Sebenarnya otak Jira itu sudah tersenggol pesawat tempur yang sedang bermain akrobat atau bagaimana, sih? Dari mana pula ia mendapat ide untuk mengendap-endap menuju lapangan parkir dan melirik ke sana kemari untuk memastikan tak ada yang mengintip? Bagaimana pula ia bisa dengan lihai bersandiwara seolah-olah ia datang tanpa tujuan? Apa mungkin semalam ia menyantap seekor bunglon? Atau ternyata Jira memiliki kemampuan mimikri seperti kupu-kupu raksasa-si rama-rama?
Dengan modal nekat, ia mengeluarkan selembar kertas dengan corak Disney Princess yang tak lain adalah obsesinya semasa kecil. Tak lupa dengan pulpen yang menorehkan tinta merah ketika bergesekan dengan kertas. Cukup dengan dua huruf, dan satu gambar mimik wajah tersenyum. Gadis itu merasa puas dengan apa yang dikerjakannya.
Seperti akan menghadapi peperangan dengan Korea Utara, atau menarik pedal granat yang telah diolesi lem, Jira rasanya bergemuruh dan ingin meledak! Isi perutnya berisikan baling-baling atau bahkan mixer yang dipakai ibunya untuk membuat adonan kue, gugup sekali rasanya. Seperti dilahirkan untuk menjadi orang yang sedang jatuh cinta, rasanya senang sekali!
"Kau yakin hal kuno seperti ini akan berhasil?" itu Sena. Gadis berambut curly sebahu dengan bando berwarna pink yang setia bertengger di ubun-ubunnya.
Kalau bertanya yakin atau tidak, memang tak akan ada yang yakin dengan hal seperti ini.
"Hal kuno yang kau bicarakan itu lagi nge-trend, tahu! Kau tahu, baju-baju dengan corak monokrom itu sudah ada sejak dulu. Bahkan, lap tangan milik nenekku bercorak monokrom. Lalu dengan mudahnya manusia mengganti label kuno dengan kata popular sekarang. See? Bisa saja aku menjadi pencetus konsepsi pembuat surat cinta yang kau anggap kuno itu untuk jadi populer lagi." Gadis bermulut seribu itu tak lelah mengoceh sembari melipat-lipat lembar kertas yang berwarna hijau-ungu hingga simbol cinta yang kebetulan menjadi salah satu pelengkap corak kertas sukses terpatri tepat di bagian depan.
Niatnya untuk jahil, tapi malah terlihat seperti benar-benar memberikan surat cinta.
"Ya, terserah padamu. silakan mengendap-endap kembali dan cepat selesaikan semuanya sebelum ada yang melihat!"
"Ayayay, captain!"
-Hi-Spy-
Ya, berawal jahil namun malah memutar-balikkan dunia. Membuat seluruh dunia terombang-ambing dan berakhir berantakan. Dunia itu, tak lain adalah perasaan seorang Park Jira saat ini.
Ombak di dunianya pasang-surut tak berirama, membuat batuan karang terhempas kuat hingga mabuk. Ikan-ikan beterbangan di udara, dan burung pelikan sedang menyelam di laut lepas. Ayam melahirkan, dan sapi bertelur. Mengerikan. Jatuh cinta itu mengerikan.
Paranoid yang telah dipeluk olehnya selama ini kian membuncah. Rasanya angin yang berembus tengah membisikkan rahasianya pada setiap lembar daun di pohon. Setiap jejak kakinya seolah mengeluarkan gelombang elektromagnetik yang membuat bumi bagian lain tahu akan rencananya. Membuat gadis itu malu tanpa sebab, di tengah lapangan parkir tanpa penghuni.
Mudah saja mencari kendaraan milik Yoongi. Satu-satunya pemuda yang memakai sepeda berkeranjang dengan klakson bel nyaring di stang sebelah kirinya. Sepeda itu terparkir rapi di sudut terdepan, membuat Jira leluasa menaruh 'surat cintanya' di dalam keranjang. Selesai sudah semua rencananya, membuat dunia seorang Park Jira yang semula berantakan mulai tertata kembali.
"Emm... Apa yang sedang kau lakukan?"
Sial, Min Yoongi membuat dunianya kembali berantakan. Bahkan lebih hancur dari semula!