pagi berdarah

10.7K 195 6
                                    

Jenni mengerjapkan matanya. Iya tersenyum gembira.

Ahh tenangnya pagi ini, pikirnya

Suara burung-burung bernyanyian dengan merdunya di luar jendela sana, ah damai sekali dunia ini.

Tiba-tiba, iya merasakan hembusan nafas teratur yang berada di sebelah sisi kirinya,

'Selamat tinggal pagiku yang damai' batinnya bersedih

Ia menolehkan kepalanya kekiri. Ahh sudah kuduga bocah tengik ini pindah,sialan.

Bbrukkkk

Dengan satu kali dorongan jenni berhasil mengusir tubuh tinggi itu dari tempat tidurnya, ia mulai menghitung dalam hatinya, Tuhan.. Lindungi aku pikirnya, satu... Dua... Tiga...

"Heh kamu sudah gila ya!!! Ahhh sakit punggungku!" teriak jonas bagai macan kelaparan

Jenni hanya memicingkan matanya ke arah jonas
"Salah sendiri! Sudah ku bilang ini kamarku! Kau kan sudah ku sediakan tempat di ruang TV kenapa malah tiba-tiba ada di sisi tempat tidur ku hahh!" teriak jenni tidak kalah kencang

Jonas terdiam , ah benar! Semalam aku terlalu asyik memerhatikan wajah jenni yang tertidur pulas hingga aku lupa untuk pindah dan malah ketiduran. Bodohnya aku! Runtuknya dalam hati

"Ya... Walaupun begitukan tidak seharusnya kamu nendang aku dari atas tempat tidur! Gini-gini kan aku suamimu, cih." guman jonas

Jenni hanya memandang jonas dengan kesal, bisa-bisanya dia malah menyalahkan jenni. Jelas-jelas orang ini sendiri lah yang mencari masalah dengannya. Ah.. Pria memang hanya ingin selalu menang sendiri.

"Sudahlah, kau sudah menghancurkan pagiku yang damai hari ini. " balas jenni sedih.

Jonas hanya melirik Jenni dengan keki. Ia mengelus lengannya yang terkena lantai terlebih dahulu tadi. Bahkan selain punggunya yang sakit lengannya juga terluka karna tendangan maut jenni tadi. Ah menyebalkan.

"Pergi sana aku ingin mandi. Cepaaat!" teriak jenni sambil mengusir jonas yang kesakitan. Sesekali jenni melirik jonas yang terus memegang lengan kirinya sambil kesakitan.
Apa aku berlebihan? Pikirnya ia menjadi kasihan pada jonas, mungkin tak seharusnya tadi ia memberikan tendangan mautnya dengan jonas.

*****

Jonas menatap chanel TV dengan kesal pagi ini. Ia masih meringis kesakitan beberapa kali karna luka di tangannya yang perih itu. Untungnya hari ini hari libur jadi ia bisa sedikit bersantai di rumah yang bagai neraka itu baginya.

Jonas tersentak ketika tiba-tiba jenni memegang tangannya yang terluka. Ia menoleh kaget kearah jenni yang sekarang memberikan tatapan meringis kesakitannya ketika melihat luka garis yang berada di tangan jonas

"Sini tangannya!" pintanya peduli walau dengan suara keki.

"Mau ngapain lagi? Kamu mau potong tangan aku sekalian? Hah? " jawab jonas kesal

Jenni hanya mendengus sabar, untung aku tidak sedang berniat membunuhmu Jonas! Gumannya dalam hati.

"Tidak aku akan mengobatimu.." jelas Jenni sambil mengambil tangan jonas hati-hati takut jika lukanya terkena

Jonas hanya diam dan memilih tak protes kembali. Ia memerhatikan jenni yang dengan telaten membersihkan luka ditangannya itu. Ia memerhatikan wajah jenni dari dekat.

'Kalau dilihat-lihat si.... Dia sangat cantik jika di pagi hari...'pikirnya

Jenni mengobati Jonas dengan perlahan dan hati-hati ia merasa tidak enak pada jonas. Harusnya ia tak usah berlebihan seperti itu tadi.

"Maaf ya.."

Jonas menoleh sesaat kearah jenni. Ia tidak salah dengarkan?
" kamu tadi ngomong apa? " tanyanya

Jenni yang kesal akhirnya menekan luka jonas agar jonas kesakitan

"Aduh aduh... Iya iya aku dengar kok haha aduhh shhhh " ringisnya ketika lukanya di tekan oleh jenni
"Kenapa gak daritadi sih minta maafnya? " gumannya di sela-sela ringisannya.

"Sudahlah hentikan itu. Kau bersikap konyol seakan-akan kita seperti pasangan yang penuh cinta. Cih" balas jenni kesal yang langsung menuju kearah dapur

Ia membuka pintu lemari es yang langsung di sambut ke kosongannya.rasanya aku harus belanja deh,pikirnya

Jenni melangkah keluar kamar dengan pakaian rapih. Jonas mengernyitkan keningnya heran

"Mau kemana?" tanyanya

Jenni berjalan ke arah rak sepatu dan mengambil sepatu converse kesayangannya.
"Belanja. Lemari es nya kosong. Gak ada bahan makanan" jawabnya

" TUNGGU! AKU AKAN IKUT!" Teriaknya sambil berlari kearh kamar dan mengambil jaket serta kunci mobilnya.

Ya mereka akan memulai rutinitas kehidupan rumah tangga, dan diawali dengan belanja bersama. Sounds great!

*****

My husband is My Old friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang