Long Day to Summer

78 8 1
                                    



Aku terdiam mendengar perkataannya, berdiri mematung. Apa yang baru saja Irene katakan? Kata-katanya menambah suhu udara dimusim panas ini menjadi lebih hangat. Kami telah bersama-sama sejak tahun ke-3 di sekolah dasar, hingga semester 4 di bangku SMA. Ya, selama itulah aku telah memperhatikannya, namun kurasa ia hanya menganggap diriku sebatas teman yang konyol dan menyenangkan. 'Tiang listrik gila' begitulah terkadang ia menyebutku. Aku melakukan segala kejahilan dan bertingkah konyol bukan karena sebuah hobi, namun kerena aku bahagia dapat terus melihatnya tertawa lepas ketika ia melihat kelakuanku. Pagi ini kami berencana menghabiskan waktu bersama untuk berjalan-jalan di minggu pertama liburan musim panas. Langit begitu bersih dengan tidak adanya segumpal awan-pun yang menggantung di sana, indah. Sama indahnya dengan gaun yang dipakainya saat ini. Kemudian hal itu terjadi begitu saja.

" Changyeol-ssi. Ayo kita jadian. "

Kira-kira begitulah yang aku dengar darinya. Jantungku seakan dihantam buku setebal 500 halaman. Satu-satunya yang aku lakukan adalah menunjukkan ekspresi bengong.

" Changyeol-ssi! Es krimmu meleleh. "

Aku tersadar. Ku lihat wajah Irene yang sedikit memerah. Sedangkan tenggorokanku mengering dan tak satupun kata-kata yang dapat keluar dari mulutku. Entah apa yang mendorongku, dengan hati-hati aku menarik tangan kirinya, meletakkan ditempat jantungku yang seakan mau menloncat keluar.

" Kau dengar, bahkan jantungku tak dapat menolak dirimu "

" Changyeol-ssi? "

" Irene-yah. Apa masih butuh kata-kata untuk membuktiakan perasaanku padamu. "

Ia harus mendongak untuk memandang wajahku, karena yang jauh lebih tinggi dari tubuhnya yang mungil. Mata Irene berkaca-kaca, tangan kanannya kotor terkena es krimnya yang meleleh habis.

" kya! Iren-yah ayo kita beli es krim lagi. Lihat, es krim milikmu juga meleleh "

Aku menggandeng tangannya, kami berlari melewati persimpangan taman dan beberapa orang yang sedang duduk di kursi taman.

Satu minggu sebelumnya.

Liburan musim panas akan segera dimulai. Sebagian guru malah sengaja memberikan tugas rumah, dengan alasan agar kami tidak melupakan belajar ketika liburan sekolah.

" Baiklah anak-anak kita akhiri pelajaran hari ini. Jangan lupa belajar dirumah. "

Setelah kelas usai, aku memutuskan untuk pergi makan siang. Seperti biasa suasana kantin selalu penuh saat jam makan siang berlangsung, tapi aku tidak melihat kehadiran seseorang di sini.

" Kya! Changyeol-ssi kau mencari Irene ya? "

Seseorang menpuk pundakku dari belakang ketika aku menoleh, kulihat seorang pemuda dengan piring makan berporsi ekstra.

" Baekhyun-ssi. Kau kelaparan atau memang rakus, bagaimana caramu menghabiskan semua itu "

Ia hanya menyeringai saat aku mengejeknya, Baekhyun dan aku selalu makan satu meja tentunya bersama beberapa anak lelaki lain yang berkelakuan sama jahilnya dengan kami berdua.

" Changyeol-ssi. Makanlah makananmu. Irene tidak disini, tadi aku melihatnya berjalan kearah taman sekolah. "

" Ini enak. Menu baru? " aku mengambil sedikit lauk dari piringnya.

Long Day to SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang