#Ryris's POV
"Hahh. Berendam dalam bak yang besar memang nyaman" ucapku entah kepada siapa sambil mengeringkan rambutku menggunakan handuk yang ada di dekat bak
Saat ini aku sedang berada di toilet yang sangat besar.
Entah untuk apa Xander memiliki toilet sebesar ini. Toilet ini bahkan dapat digunakan oleh
10 orang sekaligusSetelah kurasa rambutku cukup kering, aku mengganti piama handukku dengan baju ganti yang tadi kuambil dari lemari Xander, yang tentunya baju ini milik Xander
Aku menggunakan setelan sweater putih berlengan panjang dan celana kaos selutut yang kebesaran, bahkan panjang lengan sweater melewati jariku
Aku berdiri di depan cermin. Melihat pantulan diriku yang terbenam di dalam pakaian yang kebesaran.
Kurasa aku melupakan sesuatu. Apa ya?
Oh ya! Bukanlah Xander hanya menyuruhku berganti pakaian
Kurasa keinginan untuk mandiku keluar dan bertambah saat melihat bak yang besar
Hmm, kurasa masih ada yang aku lupakan. Apa ya?
Aku memfokuskan pandanganku ke cermin. Melihat lagi pantulan diriku, memiringkan kepalaku ke kanan, mencoba mengingat hal yang aku lupakan. Dan hasilnya?
Aku tidak bisa ingat!
Aku menegakkan kembali kepalaku lalu mengacak-acak rambutku, mendesah frustasi
Aku menyisir rambutku dengan jemari tangan sembari berjalan menenteng handuk yang tadi kugunakan untuk mengeringakan rambutku ke tempat gantungan yang terletak tak jauh dari bak. Lalu berjalan lagi menuju pintu toilet
Saat aku keluar toilet. Pemandangan menyejukkan serta menenangkan hatiku terpampang di indra penglihatanku
Aku berjalan perlahan menghampiri kasur, tempat pemandangan itu berada, berdiri tepat di samping kasur
Wajah yang sering menunjukkan berbagai expresi. Kini terlihat tenang dengan mata yang terpejam dan nafas yang teratur
Cukup lama aku memandang Xander yang tertidur lelap dengan posisi terlentang di atas kasur tampa berniat membangunkannya
Namun, aku merasa ada sesuatu yang harus kami berdua lakukan, suatu hal yang yang kurasa ada hubungannya dengan hal tadi yang aku lupakan
Aku mulai menggoyangkan lengan Xander pelan
"Xander, bangunlah" ujarku pelan, sedikit tidak tega membangunkannyaTak ada reaksi dari Xander. Ia tetap diam tak bergerak sama sekali dari posisinya
Apakah ia masih hidup?
Batinku sambil memperhatikannya. Dadanya naik turun menandakan bahwa ia masih bernafas
Ia bernafas. Itu tandanya ia masih hidup
Aduhh, apa yang aku pikirkan?!Aku memukul kepalaku sendiri dengan tangan, merutuki pikiran bodohku
Kembali aku menggoyangkan lengan Xander sedikit lebih kuat
"hey Xander, bangunlah" ucapkuXander mengerag pelan lalu perlahan membuka matanya
"hmm. Kau sudah selesai?" tanyanya setelah bagkit dari posisi tidurnya menjadi duduk dan mengucek-ucek matanya menggunakan tangan"hm, maaf membuatmu menunggu lama, tadi aku mandi" ucapku dengan cengengesan
"tak apa, tak perlu minta maaf" ucapnya disertai senyum manisnya
Xander turun dari kasur dan merenggangkan tubuhnya sejenak, lalu berjalan memasuki toilet
Tak lama, ia keluar dengan rambut yang sedikit basah dan wajah yang segar, berjalan menuju tempatku berada
KAMU SEDANG MEMBACA
She is Soulmate the Alpha
Manusia Serigalaaku hanyalah gadis yang terlantar, ditinggal mati oleh kedua orang tuaku. diangkat oleh keluarga yang tak ku kenal, keluarga yang selalu membulyku, membesarkanku sebagai pembantu mereka. #Ryriska Anggel aku adalah alpha pemilik pack terkuat di dunia...