My Perfect Luniversary

74.1K 499 13
                                    

[Entahlah ya, bikin baper ato ngga.. Pokonya happy reading guys]

__________________________________________

Disinilah aku, di atas ranjang empuk, dalam dekapan hangatnya. Ingin rasanya aku menikmati ini selamanya. Bisakah aku.. Hidup lebih lama lagi? Tuhan, kumohon.. Aku ingin berada lebih lama lagi disisinya..

Resya pov

Ia selalu berada di sampingku, saat matahari mulai terbit maupun saat matahari tenggelam. Kini aku berada dalam dekapannya, kami berada di atas ranjang yang sama, berbagi kehangatan bersama seperti ini setiap pagi.

"Hmmh.."

Suaranya yang berat membangunkanku. Ia memelukku semakin erat, uh sulit sekali bernafas saat ini. Tapi, aku tak ingin melawannya, aku ingin terus berada didekatnya.

"Hmm, van.. Aku.. Sulit bernafas.."
"Ini membuatku nyaman, rey.."
"Tapi.. Aku hampir tak bisa bernafas, bagaimana jika aku mati karena tergencet tubuhmu? Hm?
"Hmm, baiklah"

Ia melonggarkan pelukannya.

Aku selalu merasa gembira hanya dengan mendengar suaranya. Berada dalam dekapannya adalah suatu kebutuhan bagiku. Tak ingin rasanya aku melewatkan sedetikpun waktuku tanpanya.

"Hey, bukankah ini hari Luniversary kita yang ke 23?"
"Hmm.. Yeah" jawabku sambil tersenyum.

"Kenapa kita hanya berdiam disini?"
"Inilah yang kumau, bersamamu.. Dalam dekapmu, hanya itu yang kuperlukan di hari spesial ini"
"Ayolah, kita akan menjadi tengkorak bersama suatu saat nanti bukan?"

Senyumku memudar.

Tidak, itu takkan pernah terjadi..

"Mari kita rayakan hari spesial ini dengan menghabiskan waktu berdua, seperti yang kau inginkan.."

" ... "

"Kita akan kencan hari ini"

"Benarkah??" kudongakan kepalaku

Kini kepala kami hanya berjarak kurang dari 5cm, hingga aku dapat merasakan hembusan nafasnya.

"Hmm" sahutnya sambil tetap menutup matanya.

Kutatap matanya yang terpejam itu. Beberapa saat kemudian ia membuka matanya dan menatapku. Aku dapat merasakannya, tatapannya penuh kesedihan.

"Aku takkan pernah melepasmu rey, hingga ajal menjemputku"

Air mataku terjatuh, sakit sekali rasanya. Karena kenyataannya, akulah yang akan pergi lebih dulu. Kini ia mengusap kedua pipiku dengan kedua ibu jarinya. Kulihat matanya membendung membendung air mata. Ia menarik kepalaku ke arahnya, lalu bibir kami bersentuhan beberapa detik.

"Itu morning kiss dariku pagi ini" katanya sambil tersenyum

Lalu kutarik kerah bajunya dan kucium bibirnya singkat.

"Itu dariku" kataku sambil menjulurkan lidahku. Ia bangun kemudian berjalan ke arah belakangku.

"Ayo bersiap-siap!" katanya sambil mendekap dan menggendongku dari belakang.

"Aaaaa! Lepaskan!"
"Tidak, ayo cepat kau harus mandi sekarang!" kini ia menggendongku ke dalam kamar mandi yang berada di sudut kamar.

"Baiklah, baiklah aku akan mandi, tapi turunkan aku terlebih dahulu, oke?"

Kemudian ia menurunkanku.

"Aku akan mandi.." "..JIKA KAU BISA MENANGKAPKU! hahahaha" aku berlari ke sudut kamar lainnya.

One Shoot StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang