Waktu sudah menunjukan Jam 4 sore ketika Jisoo keluar dari kelasnya. Ia harus mendapat jatah pelajaran tambahan karena terlambat masuk kedalam kelas tadi.Jisoo menarik nafas panjang sebelum membuka pintu Ruang Kesehatan. Ia masih punya tugas untuk membawa Eunji pulang kerumah mereka. Meskipun ia tadi berbicara pada Ayahnya bahwa dia tidak mau mengerusi gadis itu. Tapi disinilah ia sekarang, menimang haruskah dia masuk, atau menunggu hingga tepat jam 5.
Tiba-tiba knop pintu terbuka. Bukan, bukan Jisoo yang membukanya. Tapi seseorang dari dalam Ruang Kesehatan yang sangat Jisoo hapal wajahnya. Dia Park Chanyeol, keluar dengan wajah berantakan dan sedikit kaget melihat Jisoo yang berada didepannya.
"Kau?" Ucapnya terkejut seraya membuka pintu Ruang Kesehatan lebar-lebar mempersilahkan Jisoo untuk masuk.
Jisoo tersenyum miring.
"Bukankah sudah kukatakan padamu untuk jangan datang kemari?" sengit Jisoo penuh ketidaksukaan. Chanyeol tersenyum miring memperlihatkan tangannya yang dibalut perban.
"Aku kemari untuk mengobati tanganku." balas Chanyeol tenang.
"Kau?" Rahang Jisoo mengeras.
"Sudah kubilang kau hanya salah paham kemarin." Chanyeol mengingatkan kesalahapahaman yang membuat Jisoo tidak suka padanya. Jisoo mendengus.
"Kurasa apa yang kemarin aku lihat, sudah cukup jelas." Jisoo bersandar pada daun pintu sambil mengelus bibirnya. Chanyeol mengangkat bahunya acuh.
"Terserah kau saja." Balas Chanyeol melenggang pergi begitu saja dari hadapan Jisoo. Jisoo mengikuti Chanyeol dengan ekor matanya. Tangannya mengepal didalam saku celana. Apa yang kemarin dilihatnya sudah cukup jelas kalau lelaki itu menyukai Eunji, dan Jisoo tidak suka kalau ada laki-laki lain selain dirinya yang mendekati adik angkatnya.
"Tidak kusangkah bisa bertemu pewaris Park Company disini." Suara Dr. Park mengangetkan Jisoo dari lamunan.
Jisoo tersenyum menyadari Dokter Park sudah ada disampingnya.
"Kulihat kau lebih senang bertemu dengannya, daripada denganku." Jisoo berujar seraya masuk ke dalam ruangan Eunji. Dr. Park terkekeh dibelakang Jisoo mengekori lelaki itu menemui Eunji.
"Tidak juga, karena sebenarnya aku lebih senang dengan orang yang telah memperkerjanku sebagai dokter pribadi mereka." Jisoo tersenyum kecil mendengar ucapan Dr Park.
"Tapi tetap saja kau kelihatan lebih senang dengan pewaris itu." Sela Jisoo membuat Dr. Park tertawa kecil.
"Teryata kau memiliki sifat pencemburu yang sama seperti Ibumu." Jisoo mendengus tak terimah. Dr. Park kembali terkekeh melihat reaksi Jisoo.
"Aku hanya bercanda." ucap Dr Park kemudiaan mulai serius mengecek kondisi Eunji. Jisoo mengangguk, dan juga terlihat serius menatap Eunji.
"Sekarang harusnya pernafasannya sudah mulai membaik." guman Dr. Park terdengar ragu, setelah selesai memeriksa sisytem pernafasan Eunji. Laki-laki paruh baya itu menarik nafas berat, memperbaiki letak kaca matanya.
Sudah 10 tahun lebih Dokter Park Dijun mengabdi pada keluarga Jung, dan ia sudah menganggap keluarga itu seperti keluarganya sendiri. Memperlakukan Jisoo dan Eunji seperti anaknya. Bahkan Tuan Jung iri dengan Dr. Park, karena Jisoo lebih akrab dengan dokter ini ketimbang dirinya yang notabene adalah Ayah dari Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pure Love
FanfictionKeinginan Eunji di dalam hidupnya adalah mendapatkan cinta dari keluarganya. Lantas, bagaimana jika cinta itu datang dari orang yang di bencinya? Bisakah Eunji menerimanya? 21 APRIL 2016.