.
"Akhir – akhir ini kau terlalu sering menjarah tempat tidurku, Naruto,"
"Dan sejak kapan atap sekolah kau patenkan menjadi kasur pribadimu?"
"Hah, mendokusei," ujarnya menendang – nendang pelan kakiku. Kode agar aku sedikit bergeser dari posisi tidurku saat ini. Sedikit menggerutu aku menurutinya dan berbagi tempat berbaring nan teduh ini. Terik matahari di musim panas memang tidak main – main panasnya.
"..."
"..."
"Cepat katakan, Shika,"
"Apa maksudmu?" gumamnya dengan nada malas khasnya. Masih pura – pura tidak tahu rupanya.
"Aku tahu ada sesuatu yang ingin kau katakan padaku. Cepat katakan,"
"Heh, percaya diri sekali kau. Apa kau membuat masalah lagi sehingga aku harus menceramahimu seperti biasa?"
"Tsk ,"
"Aku tak akan berkomentar apa pun tentang keputusan yang kau buat. Ini hidupmu. Kau tahu siapa yang benar – benar kau inginkan berada di sisimu. Bukankah kau yakin selama ini kau mencintai Sakura? Tidak ada alasan untuk risau, kalau begitu."
"Aku tahu, Shika. Hanya saja—"
"—Kau merasa kasihan padanya? Jangan bodoh! Kau lebih tahu dariku bahwa dia itu kuat . Dan yang terpenting, walau aku pribadi merasa ini belum cukup tapi melihat kau lumayan babak belur dihajar Neji setelah kau mencampakannya, aku rasa ini cukup setimpal,"
"Sialan kau, Shikamaru!"
It's sad, so sad
It's a sad, sad situation.
And it's getting more and more absurd.
It's sad, so sad
Why can't we talk it over?
Oh it seems to me
That sorry seems to be the hardest word.
.
.
Your Eyes
.
.
Disclaimer :
Naruto belongs to Masashi Kishimoto-sensei ever after
Sorry seems to be the Hardest Word song by Blue
.
Pairing : NaruHina
Warning : AU, OOC maybe, Typos
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Eyes (Fanfiction)
FanfictionRate: Remaja [13+] Hinata hanya gadis SMA biasa. Tak punya kelebihan apa - apa. Selalu kikuk, ceroboh dan terlalu pemalu. Lalu apa itu salahnya? Jika dia jatuh hati pada pandangan pertama kepada Senpai bermata biru yang menawan. Segala cara dia laku...