Love Story In Harvard

1.8K 107 13
                                    

Ini adalah cerita pendek yang aku ikut sertakan dalam lomba cerpen...meskipun tidak masuk jadi pemenang...semoga masuk di bukukan...karna buat cerita ini hanya 2 jam...dan sekali revisi...semoga aja kalian suka ya...berikan pendapat kalian tentang Short Story ku ini....

#Happy Reading#

Cuaca pagi ini begitu cerah, pepohonan yang mati suri karna mudim dingin kini hidup kembali. berbagai bunga bermekaran. bahkan kicauan burung pun saling bersahutan menyampaikan kegembiraannya. Seperti hariku saat ini, begitu cerah dan menyenangkan.

Bagaimana tidak, aku menuntut ilmu di Universitas terkenal Harvard. yang merupakan universitas kelas atas dan diimpikan oleh banyak orang. Universitas yang berada dipusat hingar bingar perkotaan ibu kota.

Tapi aku tidak ada niat sedikit pun untuk masuk ke universitas itu. Karna aku menginginkan masuk ke universitas Oxford london dan masuk ke fakultas desainer.

Kalian tahu, selama aku belajar disini, hanya ada kesenangan di dalam hidupku. Jika ada tugas kampus aku tinggal menyuruh orang lain untuk mengerjakan semuanya. Aku hanya menerima hasil dan bersenang-senang dengan teman-temanku tanpa mempedulikan kesukaran mata pelajaran yang membuatku pusing. Aku tidak tahu, kenapa Appaku mengirimku ke universitas ini. Padahal mereka tahu jika aku ingin menjadi seorang disainer.

Saat ini aku sedang duduk santai di kantin sambil menunggu seseorang selesai mengerjakan tugas kuliahku. Yang pasti dengan imbalan uang, itu tidak masalah bagiku. Namun tiba-tiba seseorang datang dan mengganggu acaraku.

Siapa lagi kalau bukan pria miskin yang sok pintar yang datang ke kampus ini karna mendapatkan beasiswa. Pria itu bernama Andrew Choi, dia suka sekali menggangguku dengan nasehat membosankan darinya. Kenapa pria itu selalu mengganggu kesenanganku. Menyebalkan?

"Hei, nona Lim, apa ini yang bisa kau lakukan? Ck, kasihan sekali kau ini." katanya penuh ledekan.

Ingin sekali aku menyiram minuman lemon tea ini ke wajahnya itu.

"boleh aku memberi nasehat padamu?"katanya lagi.

Aku menatap tajam kearahnya. bukannya takut dia malah tersenyum manis padaku.

"MWO?"

"Jangan Hanya Sibuk Menghitung Hari, Tapi Buatlah Hari-Harimu itu Menjadi Bermakna, apa kau kau mengerti maksudku, eoh?" Kata Pria itu sok bijak.

"Apa maksudmu, kau pikir aku tidak menggunakan hariku dengan baik, begitu?" Cetusku dengan menatapnya marah.

"Aigoo! Kau tidak memahami apa yang ku katakan? Ahh, Jinjja? Kau ini benar-benar gadis manja." Katanya dengan nada meledek.

Mataku melotot, sesekali bibirku berdecak lirih.

"Aku tidak tahu dan tidak mau tahu. Sekarang pergilah! Jangan menggangguku!." kataku ketus dan menyuruhnya pergi seraya memalingkan wajahku.

Pria itu bukannya pergi malah bergelak seraya duduk dihadapanku.

Aku melebarkan mataku saat melihatnya duduk dihadapanku. Sontak Aku menarik tangannya dan menyuruhnya bangkit dari duduknya
"Yak, apa yang kau lakukan? Cepat pergi! Kau bisa cari tempat lain, bukan!" kataku dengan ketus.

Hai, nona! ini tempat umum bukan. Jadi terserah diriku duduk dimana. Lagi pula kau ini jadi orang manja sekali. Apa kau tidak kasihan dengan orang tuamu yang telah mengeluarkan uang banyak untuk pendidikanmu. kau punya tangan dan otak, kenapa kau menyuruh orang lain untuk mengerjakan semua tugasmu. Kau tahu, diluar sana banyak orang yang tidak bisa kuliah disini. Dan kau malah menyia-nyiakan waktumu yang tak berguna itu." kata pria itu panjang lebar seraya meminum lemon tea milikku seenaknya.

Love Story In HarvardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang