5. Mian berubah???? (Lisa story)

23 1 0
                                    

Lisa pov

Entah perasaanku saja yang salah atau aku yang terlalu kawatir, ada yang berubah dengan Mian. Yaa Mian berubah ..

1 tahun sudah pernikahanku dan Mian, dan selama itupun aku merasa bahagia,entah karena sikapnya yang konyol ketika menggodaku, sikapnya yang manis, atau kasih sayang yang selalu dia berikan. Kami nyaris tidak pernah bertengkar selama pernikahan, ketika ada masalah kami selalu menyelesaikan secara baik-baik. Sekarang aku masih tinggal dirumah mertuaku, sungguh sebenarnya aku sangat ingin keluar dari sini dan tinggal berdua saja dengan Mian. Tapi pernyataan Mian yang selalu berharap jika aku tinggal disini aku bisa membuka hati mam untuk menerimaku. Mam memang sudah berbicara padaku, tapi yang selalu keluar dari mulut mam adalah kata-kata sinis, dan kata-kata penuh kebencian. Berbanding terbalik jika keberadaanku sedang bersama ayah atau demian, mam sangat berlaku manis padaku, bahkan berakting seolah-olah aku menantu yang sangat dia sayangi. Menjijikan .. oops maaf aku malah mengumpat ..

Aku beberapa kali ingin mengatakan kebenaran tentang mam. Tapi seakan wanita itu tau, dia selalu menggaggalkan rencanaku. Sepertinya dia niat sekali membuatku tersiksa,dan merasa tidak nyaman. Tetapi bodohnya aku masih tetap menyayangi mam, aku tidak membencinya, tapi aku sedikit kesal.. ada kedekatan dan rasa nyaman ketika aku bersama mam, rasanya seperti dekat dengan Lilian. Aneh aku tidak mengerti..

Dan Mian akhir-akhir ini selalu pulang tengah malam, bahkan pagi. Dia selalu bilang pekerjaannya bertambah banyak karena ada proyek baru yang harus dikerjakan. Aku tidak bekerja lagi sebagai sekretarisnya, aku dipecat oleh suamiku sendiri di 3 bulan pernikahan kami, alasannya supaya aku tidak capek dan katanya nyonya handoko itu duduk manis saja dirumah menunggu suami pulang. Dan sebagai gantinya aku memilih Lilian untuk menjadi sekretaris Mian,karena aku percaya pada Lilian, dia tidak mungkin menggoda suami sahabatnya sendiri.. hahaha
Dan Mian akhir-akhir ini jarang sekali berbicara padaku, dia seperti menghindariku, dan dia selalu tidur diruang kerjanya ketika pulang, sangat aneh menurutku. Dia tidak pernah lagi mencium keningku ketika dia pergi ke kantor, dia langsung pergi begitu saja tanpa bicara sedikitpun. Apa aku melakukan kesalahan .. tapi apa kesalahannku?
Aku akan menunggu Demian pulang dan berbicara padanya malam ini.

▪▪▪

Pukul 23.25 wib

Suara pintu terbuka.. sudah tidak perlu ditanyakan siapa yang datang..

"Mian bisakah kita bicara? Setelah kamu membersihkan diri, aku siapin baju tidur untukmu"

"Hmm.." balas Mian sambil berlalu ke kamar mandi

"Ada apa dengannya? (Pikirku dalam hati)" akupun menyiapkan baju ganti untuk Demian

Setelah Demian selesai dan sudah berganti baju. Kami pun duduk berhadapan di ruang kerja demian.

"Mian bolehkah aku bertanya sesuatu?"

Hening....

Aku menghela nafas.. " Apa aku melakukan kesalahan Mian? Kenapa sikapmu seperti ini ?"

Hening ....

Aku melihat Mian diam saja, wajahnya datar bahkan malas.
"Mian jawab aku , kamu kenapa? Aku istrimu Mian.. " ucapku dengan suara sangat pelan

Hening...

Habis sudah kesabaranku, aku tidak mengerti mengapa dia bersikap seperti ini padaku.

"Mian" ucapku lantang , dengan nafas terengah-engah.

"Diam kau" balas mian berteriak

Aku terperanjat " kau kenapa mian?"

"Pergi dari sini" ucapnya dingin

Akupun beranjak pergi sambil menahan air mataku keluar dan menutup pintu dengan keras sebagai tanda aku sangat kecewa .. hiks

Dikamar .. aku menangis sejadi-jadi nya..

"Hiks.. hiks.. ya tuhan apa salahku? Kenapa dia seperti itu.. Mian membentakku , kenapa rasanya sakit sekali.. dia hiks.. tidak peduli.. lagi hiks ..padaku"

Akupun menangis semalaman dan akhirnya aku jatuh terlelap dengan seribu pertanyaan dikepalaku"

▪▪▪

Pagi hari aku sudah membersihkan diri dan menyamarkan mata sembabku dengan make up dengan sangat apik,meskipun samar-samar masih terlihat jika benar-benar memperhatikanku. Hari ini aku berencana mengunjungi panti, aku kangen ibu Kia, aku kangen anak-anak dan sepertinnya aku akan akan menginap dipanti selama beberapa hari. Aku ingin menenangkan pikiranku disana..

"Selamat pagi yah, mam" aku sengaja tidak menyapa Demian, sepertinya diapun tidak peduli.

"Pagi nak" balas ayah
"Pagi lisa" balas mam sambil tersenyum..

Andai senyum mam bukan palsu.. haaha mimpi saja kau lisa,,
Akupun menyantap roti dan segelas susu..

"Mm.. Mian (malas sekali menyebutkan namanya) aku mau minta ijin ke panti untuk beberapa hari aku merindukan keluargaku disana" setidaknya aku masih menghargai dia sebagai suamiku dengan meminta ijin.

"Hmm" balas demian
Tau gitu aku gak ijin aja sekalian kabur aja ..

"oh ya mam dan ayah tidak keberatankan bila aku pergi kesana"

"Pergilah sayang" balas mam sambil tersenyum kembali.. cih dasar

Akupun beranjak pergi...
"Bye semuanya"

"Hati-hati nak, kamu pergi diantar Demian saja" ayah agak berteriak

Akupun berhenti dan berbalik, akupun sebenarnya mau bilang seperti itu. Tapi buktinya laki-laki itu malah buang muka. Ckck Ibu dan anak sama saja.. "Enggak yah, demian lagi sibuk, aku naik taksi aja tidak apa-apa" "aku pergi dulu"

Akupun pergi dengan taksi yang sudah aku pesan..

▪▪▪

Pukul 13.00 Wib

Setelah bermacet-macet ria 5 jam dijalan, padahal waktu normal hanya membutuhkan 2 jam saja.Akhirnya aku sampai di panti, ibu Kia menyambutku beliau memelukku bahkan menciumku terus menerus, beliau sangat merindukanku. Akupun merindukan beliau,sangat merindukan ibuku ini. Dan aku berjalan ke ruang keluarga, begitu aku menyebutnya, disana tempat berkumpulnya anak-anak. Aku langsung berteriak nyaring menemui mereka.

"Asalamualaikum, adakah yang kangen padaku?? Apakah kalian baik-baik saja? "

Anak - anak menatapku terkejut, mereka langsung berhamburan berlari sambil memelukku.. uhh aku sangat merindukan kalian..

"Kakak, kami sangat merindukanmu, kakak kemana saja.. udah setahun kakak tidak kesini" ujar Revan ( adik yang paling dekat denganku, revan baru berumur 6 tahun)

"Ya kak ,kakak kemana saja... kami sangaaaaat merindukanmu, ya kan teman-teman ?" ujar sinta riang ( dia juga adik yang paling dekat denganku setelah revan)

Aku terkekeh .. "kakak kan sudah tinggal sama kak mian, jadi kakak tidak bisa seperti dulu lagi sayang, maafin kakak ya, baru bisa jenguk kalian semua" ucapku sambil mengeratkan pelukan pada anak-anak.

"Oh ya kak, kakak tidak bawa oleh-oleh ya buat kita? Waah kakak kejam, udah gak sayang nih sama kita ya kak? Ujar Rafael dengan usil (dia memang anak yang paling usil dari semua adik-adikku di panti , dia sering mengerjai anak-anak. Tapi dibalik sifatnya itu.. dia sosok anak yang penyayang dan menjaga adik-adiknya. Rafael berumur 8 tahun, dan dia juga sangat dekat denganku)

Aku tersenyum tipis "Oh maaf sayang, kakak buru-buru kesini , bahkan kakak cuma bawa dompet saja.. hehehe, , tapi kakak janji besok kakak sama ibu beli hadiah buat kalian semua ya" oh ya kakak ke kamar dulu ya mau ganti baju dulu" aku melepaskan pelukanku dan mulai berjalan ke kamar

" beneran kak? Asyiiiikk" ujar anak-anak berbarengan

Aku hanya geleng-geleng kepala saja..

▪▪▪

To be Continue ▶

LOYALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang