Flashback On.

20 1 0
                                    


Sudah 1 minggu mereka semua ada di singapura dan kini mereka sudah berada di sekolahan. Karena hari ini mereka harus melaksanakan Ujian Semester 1.

"Vi." panggil dina.

"Udah siap belom?." tanya dina.

"Siap donk, nanti kalau gak bisa nyontek ya?." vio mengedipkan 1 matanya.

"Oke oke."

"Gue juga ya." celetuk neva dari arah depan dina.

"Iya."

***

"Vi." panggil farel.

"Iya." vio menoleh ke arah farel dengan kening yang mengerut.

"Nanti pulang sekolah kita belajar bersama ya?."

"Iya."

***

"Vi ayok."

"Iya bentar rel." vio masih merapikan buku-bukunya.

"Udah yuk." farel menarik tangan vio keluar dari kelas dan menuju ke arah parkiran.

Sesampai di parkiran mereka berdua langsung masuk ke dalam mobil farel dan pergi menuju rumah farel.

Tidak membutuhkan waktu lama mereka sudah sampai di depan rumah farel "Yuk masuk." ajak farel.

"Iya."

Di dalam rumah farel vio sudah duduk di sofa dengan buku yang udah dia bawa. Dari arah belakang, farel datang dengan 2 cangkir jus jambu di tangannya dan menaruhnya di atas meja.

"Kita mau belajar apa dulu nih?." tanya vio.

"Matematika."

"Oke," farel langsung mengeluarkan buku matemnya di dalam tas nya sedangkan vio, vio sedang melihat ke arah kaca yang menampakkan hujan lebat yang mengguyur bumi.

"Aku takut." batin vio.

"Yuk belajar."

Mereka sedang asik belajar di ruang tengah walaupun vio juga merasa ketakutan di dalam dirinya.

Jedar.

Reflek vio menutup kedua telinga nya dan membenamkan kepalanya di lutut. Farel yang melihat itu tampak bingung.

"Kamu kenapa?." tanya farel. Vio tak menjawabnya.

"Vi."

Jedar.

Vio berteriak sekencang mungkin di dalam pelukannya dan berkata "AHHHH...... MAAF MAAF MAAF." terus menerus.

Dengan cepat farel langsung menarik tubuh vio ke dalam pelukannya dan mengelus punggung vio lembut.

"Kamu takut sama petir?." vio mengangguk di dalam pelukan farel.

"Yaudah ayok kita ke kamar ku aja." ajak farel. Vio menggeleng cepat. "Di kamarku kedap suara vi."

"Ca-ranya." farel langsung menggendong vio ala bridal style menuju kamarnya.

"Udah kamu tidur aja." vio menggeleng cepat. "Aku takut." ucap vio lirih.

"Aku ada disini vi." farel mengelus puncak kepala vio pelan. Vio langsung berhambur ke pelukan farel dan membenamkan kepalanya didada bidang farel.

"Kamu kenapa takut sama petir hmm?." tanya farel.

"Karena masa lalu ku."

"Apa aku boleh mengetahui masa lalu mu?." vio tak menjawab.

"Yaudah, kalau kamu belom bisa cerita sekarang kamu bisa cerita saat kamu udah siap buat cerita ya." farel mengecup puncak kepala vio lama.

AlterationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang