Reasons

4.8K 339 12
                                    

"I know who you are... mr. Boss"

Setelah ucapan riana yang tenang itu, tak ada satupun dari mereka yang berbicara. Oliver sibuk berpikir, menyusun kalimat yang tepat untuk dikatakan, sementara riana hanya diam menunggunya.

"Siapa.. ma- maksud lo ? Ya tentulah lo tau siapa gue, kita kan udah kenalan ! Haha"

Riana melengos kesal melihat oliver yang malah bercanda

"Gue gak tau apa alesan lo sandiwara kayak gini, tapi kalo lo jujur aja sedikit.. mau langsung ngaku, mungkin gue bakalan maafin lo. Tapi karna lo malah terus boong yah.."

Riana mengambil buku yang ada ditangan oliver lalu beranjak dari sana, meninggalkan oliver yang hanya bisa meringis kesal.

Tepat saat riana keluar dari perpustakaan, bel pulang sekolah berbunyi. Oliver bangkit ingin mengejar riana, tapi sesaat kemudian dia berhenti. No.. tidak bisa, sekarang jam pulang sekolah, pasti ramai murid diluar sana. Bisa-bisa dia ketauan !

'Damn !' Batin oliver, akhirnya dia ketauan.

Tapi bagaimana bisa riana mengetahuinya ? Apa ada seseorang yang membongkar sandiwaranya ? Memberitahu riana yang sebenarnya ? Siapa ? Apa jangan-jangan... nick ?!

No no... tak mungkin. Walaupun nick tidak menyetujui rencananya ini, tapi dia tak mungkin membongkar semuanya.

Oliver mengintip keluar sekilas. melihat suasana yang tak begitu ramai lagi, dia langsung keluar dari perpustakaan.

--

Sebel, sebel, sebel !!

Riana bergulung diatas tempat tidurnya, laptopnya terbuka menampilkan foto oliver dengan ekspresi serius dan tatapan tajamnya.

Rasanya dia masih tak percaya kalo orang di laptop ini adalah orang yang sama dengan yang ditemuinya di sekolah tadi.

Riana kembali terisak mengingat pertemuannya dengan oliver disekolah. Dia sendiri heran kenapa dia bisa setenang itu di depan oliver tadi, padahal di dalam hati rasanya campur aduk. Dia kesal, marah, kecewa, sedih... pokoknya dia pengen ngelempar oliver pake semua buku yang ada di perpustakaan. Sama lemarinya sekalian !

Tapi dia cuma bisa diem, dan pas oliver malah bercanda.. rasanya kecewa dan pengen nangis, makanya dia langsung kabur gitu aja. Udah gitu si oli malah diem aja lagi pas dia kabur, ga pake acara ngejar atau manggil gitu.. kayak di tv-tv.

Riana menepuk kepalanya sendiri. Dih ini kenapa pikirannya malah jadi drama gini sih ?! Trus kenapa lagi dia pake acara nangis segala ? 'Gak penting banget nangisin orang gak mutu !' Batinnya.

Riana mengusap air matanya dan menatap foto oliver lagi. Seharusnya dia seneng karna udah gak ketipu lagi.. mungkin setelah ini oliver gak bakalan datengin dia lagi, jadi hidupnya bisa tenang kayak semula. Tapi kok.. rasanya sedih ya, ngebayangin gak bisa ketemu oliver lagi..

Apa karna dia mulai suka sama oliver ?

Riana menggeleng. No, dia gak mungkin suka sama cowok penipu itu ! Gak bisa dan gak boleh !

--

"Thank god akhirnya anda datang juga.. saya kira anda akan kabur lagi !" Ujar nick saat melihat oliver masuk

Tapi oliver tak memperdulikannya, dengan muka masam dia langsung duduk dikursinya.

"Batalkan semua pertemuan hari ini !" Perintahnya

"A- apa ? Maksud anda tuan ?" Tanyanya tak percaya

"Apa ucapanku kurang jelas ?! Batalkan semua pertemuanku hari ini, aku tak mau bertemu siapapun hari ini !" Ulangnya kesal

My Baby Faced CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang