My Name Is Mura

Jati diri kemenangan

Anak super cool namun tidak ganteng bernama Murakami. Biasa dipanggil Mura dengan julukan dewa killer. Kenapa saya mendapat julukan dewa killer ?. Begini ceritanya

Saya memilih masuk SMPN 29 karena jaraknya yang paling dekat dengan rumah saya. Padahal jaraknya sekitar 2 km.
Saya diantar pulang pergi sekolah oleh kakak saya menaiki sepeda motor.

Awal saya masuk sekolah, saya sering menjadi target kejahilan anak osis saat menjalani MOS. Saat tes masuk nilai saya sangat rendah. Hampir tidak lulus persyaratan.

Karena itu saya sering dipanggil culek gan ( culun jelek gan ). Saya punya teman yang berbadan tinggi tapi lebih pintar sedikit dari saya. Surya namanya.

Saya dan Surya berteman baik dari sekolah dasar. Dia tahu saya pintar, karena saya menduduki peringkat ke-3 dikelas dari hasil un.

Saya jarang mengerjakan pr dan malas jika ada ujian. Saya tidak diprioritaskan untuk masuk kelas anak-anak pintar. Setiap kenaikan kelas selalu ditempatkan di kelas tempatnya orang-orang bodoh.

Sekarang saya kelas tiga dan hampir kelulusan. Dimulai dari uas ( saya memperolehnilai terburuk ke-3 ) kemudian try out ( hasilnya kurang lebih seperti uas ). Kemudian dilanjutkan dengan un. Ketika hasil un dibacakan Saya mendapat nilai sempurna. Semua murid yang memandang rendah saya dan yang tak kenal saya keheranan
" benarkah Mura mendapat nilai sempurna diseluruh mata pelajaran " kata seorang murid

" bagaimana bisa " kata murid lainnya

" apakah selama ini dia menyembunyikan isi kepalanya " kata murid yang lainnya

" dia seperti DEWA KILLER transparan, menyembunyikan kekuatannya dan menggunakannya disaat terakhir ". Begitulah yang dikatakan para murid dan guru di sekolah SMPN 29.

Para guru membuat tugu yang bertuliskan " MURAKAMI sang Dewa Killer "

Saya menjadi dihormati dan hampir tidak pernah kena bullying lagi

Terlintas dipikiran saya " saya akan melanjutkan ke sekolah yang biasa-biasa saya "

Besambung...