perhentian terakhir

18 0 0
                                    

Aku diundang dalam acara reuni sekaligus prom night siswa siswi alumniku,akupun menyanggupinya dan menyumbangkan dana juga. Awalnya aku ragu untuk menyanggupi permintaan mereka tetapi setelah aku memikirkan lagi bersenang senang mungkin akan menghilangkan stressku terhadap pekerjaan yang menuntut.

Tanggal 17 juni 2016.
Gym room
Dress code:suit and tie
Theme: "jazz up your life"

Aku hanya mengenakan basic tee dark grey v neck yang dipadukan dengan has berwarna Navy blue dan celana jeans karena aku hanya ingin berpakaian santai dan senyaman mungkin.Aku datang dan langsung menuju gym room dimana disana adalah lapangan in door yang luas serta sangat berpotensi untuk dipakai pertandingan apapun kecuali sepak bola. Aku melihat setiap loker yang dulu pernah menjadi tempat buku usangku yang rusak karena telah dipakai berkali kali dan dikonsumsi (dibaca) berkali kali. Aku berhenti pada loker nomor 25.loker dimana aku bertemu pemilik loker 24 yang berhasil membuatku merasakan sakit itu kembali. Aku berdiri disana menatap kedua loker yang dulu memiliki tutup yang paling mencolok karena hanya dia dan aku satu satunya murid yang berani menghias pintu loker dan berakhir kesiswaan kita mengamuk dan menyuruh kita untuk ganti rugi .. Kita memang ganti rugi tetapi aku memberikan penawaran

"Mr, klo Mr mau kita ganti rugi,kita bakal ganti rugi"
Dia melotot padaku dan hendak protes tetapi aku dengan cepat melanjutkan kalimatku yang terpotong "saya akan mengganti rugi lebih besar dari seharusnya dan itu pasti dapat Mr jadikan uang saku kan(?) Oleh karena itu ,saya memiliki persyaratan,jika saya ganti rugi maka bapak akan membiarkan kedua loker itu tetap seperti itu selamanya" mr. Stewart yang memang mata duitan pun akhirnya menyetujui dengan sedikit perdebatan dan dia tidak dapat berkomentar,ia hanya melongo sambil melihatku saat itu ..

Saat itu..

2 kata itu sangat tercetak jelas dan tebal..

Ternyata masa itu telah lewat .. Telah menjadi kenangan .. Dan aku menatap 2 loker terunik itu lagi
"Woi man,gue kira lo bakalan cuma nyumbang doang,ternyata lo dateng juga.." Akupun terkaget dan tertawa sambil berjabat tangan dan berpelukan sebentar "ga mungkin gue ga dateng,kan gue udah nyumbang.gamau rugi dong" beny pun tertawa "wooooooo sobbbb lo dateng ternyataaa" teriak Andy yang berlari menubrukku seraya memelukku erat "heh lo gila ya? Tuh Bini lo Bisa jantungan lama lama apalagi anak lo,malu tuh lama lama gara gara bapaknya sedeng" sosor beny "yah bennn kan gue kangen sama theo sih .. Biarin napa,sirik aja lo sama gue dari dulu" Andy melempar lirikan mautnya pada beny yang menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah sobatnya yang masih kekanak kanakan "lo gamau ngenalin gue sama anak lo?" Ucapku sambil menatap ke arah belakang bahu Andy "ohh iyo,namanya Angela umurnya 2 tahun,lo knapa ga dateng waktu dia lahirannn?? Sedih gue ngingetnya,lo tega ya sama gue !" Akupun menatap datar padanya dan menghampiri putri kecilnya,malaikatnya "hey,siapa namanya?" Akupun berlutut agar tinggiku sejajar dengan tinggi angela "ancelaa om" Angela menjawab dengan lantang dan cadel,menambah kesan cute pada gadis gembul itu,ditambah dress pink nya yang dibuat kembar dengan mamanya tetapi bedanya ada ukurannya pastinya. Ohya aku lupa istri Andy juga salah satu dari sobat kita dulu,namanya Anya "anyaaa lucuu sekali anakmuu" Anya tersenyum manis menanggapi pujianku "iya sama kayak bapaknya kan" timpal Benny dan akupun hanya menatapnya bosan hingga Anya tertawa "iya,sperma bapaknya doang,tapi sisanya kayak gue kan ya hahahaha" akupun tertawa "iyaa betul tuh,Angela lucu bangettt gemes dehh,gue bawa pulang ya Nyaaa" tanyaku seraya bercanda dengan Angela "dia belum kembali ya?" Aku yang bingung dengan perkataanya pun akhirnya menatapnya.Anya sedang menatap loker ku dan dia. "Dia ga akan pernah kembali lagi kan?" Tanya Anya menatap loker itu menerawang "dia ga akan pulang kan?" Akupun berdiri mendekat padanya dan Benny serta Andy pun hanya diam dan ikut menatap dua loker itu entah bernostalgia dalam hati atau bagaimana tetapi mereka hanya diam saja. "Nyaaaaa... Dia akan kembali,dia pasti akan kembali" jawabku meyakinkannya serta memegang tangannya "gimana kalo engga? Gimana lo Bisa seyakin itu sih yo" ia pun mulai menitikan air mata "dia pasti akan kembali,dia pasti akan pulang, karena aku adalah rumahnya,perhentian terakhirnya."

Dentuman musik jazz sangat menghibur Angela hingga ia menari nari ditengah gym room dengan ayah dan ibunya,mereka terlihat sangat bahagia.Benny sudah berburu sendiri,akupun bertemu juga dengan beberapa teman lamaku DARI yang masih bujang,jomblo dan yang sudah menikah sedangkan aku.. Aku masih dalam masa penantian.tanpa sadar ternyata aku sudah menghabiskan 1 jam disini,akupun menatap kembali Angela beserta anya dan Andy ,aku ingin seperti mereka,tetapi apa daya dia ingin aku untuk menunggu.jika dia ingin aku menunggu maka aku akan menunggu,karena aku yakin hasilnya akan sepadan dengan penantianku padanya.setelah Anya menangis kitapun memutuskan untuk melupakan hal itu sejenak dan pergi ke gym room. Akupun akhirnya berpamitan pulang pada Andy anya dan Angela lalu pada Benny juga serta beberapa teman yang lain juga karena aku merasa aku sudah mulai bosan.aku menyusuri loker mengarah ke pintu luar,aku berdiri mematung tidak jauh dari gadis itu,dia tampak tidak sadar dengan kehadiranku,karena ia berdiri menatap loker dengan fokus.gadis berambut coklat dengan kemeja flanelnya serta jeans biru yang dipadukan dengan converse merahnya, MASIH gadisku yang dulu."anggi?" Panggilku,ia pun menoleh dan menatapku dengan tatapan teduhnya lalu ia mengerutkan keningnya "Theo?" Ia berkata dengan kaget,tanpa kuduga aku berjalan menuju anggi dan memeluknya erat "kamu pulang, kamu akhirnya pulangggg,kamu kemana aja,apa kamu Baik Baik aja?" Anggi yang awalnya menegang akhirnya membalas pelukan theo "maaf,sungguh,maaf,aku tidak mengira ternyata kebiasaanku bisa berhenti di kamu,maaf Theo,aku berjanji tidak akan pergi lagi.kamulah perhentian terkahirku!" ya,anggi memiliki kebiasaan selalu pergi berpindah pindah tanpa memberi kabar itulah sebabnya ia memilih tidak memiliki teman tetapi di situ beda,ia bertemu dengan Theo dan teman teman Theo yang membuatnya aman,hingga ia memutuskan untuk pergi,ia berpikir semua akan terasa sama saja tetapi ternyata sangat berbeda dan ia akhirnya pulang setelah 5 tahun mencoba bertahan dan berpindah dari Kota ke kota bahkan negara ke negara.anggi telah pulang.anggi telah pulang kerumahnya, yaitu theo,perhentian terakhirnya.

Yours TrullyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang