Saat ini Danial tengah mengantarkan Sheana ke rumah sakit setelah ia rasa keadaan sudah aman. Anak buah Madam tidak dapat mengikuti mobil Danial. Mereka berada di UGD dan dokter sedang memeriksa keadaan Sheana sekarang.
"Walaupun lukanya tidak terlalu parah, namun luka ini cukup dalam." Ujar dokter setelah selesai memeriksa Sheana.
Salah seorang suster langsung membersihkan luka Sheana. Tanpa sadar Sheana menarik ujung jas Danial sambil meringis karena lukanya terasa sangat perih.
"Aku akan memberikan obat luar untuk luka itu. Ganti perban dan pakailah obat itu sehabis mandi, mengerti?" Dokter menyerahkan resep obat dan Danial menerimanya.
Luka Sheana langsung di perban. Setelah selesai suster dan Danial membantu Sheana untuk berdiri. Suster memberikan kursi roda untuk Sheana namun ia menolaknya.
"Duduklah kau akan sulit berjalan dengan luka di lutut mu." Perintah Danial.
Sheana menggeleng, "aku masih bisa berjalan, ini hanya luka kecil." Ujar Sheana lalu mencoba berjalan dengan kaki sedikit pincang.
Danial mengangkat bahunya mengalah. Gadis yang malang, ia berpura-pura kuat menghadapi dunia yang kejam ini padahal ia begitu lemah, bahkan bulu angsa pun bisa melukainya.
***
Danial memarkirkan mobilnya di depan lobby hotel, tepatnya Equino's Luxury Hotel. Sheana mengernyit bingung,
"Untuk apa kau membawa ku ke sini? Ini sungguh tidak perlu Danial. Aku bisa istirahat di rumah ku sendiri." Tolak Sheana.
Danial tidak mengidahkan penolakan Sheana. Ia keluar dari kursi kemudinya lalu membukakan pintu mobil untuk Sheana. Danial membantu Sheana untuk berdiri dan berjalan.
"Malam sir." Sapa petugas valley parkir.
"Malam." Danial memberikan kunci mobilnya ke pada petugas itu.
Setelah itu mereka memasuki lobby. Danial dan Sheana berjalan menuju receptionist. Receptionist wanita itu langsung terkejut ketika melihat kedatangan Danial.
"Selamat malam, sir. Mengapa anda tidak mengabarkan jika anda akan datang Sehingga kami bisa menyambut kedatangan anda?" receptionist itu sangat gugup ketika berbicara dengan Danial.
"Tolong berikan aku satu kamar suite."
Receptionist itu mengangguk lalu segera mengecek di komputernya kamar suite mana yang masih kosong. Setelah mendapatkannya, receptionist itu memberikan kunci yang berbentuk kartu kepada Danial.
"Kamar 240 sir. Apa anda ingin kami antar?" Tanya receptionist itu.
Danial menggeleng lalu menuntun Sheana untuk menuju ke lift. Petugas yang berada di sana langsung memencetkan tombol lift untuk Danial. Ketika lift terbuka petugas melarang tamu lain untuk masuk dan mempersilahkan Danial dan Sheana untuk masuk. Pintu lift tertutup dan Danial langsung memencet tombol lantai tujuan mereka.
Jadi ini rasanya menjadi orang kaya, batin Sheana dalam hati karena pertama kali dalam hidupnya ia mendapatkan pelayanan seperti orang kaya, bukan dirinya lebih tepatnya Danial lah yang di layani.
"Apa ini hotel milik mu?" Tanya Sheana setelah mendengarkan percakapan Danial dengan receptionist dan melihat tulisan 'Equino' di pintu lift.
"Milik keluarga ku lebih tepatnya." Jawab Danial.
Ting...
Pintu lift terbuka Danial dan Sheana berjalan melewati lorong dengan lukisan dan lampu-lampu yang bagus di sepanjang lorong. Sheana sangat suka dengan seluruh design interior di hotel milik Danial ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Equino
Random-sequel of 'Mon Amour'- kau datang bagai hujan dikala kemarau kau sirami tanah tandus tak bertuan... kau datang bagai sinar di kegelapan mengusir seonggok bayangan yang menakutkan... kau datang dan mengingatkan jika masih ada hati yang ku kira suda...