EPISODE 2

3.8K 291 16
                                    

Harabeoji ini mengaku pecandu alkohol sejak muda. Dari gejala yang dia ceritakan, dia …”

Penjelasan Wonwoo terhenti ketika harabeoji itu muntah di lantai klinik. Mereka semua terkejut akan muntahan harabeoji itu. Bahkan Yuju sampai menutup mulutnya. Muntahan itu berwarna merah agak kehitaman. Harabeoji itu memuntahkan darahnya sendiri.

Varises esophagus. Varises kerongkongan. Kita harus membawanya ke rumah sakit sekarang. Kita harus ke rumah pak kepala desa dan meminjam mobilnya untuk berangkat ke kota. Ayo!”

Mereka berempat mengangkut harabeoji itu menggunakan tandu yang disediakan oleh pihak universitas mereka dan bersiap menuju rumah pak kepala desa. Sebelumnya, Jungkook menoleh menatap Yuju dan berkata, “Yuju-ssi, aku harus pergi! Sampai ketemu lagi!” Dan dia meninggalkan Yuju yang menatap punggungnya yang menjauh.
Ada sebuah kagum di sana.

Sekaligus …

… sedikit kesedihan.

Yang bahkan Yuju sendiri tidak tahu kenapa kesedihan itu ada di sana.
Yuju masih menatap punggung Jungkook yang bahkan sudah menghilang dari pandangannya. Itu dia, Jungkook. Namja yang membuatnya terkagum. Aksi yang dia dan teman-temannya lakukan mungkin tergolong aksi kecil, namun sangat heroik. Sebuah aksi atas dasar keinginan menyelamatkan nyawa seseorang. Sebuah keberanian yang tidak dimiliki oleh semua orang.

“Ke mana mereka?”

Sebuah suara mengintrupsi lamunan Yuju. Yuju menoleh ke belakang dan mendapati Mingyu sudah keluar dari ruang penyimpanan obat-obatan. Mingyu sendiri sedikit terkejut ketika mendapati hanya Yuju yang berdiri di sana. “Mereka sedang mengantar seorang harabeoji ke rumah sakit di kota,” jawab Yuju.

“Ah, begitu?”

Lalu perhatian Mingyu teralih ke rak obat-obatan di belakangnya. Tangannya meraih kertas berisi daftar obat-obatan dan mengecek obat-obatan itu lagi. Sebuah tindakan yang tidak perlu dilakukan, sebenarnya. Mingyu melakukannya untuk mengalihkan perhatiannya dari Yuju.

Karena melihat Yuju berarti melihat Eunbi, melihat sebuah luka yang membusuk dan bernanah, melihat sakit yang sudah lama dia lupakan hingga tidak terasa sakit lagi. Namun, dia ingat akan kehadiran luka itu tepat di hari kemarin. Saat dia bertemu lagi dengan Eunbi setelah bertahun-tahun lamanya.

Yuju berbalik dan berjalan mendekati Mingyu. Mereka berdiri hanya berjarak satu ranjang pasien. “Apa kamu benar Kim Mingyu yang itu?” tanya Yuju.

“A-aku tidak mengerti apa maksudmu.” Mingyu masih menyibukkan dirinya dengan daftar obat-obatan di tangannya. “15 kotak paracetamol, 10 kotak egotamine …”

“Ah, aku benar. Kamu Kim Mingyu yang itu. Orenmanida, Mingyu-ya,” sapa Yuju ramah.

‘Tolong jangan menyapaku seramah itu atau aku akan berbalik dan kita akan membicarakan Eunbi.’

“Kenapa kau tidak menjawab sapaanku? Tidak sopan!” gerutu Yuju.

Mingyu menghela nafas. Punggungnya masih betah menatap Yuju. Matanya masih betah menatap obat-obatan di hadapannya.
Orenmanida, Yuju-ya,” sapa Mingyu serupa bisik hingga Yuju harus sedikit mencondongkan badannya untuk mendengar suara Mingyu.

Descendants Of The Sun [BTS-GFRIEND, SVT-GFRIEND, BTOB-RV FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang