duabelas, gue kelas sepuluh, dan kak jevan kelas sebelasNggak lama kita pun sampai disekolah
Kak devan markirin mobilnya diparkiran sekolah, setelah itu kitapun turun
Berhubung gue sama kak devan satu jurusan, yaitu Ipa, kelas kita berdua searah, cuma kelas gue duluan dapet
Gue dadah dadahh gitu ke kak devan dan dia cuma geleng geleng kepala, mungkin dia malu punya adek kaya gue
Gue memasuki kelas dan duduk disamping sahabat gue
Cleonavia Nica, gue sempat heran kenapa namanya begitu sulit buat diucapkan, tapii gue sangat menyayangi sahabat gue ini"Hay cleo, ada pr?"
"Emm bentar gue liat dulu" nggak lama cleo mengeluarkan buku pr nya"Adaa nihh matematika, lo belum selesai?"
"Belumm hehee" gue nyengir kedia dan dia cuma geleng geleng kepala
"Buruan kerjain bentar lagi masuk"
"Iyaiyaa bawel lo ahh" guepun mengerjakan pr dengan berat hati, I hate Matematic so much
KAMU SEDANG MEMBACA
My Heartbeat
RomanceIntinya ini cerita tentang Jevan dan Rinai "Jangan ngacak ngacak rambut gue" seru rinai yang kesal karena tingkah jevan yang menurutnya menyebalkan Jevan yang melihat rinai kesal semakin menjadi jadi dengan menarik pelan hidungnya "Jevan ihh...