It's Our First Day!
Entah pagi ini akan terasa spesial bagiku atau malah menjadi neraka untukku. Bagaimana tidak, ini adalah hari pertamaku menjadi seorang mahasiswi di salah satu Universitas Negeri di Ibukota dan kesalahan yang sangat fatal sudah kulakukan di hari pertamaku. Oh, tentu saja. Aku bahkan terlambat di hari pertamaku ditambah lagi mendengar kabar bahwa dosen yang mengajarku pagi ini adalah dosen ter-killer di kampus ini. Mendengarnya saja sudah membuatku kehilangan napas untuk beberapa saat. Andai saja aku punya mesin waktu, mungkin sudah ku putar waktuku agar aku tidak terlena menonton drama hingga larut dan bangun kesiangan esok harinya. Ingin rasanya aku mengubur diriku saat ini juga.
Dengan sisa-sisa tenaga sehabis berlari dari kost-an ke kampus, aku berusaha menaiki anak tangga menuju lantai enam dimana ruangan kuliah pagi ini berada. Badanku seperti melayang-layang diudara karena kakiku sudah tidak lagi ada rasanya. Tepat setelah kaki kananku menginjak anak tangga terakhir, malapetaka terjadi. Kaki kiriku terpeleset hingga aku merasa akan jatuh terguling sampai ke lantai 1. Bahkan aku sudah memejamkan mataku pasrah akan kemungkinan yang terjadi. Tapi sampai beberapa saat kemudian, aku tidak merasakan badanku menghantam anak tangga. Mungkin aku sudah disurga sekarang hingga tidak lagi merasakan apa-apa selain...
Tunggu.
Aku merasakan sebuah tangan sedang menyangga punggungku sekarang. Apakah ini malaikat yang diutus Allah untukku?
"Hei, kamu gak apa?" bahkan malaikat ini bicara bahasa indonesia padaku. Apa aku tidak salah dengar ya?
"Hello kamu bisa buka matamu dan menjawabku kan? Tanganku sudah mulai pegal nih," serunya sekali lagi.
Aku pun bangun dari sanggahan malaikat surga di belakangku. Dengan secepat kilat aku berbalik badan dan memperhatikannya dari ujung kaki sampai ke ujung kepala. Syukurlah dia masih menapaki tanah. Dan tunggu! Dia mengenakan seragam yang sama denganku? Apa mungkin malaikat juga berkuliah di kampus ini?
Menapaki tanah?!
Malaikat bahkan menapaki tanah sekarang dan berwujud seperti manusia.
Kemudian seperti tersengat listrik, aku tersadar bahwa seseorang telah menyelamatkanku dari malapetakan dan membuatku masih hidup. Bahkan sekarang seseorang itu berdiri di hadapanku sambil memperhatikanku dengan kebingungan yang sangat kentara di mata nya. Sungguh, kebodohan apalagi yang telah kuciptakan pagi ini.
"Kamu kenapa?" tanyanya padaku.
"Err... aku gapapa kok. Btw,makasih ya udah nolongin aku," sahutku dengan penuh rasa malu. Malu sekali rasanya hingga ingin menghilang saat itu juga.
"Iya, bukan apa-apa kok," jawabnya sambil tersenyum.
Tanpa ba-bi-bu, aku langsung berlari meninggalkannya yang masih terkejut melihat kepergianku. Biar sajalah dia kebingungan, kalau bertemu lagi, akan kujelaskan padanya. Itu urusan nanti. Yang terpenting saat ini adalah, aku harus bergegas masuk kelas agar neraka yang kubayangkan tidak menjadi kenyataan. Beruntungnya diriku, saat membuka pintu kelas ternyata dosen yang di agung-agungkan itu belum datang. Aku pun memasuki kelas dengan langkah ringan dan mulai mencari tempat duduk yang paling nyaman untuk kududuki. Seketika mataku tertuju pada kursi di pojok kanan balik belakang yang masih kosong.
Tepat! Batinku bergumam.
Aku segera melangkah ke kursi pojokan tersebut dan mulai berkenalan dengan teman-teman disekelilingku.
"Hai, Aku Kiara!" Sapaku seriang mungkin sambil menyodorkan tanganku untuk berjabat tangan. "Boleh aku duduk disini?" tanyaku pada seorang cewek yang duduk disebelah kursi targetku ini.
"Oh, hai. Aku Inka. Salam kenal, Kiara. Silahkan duduk," jawabnya tak kalah riang.
Tak perlu menunggu lama, aku langsung meletakkan tas ku di bawah kursi dan duduk di kursiku. Aku mulai berbincang-bincang dengan Inka seputar kampus baru ini dan masa ospek yang baru saja kami jalani. Saat sedang asik bercerita, seseorang mengetuk pintu kelas ini dan langsung masuk begitu aja. Bisa kalian tebak siapa yang masuk? Tentu saja Dosen ter-killer yang konon kabarnya ditakuti seluruh mahasiswa di kampus ini.
Beliau sudah berumur tapi terlihat masih segar dan kuat. Wajahnya mulai menunjukkan garis-garis keriput yang menandakan beliau sudah berumur. Beliau masuk dengan wajah garangnya dan langsung duduk di kursinya tanpa mengatakan sepatah katapun. Sesaat kelas menjadi hening mencekam. Mahasiswa yang ada dikelas ini pun tampaknya menyadari aura kelam yang dibawa dosen ini, hingga semuanya seperti terhipnotis untuk diam dan menunduk tanpa berani menatap dosen itu. Saat suana sedang hening mencekam, tiba-tiba terdengar suara pintu kelas di ketuk. Tanpa dipersilahkan, orang di balik pintu itu, langsung membukanya dan masuk ke kelas.
"Permisi, Bu. Maaf saya terlambat. Boleh saya duduk?" tanyanya dengan sopan.
"Iya silahkan. Kali ini kamu saya maafkan. Pertemuan selanjutnya, bahkan sebelum kamu menyentuh kenop pintu ruangan, saya akan mengusir kamu dari kelas saya. Paham?!" bentak dosen kami.
Saat ku mengangkat kepalaku, betapa terkejutnya aku melihat siapa cowok yang datang terlambat pada kelas pagi ini. Aku cukup terpana menyaksikan kehadirannya di kelas yang sama denganku pagi ini dan untuk satu tahun ke depan. Mungkin aku sudah terlalu lama melamun memperhatikan sosok yang baru saja masuk ke kelas ini, hingga tanpa sadar aku telah menjatuhkan handphone-ku yang sedang ku genggam erat-erat.
Inka pun mulai menyikutku memberitahu bahwa aku telah menjatuhkan handphone-ku. Tapi aku tak kunjung sadar dari keterpanaanku hingga akhirnya cowok yang sedari tadi ku perhatikan menoleh dan tersenyum ke arahku. Malu karena ketauan memperhatikannya, aku langsung memalingkan wajahku. Saat itu juga aku merasakan pipiku memanas dan seperti terbakar rasanya. Mungkin pipiku saat ini sudah semerah tomat busuk. Aku pun mencoba memperhatikan hal lain di kelas ini agar perhatianku bisa teralihkan darinya.
Tahukah kalian siapa dia yang membuatku terpana?
Dia adalah malaikat surga yang tidak ku ketahui namanya yang telah menyelamatkanku dari kesialan ditangga darurat tadi pagi. Dan ya, ini adalah hari pertama kami. Hari pertama dimana kisah ini dimulai.
**********A.n:
Hallo readers. Maaf ya aku terlalu lama hiatus dari dunia orens ini. Maaf karena inspirasiku tak kunjung datang untuk melanjutkan 2 cerita sebelumnya. Mungkin sebaiknya aku menghapus cerita itu saja karna aku bahkan sudah lupa bagaimana alur ceritanya. Maafkan mahasiswi semester 7 yang sok sibuk ini ya readers. Aku gamau menjanjikan kalian apapun, tapi insyaAllah cerita ini gak bakal kehilangan alur seperti cerita sebelumnya karena.......
RAHASIA hehehehehe
InsyaAllah cerita ini akan aku upload sampai endingnya karena aku sudah menyiapkan hampir 30 draft bab yang mungkin akan di revisi lagi biar ga kepanjangan untuk cerita ini sampai mendekati ending ;)
Kebanyakan curhat nih. So how 'bout this story? Is it good enough? Leave your comment bellow :)
Thanks xo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Revenge
RomanceMungkin takdir telah membawaku pada sebuah cerita cinta yang takkan pernah bisa kubayangkan. Mungkin takdir telah mempermainkan hatiku hingga jatuh terlalu dalam padanya tanpa tahu apa yang dirinya rasakan padaku. Mungkin takdir sedang mengujiku kar...