Warnet dan Kami

107 13 5
                                    

Gue dan Khanza turun dari motor secara perlahan, takut ngejengkal. Well, well, well, bro-bro sekalian, hari ini gue umumkan kepada dunia kalo hari ini adalah hari pertama gue jaga warnet bareng PACAR BARU gue, Khanza!. Setelah memohon-mohon dengan sangat ke ortunya tadi, akhirnya gue berhasil membawa Khanza mengarungi lautan, melintasi daratan, mendaki gunung untuk sampai di warnet ini. Entah kenapa hari ini perjalanan gue ke warnet terasa lebih panjang dan begitu menantang. Ehhmm.. Mungkin karena ada seorang bidadari cantik yang harus gue jaga supaya gak lecet sedikitpun sepanjang jalan kesini.

So, setelah kami turun, kami langsung membuka pintu Warung Internet tempat kami mengais mendapatan yang masih tertutup. Hawa warnet yang tenang menyapa, bau kabel-kabel yang menjalar mulai tercium dari luar. Ehhm.. Ngomong-ngomong, sialan, kenapa gue berubah jadi puitus banget gini sih?!. Apa karena kehadiran Khanza yang telah merubah kehidupan gue?!!.

Ceet-cepet gue dan Khanza langsung beberes warnet yang kotornya minta ampun. Maklum, tadi malem itu malem minggu, para jomblo yang ngenes, merana dan kesepian pada mengadukan nasibnya kesini. Jadilah, hasilnya sampah-sampah bermacam rupa betebaran dimana-mana. Bungkus makanan ringan yang masih ada isinya, tutup pulpen, rokok, plastik, botol minuman bekas, dan, hei, lihat!. Gue menemukan gunungan-gunungan tisu (yang entah gak tau bekas dipake buat apaan aja. Tapi, gue yakin, beberapa ada yang dipakai buaat.. Ah sudahlah.. *if you know what i mean). Ngeliatnya aja bikin gue mendadak pengen howeekk!. Walopun sebenarnya gue benci beberes, tapi senyuman Khanza bener-bener bikin jiwa pembantu gue yang udah berabad-abad terpendam mendem jagi bangkit kembali..

"Haiiiii", gue megap-megap saat gue liat ada kepala cowok yang nongol di pintu warnet yang setengah kebuka. Mujur, ternyata itu bukan kepala melayang. Tapi... sialan!, kenapa orang ini merusak suasana yang lagi bagus-bagusnya ini?!. Bukannya lega, gue malah makin keki pas tahu kepala itu bukan hantu. Si kucluk yang dandanannya awut-awutan banget. Kaos kedodoran dan celana boxer yang kotornya ampun-ampunan yang dipake si kampret ini benar-benar merusak suasana. Doi temen gue yang paling akrab. Jangan salah, meskipun tampilannya amburegul begini, dia adalah siswa yang paling teladan dalam hal bolos di sekolahnya!. Dia buronan seluruh guru juga!. Hebat kan, temen gue yang satu ini??..

"Kampret lu, kenapa lu harus dateng sih?..", kaos hijau tosca yang tadinya di tangan gue melayang dengan lembut. Kemudian mendarat sempurna, bertengger di muka Dani dengan nyaman. Baguslah, seenggaknya dengan begitu, aura awut-awutan yang bikin risihnya itu bisa berkurang 0,000009%.

"Hah?..", tiba-tiba baju itu melayang balik ke gue. Tapi berkat gaya matriks ala film-film kungfu, gue berhasil mengindar dan terselematkan dari serangannya Dani!.

"Gue kesini mau maen, lahh, su!", sambung Dani. Sialan juga bocah ini!.

Dia duduk di pojokan, di depan komputer nomor 9. Anehnya setelah menyalakan CPU dan tampilan desktop udah muncul serta internet udah lancar, bocah itu cengar-cengir sendiri menatap layar terpa komputer. Hiihh, merinding gue!.

Hi, pembaca sekalian! :D. Gimana update-annya hari ini?. Maaf karena ceritanya aneh dan gak jelas banget. Telalu dikit pula! XD. Maaf juga kalo kebanyakan typo-nya.. :D

Vote, vomment, serta kritk dan sarannya di tunggu ya! :D

THANK YOU! ^^~

Next Part: Insiden

Warung Internet [COMPLETE]Where stories live. Discover now