Serendipity

•Elixir•

Aku berada di suatu ruangan yang gelap, aku tidak bisa melihat apa-apa dan tidak tau apa yang harus aku lakukan, setelah melihat sekitar dan berusaha mencari jalan untuk keluar dari ruangan itu akhirnya aku menemukan titik cahaya dan mulai berjalan ke arah cahaya itu...

Sekejap aku langsung berada di tengah-tengah keramaian yang mengerubungiku, mereka semua menatapku dengan sorotan mata yang marah dan kesal, dengan hitungan detik mereka semua serentak mengeluarkan teriakan-teriakan dengan nada tinggi ke arahku, mereka semua serentak memarahiku, aku merasa tertekan dan hanya bisa menutup indra pendengaranku dan berharap mereka semua pergi, tapi semua sia-sia dan aku pun memutuskan untuk menjerit sekuat-kuatnya agar mereka berhenti....

"ACHA!!!..... Bangunnn!!!!!"

Aku membuka mataku dan mendapatkan amy dan bi sedang menatapku aneh, aku berada di kamarku dan hal itu yang membuatku merasa lega...

"Lo mimpi apa sampe resah banget guling-guling sampe keringetan"

Aku melihat ke arah bajuku dan memang benar, bajuku basah dipenuhi keringat..

"Bad Dream..."
Desisku pelan....

"Mimpi apa memang??"
Amy memasang wajah penasaran

"Gw mimpi orang-orang ngerumunin gw dan marah-marah gak jelas ke gw"

Mereka berdua menatapku cemas

"Yaudah gw yakin itu cuma mimpi, sekarang udah siang, kalian punya kelas jam berapa?"
Bi mengalihkan pembicaraan dan aku melihat jam yang sudah menunjukan jam 08:00

" kelasku mulai jam 09:00 "
Kata amy..

"Yasudah, ayo bergegas jangan tidur terus..."
Bi mencubit pipiku dan kami bersiap-siap untuk kuliah...

------------------------------------------

Aku berjalan beriringan dengan amy dan bi dan sepertinya mereka berdua juga merasakan apa yang aku rasakan, ya! Semua orang melihat ke arahku dengan mimik wajah yang membuatku merasa heran

"Apa ada yang salah denganku?"
Tanyaku pada amy dan bi

"Tidak ada..."
Mereka berdua juga sepertinya heran mengapa semua orang memperhatikanku seperti itu

"Bye guys!...."
Amy pergi meninggalkan kami berdua

"Bye acha, see you..."
Bi juga meninggalkanku menuju kearah gedung di sisi kiri kami

"Bye!!!!"
Aku melambaikan tangan dan meneruskan langkahku sampai tiba-tiba

"Hai pretty... Akhir-akhir ini lo deket ya sama ace?"
Kata maggie sambil mecubit pipiku

"Iya... Kami berteman baik"
Kataku

"Seberapa baik!?"
Kata maggie sambil memincingkan bibirnya

"Cukup baik"
Kataku

"Apakah kalian sering jalan berdua!?"
Kata maggie sambil menunjukan koran tepat di wajahku, koran itu memampangkan foto aku dan ace ketika pergi makan kemarin

"Berhentilah bersikap seperti cewek murahan dan jauhi kekasihku! Apakah kau tidak tau kalau merebut kekasih orang itu hal yang buruk!?"
Kata maggie sedikit membentak

"Itu bukan seperti yang kau kira maggie, semua itu hanya kebetulan dan aku tidak pernah berniat untuk merebut ace darimu!"
Kataku

"Berhentilah bersikap seperti aku yang bersalah di sini, jelas akhir-akhir ini kau sering bersama ace"
Kata maggie

"Itu hanya kebetulan !"
Kataku dengan nada tinggi

Plak!!!.....
Sebuah tamparan mendarat di pipiku dan terasa sangat sakit sehingga membuatku ingin mengeluarkan air mata

Aku mendapati maggie pergi meninggalkanku dan aku memilih untuk menahan tangisku lalu masuk kelas seolah tidak terjadi apa-apa....

Aku mendapati jack dan kevin melambaikan tangan mereka yang menandakan mereka sudah menyiapkan tempat duduk untukku di sisi mereka

"Kau tidak apa-apa?"
Kata kevin

"Apa kau habis menangis?"
Kata jack

"Tidak, aku mengantuk jadi sesekali mataku mengeluarkan air mata"
Kataku

Mereka mengangguk mengerti, itulah yang aku sukai dari jack dan kevin mereka peka terhadap apa yang terjadi padaku tetapi mereka juga tahu mana waktu yang tepat untuk mencampuri urusanku atau tidak

Ace memasuki ruangan dan matanya langsung mengarah padaku, sepertinya dia sudah tentang masalah ini karena dari tadi dia tidak melepaskan tatapannya dariku

Aku berusaha untuk tidak menatapnya balik dan hanya memfokuskan pandanganku pada layar projector dan setelah kejadian tadi aku rasa aku benar-benar tidak akan berhubungan lagi dengan ace karena aku tidak ingin orang-orang memandangku sebagai wanita penghancur