BAB I "Human"

173 15 2
                                    

Salju tebal menutupi alam ini, hanya hening diam yang kurasakan. Aku tidak ingat apa-apa.

Kuberjalan menyusuri hutan.
Aku berjalan dengan langkah yang berat,Seraya berkata.

"Dimana ini? Dan siapa aku?"

Lalu kurasakan ada sesuatu dibalik semak.

"Kiiiii!" Suara monster

Monster itu keluar. Bentuk tubuhnya begitu besar, gigi dan tanduknya begitu tajam, mata merahnya yang berkilau menatap kepadaku. Sontak akupun berlari ke daerah lebih rendah.

"Apa ini? Apa yang kurasakan?" Tanyaku

Monster itu terus mengejar, dan..

"Brukkk!"
Aku terjatuh kedalam sebuah lubang.

"Apa.. aku selamat?" Kataku dalam hati.
Tak diduga, monster itu berada dibelakangku mata merahnya bertambah merah, seakan haus darah.

Ingin ku palingkan wajahku dari matanya, karena begitu melihatnya.. badanku gemetar! Aku tidak tahu apa yang kurasakan ini!

Saat itu, terdengar suara yang sangat dahsyat, asapnya menghilangkan pandanganku. Seketika, ada yang menarikku.menjauhi monster tadi.

Aku terus berlari bersamanya, dia mengenakan jubah yang terdapat telinga kucing diatasnya, sehingga aku tidak mengenali wajahnya. Lalu, ia menoleh kepadaku.

"Seorang wanita?" Kataku dalam hati

Lalu kamipun keluar dari jurang itu, melalui sebuah goa yang kami lewati.

"Apa kau tidak apa-apa?" Tanyanya
Sambil terengah-engah aku menjawab.
"Yaa.. aku tidak apa-apa."

Kaki ku sangat sakit karena tidak memakai alas kaki. Wanita tadi menyadarinya dan langsung mengambil alas kaki di tasnya.

"Ini..ambillah.." katanya sambil tersenyum
"Teri.. makasih" kataku sambil menerima sepatu itu.

"Mari kita jalan, mulai saat ini aku adalah walimu." Katanya
"Namaku adalah Fuu Nagisa, kita akan menyusuri bukit, dan menuju Kota Nishi." Jelasnya

Akupun menjawab.
"Baiklah.." sambil terengah-engah karena lari tadi

Setelah kami berjalan selama 2 jam.

"Heii! Istirahat dulu! Capek sekali.." keluh ku
"Kita sudah banyak beristirahat dari tadi, kalo kita jalan terus akan lebih cepat sampai, dan tidak perlu menginap disini karena waktu sudah mulai malam." Kata fuu
"Tidak mau." Kataku
"Kau ini laki-laki.. apa staminamu kurang? Atau kau...." kata fuu

"Baiklah- baiklah.. aku akan jalan lagi.. aku tidak ingin bertemu makhluk itu lagi!" Kataku

Fuu hanya tersenyum dan membalikan arah ke jalan.
Aku hanya berjalan lesu, karena merasa sangat lapar dan malas.

Lalu kulihat ekor fuu bergoyang kesana kemari, karena penasaran ekor itu palsu atau tidak. Aku langsung memegangnya.

"Heii! Jangan asal pegang! Minta maaff!!" Katanya sambil mencekik ku dengan ekornya.

Memo TsukiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang