Chapter 2

4.3K 308 6
                                    

Tak ada lagi waktu bagiku

untuk bernafas..

CHAPTER TWO


Jihae membuka pintu kaca sebuah kafe, lalu melangkah masuk, mengarah pada seorang pria yang sedang bekerja di balik meja barista.

"Taehyung-ah!" serunya ceria.

Pria itu menoleh, tersenyum saat melihat kedatangannya. "Oh, Jihae! Kau datang juga. Tapi kau agak telat hari ini."

Jihae membalas dengan senyuman lelah. "Aku ada keperluan mendadak tadi."

Taehyung mengangguk, tampak mengerti. "Begitu rupanya?"

Setelah bertukar senyum, Jihae segera menuju ruang ganti, mengganti pakaiannya dengan seragam kafe. Ini adalah rutinitasnya setiap hari-pagi bekerja di minimarket 24 jam, dan sore hingga malam bekerja di kafe ini. Ia bekerja paruh waktu bersama Taehyung, yang merupakan teman terdekatnya di sini.

"Satu cokelat panas, tolong." Suara pelanggan laki-laki memecah kesibukan.

Jihae dengan cepat mengambil cangkir dan mulai menyiapkan pesanan. Setelah selesai, ia menyerahkan cangkir itu kepada pria yang berdiri di hadapannya.

"Terima kasih..." Suara itu terhenti ketika mata Jihae bertemu dengan tatapan pria itu. Jantungnya berdebar kencang. Pria itu adalah Jungkook, teman sekelasnya yang baru saja duduk di sebelahnya pagi ini.

Jungkook hanya menatapnya datar, lalu menyerahkan beberapa lembar uang tanpa sepatah kata pun. Jihae sedikit gugup, ia segera mengambil uang itu dan membungkuk sopan.

Jungkook melangkah pergi, memilih duduk di pojok kafe, dekat jendela. Dari sana, ia menyeruput cokelat panasnya perlahan sambil memandangi langit yang mulai beranjak gelap.

Taehyung, yang memperhatikan kejadian tadi, mendekat dengan pandangan menggoda. "Apa yang terjadi? Kau terlihat gugup sekali," godanya.

Jihae mendengus, lalu menjawab sambil mengalihkan pandangannya. "Tidak ada apa-apa. Dia hanya teman sekelasku."

"Teman?" Taehyung menaikkan sebelah alisnya. "Apa kau menyukainya?"

Jihae menatapnya kesal, "Kau gila, ya? Jangan bicara yang aneh-aneh!" Dengan cepat, Jihae pergi dari sana, meninggalkan Taehyung yang tersenyum jahil.

"Mwoya? Aneh sekali gadis ini..." gumam Taehyung sambil kembali menatap Jungkook dari kejauhan. "Apa yang menarik dari pria sesombong itu?"

Di sisi lain, Jungkook kembali menyeruput cokelat panasnya, menatap keluar jendela. Langit di luar mulai menggelap, menandakan musim gugur akan segera datang. Ia baru tiba di Seoul tiga hari yang lalu, dan biasanya, di musim seperti ini, ia akan menghabiskan waktu bersama ayahnya di Busan.

Namun pikirannya kembali pada sosok Jihae, gadis yang baru saja melayaninya. Tidak disangka, ia bertemu dengannya lagi, setelah sebelumnya hampir ditabrak taksi pagi tadi. Jungkook tak bisa mengusir perasaan bahwa takdir sedang mempermainkannya. Apa alasan mereka dipertemukan lagi begitu cepat?

---

Malam semakin larut, namun kafe itu tetap ramai oleh pengunjung. Taehyung dan Jihae masih sibuk mengurus berbagai pesanan yang datang. Sesekali, Jihae membersihkan meja yang baru saja ditinggalkan pelanggan.

Tiba-tiba, langkah Jihae terhenti. Pandangannya kabur, dan kepalanya mulai berputar. Nafasnya terasa tercekik, seolah-olah udara di sekelilingnya menghilang.

Mianhae(미안해)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang