1 Jour

84 3 0
                                    

20 juni 2015, Paris

Aku dengan keempat sahabatku sedang memanfaatkan waktu berlibur untuk pergi ke Prancis, tempat dimana aku dan sahabatku impikan sejak dulu. Dan sekaranglah kita bisa kesini, senang rasanya bisa kekota impian bersama sahabat.

Aku bersama sahabatku Rafto, Fakhri, Sasa dan Varo sudah tiba di Bandara Charles De Gaulle(CDG).

"wuhh... Gila ya seneng banget akhirnya bisa ke Prancis juga" ucapku senang sekali

"iyya Med senang sekali, impian kita tecapai sekrang hahahaha" ucap Sasa tak kalah senang. Oiya Med? Namaku Medha Aulia biasanya sih sering dipanggil Medha

"yaudah kita jalan kehotel langsung atau gmna nii?" tanya fakhri

"cari makan dulu yukk lapar sekali aku" usul Varo, memang dasar siVaro batak tukang makan:v

"yaudah makan dulu deh, wktu gue sempet searching disini ada cafe pavement, mau kesana ga?" usul Rafto

"jangan..... Ke Restaurant Indonesia aja disana ada berbagai macam masakan indonesia jadi kita ga takut kalo misalkan ada campuran bahan masakan yg ga boleh kita makan, gmna? " usul Fakhri, sepertinya dia lebih detail saat searching di mbah google

"emang ada yaa disini masakan indonesia?" Tnya Sasa tak percaya dengan kata Fakhri

"ada lah, kalo ga ada ngapain aku usulin kekalian. Yaudah sana yokk, kita ambil rute pakai Kereta RER(Le Réseau Express Régional) aja kalo dri bandara kita.....(berpikir sejenak) nah itu Gare SNFC, kita naik itu. Udah yokk ikutin aku jangan malah bengon begitu" ucap Fakhri tak ada hentinya. Kita berempat hanya mengikuti Fakhri entah kmna, krna sebelum ke Paris Fakhri memang banyak searching tentang kota nan indah ini.

Sampai direstaurant Indonesia. Memang benar restaurant ini Indonesia sekali, banyak bule yg mengujungi rastaurant ini. Selain nuansanya yg Indonesia disini disuguhkan tarian" Indonesia seperti saat ini yang aku liat adalah tarian khas Bali.

"Bonne journée, vaulent commandee quoi?"
(selamat siang.. Mau pesan apa?) ucap pelayan restaurant tersebut

"Nous avons commandé 2 soupe au poulet , poulet satay 3 , et de l'eau 5"
(kita memesan soto ayam 2, sate ayam 3, dan air putih 5) ucap Fakhri yang handal berbahasa

"Eh bien, s'il vous plaît attendez un moment"
(baik, silahkan menunggu sebentar) ucap pelayan tadi lagi dan berlalu

"Ri... Ajarin bahasa prancis kalii, masa kamu aja yang bisa lancar bahasa prancis" ucapku cemberut karena aku tak begitu mahir menggucapkan bahasa prancis

"gampang, seminggu disini pasti bakal ngerti bahasa prancis" ucap Fakhri enteng

"yaelah, otak kita tu ga seperti kamu Rii, kamu sih gampang masuk telinga kiri diproses nah kita masuk telinga kiri keluar kanan" ucap Rafto panjang kali lebar

"eh Rafto kmu aja ya yang masuk telinga kiri keluar kanan kalo aku sih engga yaa" ucap Sasa membanggakan dirinya. Padahal menurutku mereka berdua sama saja hehe

"ehh Varo kenapa kamu diam saja?" tanyaku saat melihat Varo tak berkutik sama sekali.

"paling-paling kelaparan makanya begitu, mukanya kaya baju yang belum disetrika" ledek Rafto

"heh.. Enak saja kau kalo berkata, aku ini memang kelaparan tapi muka aku tak seperti baju belum disetrika, muka aku ini ganteng sekali" ucap Varo yang kali ini menggunakan nada bisa seperti orang papua entah nada bahasa apa saja yang dia kuasai aku juga bingung dengannya

Setelah beberapa menit menunggu akhirnya makanan yang kita pesan datang dan kita langsung menyerbu makanan tersebut dengan lahapnya, mungkin karena lapar sekali jadinya yaaa begitu deh.

"huh... Kenyang sekali rasanya perutku" ucap Varo seperti orang teler

"gimana kamu ga kekenyangan coba, makanan kita aja kamu makan setengahnya, kan kita cuma makan setengah jadinya" ucap Sasa tak mau makanan yang ia pesan tadi dimaka oleh Varo.

"udah deh yaa, mending sekarang kita kehotel trus istirahat dan besok kita lanjut lagi jalan"nya" ucapku

"iyya, oiya Fakhri dimana hotel yang kamu bilang itu?" tanya Rafto

"itu ntr kita naik bus, ke arah hotel Novotel Paris jaraknya ga begitu jauh dari Bandara CDG tadi" jelas Fakhri, lalu mengomandoi perjalan kita menuju hotel

Perjalan ke hotel kita lalui bersama naik bus.

Sampai di hotel kita akan memesan dua kamar. Kita menuju lobby.

"Bonjour, comment puis-je aidee?"
(Halo, ada yang bisa saa bantu) ucap wanita ditempat resepsoinis *gatautulisannya:b

"Bonjour, je voudrais réserver deux chambress d'hôtel"
(Halo, saya mau memesan dua kamar hotel) ucap Fakhri

"voici laclé, son numéro de cahmbre 224 et 225"
(ini kuncinya, kamarnya nomor 224 dan 225) ucap wanita tadi

"merci"
(terimakasih) ucap Fakhri lalu berjalan menuju kamar yang kami pesan

Seminggu bersama ParisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang