Kini prilly sedang berhadapan bersama mila di restauran cepat saji yang tak jauh dari bandara, prilly dan mila sedang ngobrol serius karena mila tau pasti prilly tidak bercanda dan benar saja.. Semuanya tentang Ali.
"Pril? Keluarga Lo sama sekali engga ada yang tahu kalo Elo pergi gara - gara si tengil itu?." Tanya mila menggeleng tak percaya mendengar sahabatnya bercerita.
"Iya mil, gue rasa itu pilihan terbaik.. Gue titip Ali ya kasih tau gue tentang kabar - kabar dia." Ucap prilly.
Mila menggeleng, di saat situasi seperti ini prily masih memikirkan pria yang sudah merusak segalanya? Bukankah harusnya prilly membenci nya? Mila benar Takluk dengan sahabatnya itu.
"Ga usah pikirin si tengil itu nanti juga ada karma nya pril, Elo jaga diri ya di negeri orang? Gue bakal kangen banget sama Elo disini." Ucap mila.
"Gue juga bakal kangen Lo mil, gue bakal besarin anak ini tanpa siapapun." Ucap prilly mengelus perutnya yang masih rata itu tapi di dalam sana, di perut prilly ada seseorang yang prilly punya dan prilly sayangi setelah Ali.
"Yaudah Elo udah mau berangkat kan?elo jaga diri okey? Kalo Lo butuh bantuan gue Lo telepon gue aja ya? Jangan sungkan pril." Ucap mila.
"Iya makasi mil, gue sayang sama Elo titip Ali ya, apapun yang dia lakukan Elo kabarin gue ya?." Ucap prilly memohon.
"Iya demi Elo gue ngelakuin nya, Lo berangkat ya? Hati - hati." Ucap mila.
"Bye mil." Ucap prilly melambaikan tangan nya.
07.00 P.M
Prilly terbangun dari tidur nya, perjalan selama ke Prancis membuat nya lelah sekarang ia sudah di suguhkan pemandangan yang indah, sebentar lagi pesawatnya akan meluncur dan prilly akan tiba di Prancis.
"Thank you.............................."
Prilly keluar dari pesawat. Tangan nya menyeret koper yang beratnya luar biasa, setiba di luar ia mencari tante Michelle dan benar saja itu dia! Iya, tantenya.
"Aunty chelle!" Ucap prilly menghampiri Michelle dan langsung memeluk nya.
"Prilly? Ini kamu cantik? Tante masih engga percaya ketemu ponakan yang dulunya nempel banget sama tante, duh.. Sekarang udah besar aja." Ucap Michelle, walaupun sudah menetap lama di Prancis tapi Michelle menghargai keponakan nya itu, prilly dari Indonesia.
"Om Joan? How are you?." Tanya prilly tersenyum menatap lelaki yang berdarah Prancis - Indonesia.
"I'm fine, kamu beneran mau stay di Prancis?." Tanya Joan yang tak lain suami dari Michelle.
"Bener om, om tau bukan aku pengen banget jadi desainer terkenal dan see? Aku berhasil minta ijin dari papah dan mamah." Ucap prilly.
"Baiklah om percaya." Ucap Joan.
"Ayo sayang, biar tante kenalkan dengan Kevin anak tante." Ucap Michelle.
Selama perjalanan menuju rumah milik Michelle dan Joan prilly terus mengamati lingkungan di Prancis yang 180 derajat berbeda dengan lingkungan di Indonesia.
"Kamu masih sama Ali pril?." Tanya Michelle.
"Masih kok Tan." Ucap prilly.
"Kalian ada rencana buat Menikah kan? Umur kalian udah mateng loh, pril.. Papah sama mamah kamu juga sering cerita ke tante kalo umur kalian udah pas, tunggu apalagi?." Tanya Michelle.
"Prilly tau Tan, tapi kita berdua sama - sama pengen sukses dulu, biar waktu yang mempertemukan nanti." Ucap prilly.
"Sudahlah sayang jangan di tekan seperti itu ponakan kita, nanti juga ada waktunya prilly menikah." Ucap Joan menatap istrinya itu.
"Om Joan ga berubah ya? Masih sama kaya dulu." Ucap prilly menggeleng.
"Look, kita makin romantis bukan?." Tanya Joan Michelle hanya terkekeh melihat tingkah suaminya memanasi ponakan nya.
"Inget umur om, anak udah dua juga." Ucap prilly terkekeh.
"Om yakin, kalian juga pasti seperti itu? Apa Ali memperlakukan kamu seperti ini?." Tanya Joan.
"Kita pacaran sama kaya anak seusia kita om, tapi kita masih memikirkan Karir belum ingin menikah." Ucap prilly.
"Kan menikah sambil mikirin Karir bisa pril?." Tanya Michelle.
"Iya tante masih di pikirin." Ucap prilly.
"Akhirnya sampe juga." Ucap Michelle.
Dengan senang hati prilly membuka pintu mobil, terlihat dua pemuda sedang asik mengobrol prilly yakin itu Kevin tapi.. Di samping nya siapa?
"Kevin, prilly dateng nih." Ucap Michelle di ikuti prilly di samping nya.
"Prilly!! Masih segini - gini aja gile, eh.. Lo mau ngelanjutin Karir di Prancis ya?." Tanya Kevin mengakhiri pelukan nya karena mendapat pelolotan dari Michelle sang mamah.
"Iya Kev, gimana kabar kamu?." Tanya prilly.
"Sangat baik, oh iya ini maxime dia sahabat gue dan Max itu prilly." Ucap kevin.
"Hello, nice Too meet you pril, gue maxime." Ucap maxime.
"Nice Too meet you Too Max." Ucap prilly.
********************
Nulis dua part aja bingung nya keterlaluan hehe, jangan lupa vote dan Coment ya, jangan tanya kenapa maxime masuk ke cerita ini.. Karena author ingin menguji fantasti milik saya sendiri hehe, jangan lupa pencet bintang dan Coment ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Incident Season 2 [Slow Update] [DALAM TAHAP REVISI]
FanfictionKarma masih berlaku, di saat prilly hampir melupakan seseorang yang menjadi kenangan di masalalunya mengapa dia kembali?