Ch.1 "The Braine Kingdom"

103 13 3
                                    

Kerajaan benua tengah, braine kingdom. Dikenal sebagai kerajaan thinker. Kerajaan yang hampir memimpin seperempat wilayah dunia.

"Yukine! Apa kau belum menulis hasilnya?" Kata Murasaki.

"Eh? Benarkah? Bukankah sudah kutulis.?" Kata yukine.

"Mana? Tidak ada di dalam daftar hasil penjualan kita! Kemarin kita menjual 50 roti, tetapi uang yang kita terima hanya berkisar 45 roti!" Kata murasaki marah.

Yukine yang dimarahi oleh murasaki hanya terdiam, hampir setiap hari dia dimarahi olehnya.

"Tuan.. bolehkah kami meminta sedikit makanan?" Kata 3 orang anak kecil yang tiba-tiba datang.

Murasaki yang masih terlihat marah menjadi murka.

"Kami sudah rugi! Sebaiknya kalian cepat pergi!!" Kata murasaki dengan wajah merahnya.

Lalu, siangnya...

"Ini.. roti untukmu.." Kata Yukine

"Terima kasih tuan!" Kata seorang anak kecil yang terlihat kelaparan

Hampir setiap hari yukine memberikan roti gratis kepada anak yatim piatu seperti itu, tentu saja tanpa sepengatahuan murasaki sahabat kariernya.

"Hey,murasaki.. bagaimana kalau kau istirahat saja dulu.. aku akan berkeliling dan mempromosikan roti isi kita yang baru." Kata yukine menyarankan.

"Baiklah, terima kasih yukine. Besok giliranku yang berkeliling." Kata murasaki

Pada suatu hari, murasaki pun mengetahui perbuatan yukine.

"Kau! Beraninya kau memberikan hasil kerja keras kita kepada anak ingusan itu!" Kata murasaki marah

"Tetapi murasaki, mereka kelaparan.. kita patut memberi mereka makan." Kata yukine membela

"Lapar apanya! Kita yang dulu yatim piatu saja tidak dibantu oleh warga dewasa!" Kata murasaki sambil pergi dengan nada kesal

Yukine hanya bisa terdiam, dan ia memutuskan untuk jalan-jalan di kota beberapa saat.

Lalu, terjadi keributan di halaman kerajaan.

"Bantu kami menindas kemiskinan!!" Kata orang-orang miskin dari kasta thinker

Rajapun keluar dan berkata.
"Wahai rakyatku, akan kuturuti apa kemauan kalian. Tetapi, dengan satu syarat." Ucap raja dengan wibawanya

Rakyat kemudian terdiam,

Dan salah satu dari mereka menjawab.
"Apakah syarat itu raja?" Kata mereka

Rajapun memerintahkan rakyat miskin itu masuk.

Setelah itu, yukine tidak melihat mereka lagi.

"Apa yang terjadi pada mereka?" Pikir yukine

Malam harinya...

"Hei yukine, maafkan aku karena aku marah padamu." Kata murasaki.

Yukine terkejut dengan kata-kata murasaki, dan Yukine pun tersenyum.

"Tidak apa-apa murasaki.." kata yukine sambil menepuk pundaknya.

"Dulu, kita memang miskin.. tetapi, aku sadar.. kita tak sama dengan anak tadi, mereka setiap hari bekerja. Tetapi, tak ada yang mengupahi mereka." Kata murasaki sambil menangis

Tampaknya murasaki sadar, bahwa anak-anak tadi adalah budak-budak bangsawan, yang tidak diberi upah sedikitpun.

Malam itu, yukine duduk diluar. Menatap langit sambil berpikir.

"Andai saja aku berada dalam kasta legendaris, aku akan menerangkan jalan untuk dunia ini kejalan yang baik." Pikir yukine sambil menunduk.

Lalu, terdengar suara langkah kaki prajurit istana.

"Drep.. drep..drep.." Suara langkah gagah prajurit

"Sedang apa mereka?" Kata yukine

Yukine pun mengikuti prajurit yang membawa gerobak itu dan sampailah mereka disungai.

"Apa yang ada didalam gerobak itu?" Pikir yukine

Prajurit itupun mengeluarkan sesuatu dari gerobak itu, yukine pun tersentak melihat potongan-potongan mayat yang dikeluarkan prajurit, itu membuatnya mual.

"Apa yang mereka lakukan! Apa itu mayat rakyat miskin tadi!" Kata yukine

Diapun berlari, dan terus berlari sampai ia tiba sebuah hutan, karena ia merasa lelah. Ia pun jatuh tersungkur dan tidak berdaya lagi.

"Huh? Siapa dia?" Kata seseorang membawa pedang

"Apa mungkin dia seorang thinker?" Katanya lagi

Ia pun membawa yukine yang sudah terkapar itu.

Pagi harinya...

"Aww.. kepalaku sakit.." kata yukine

"Huh? Kau sudah sadar?" Kata seseorang

"Eh! Siapa kau?" Kata yukine sambil menutupi dirinya dengan selimut.

Orang itu bertubuh kekar, berambut merah dan membawa pedang bersamanya.

"Apa kau.. seorang swordsman..?" Tanya yukine

"Ya, namaku drakath." Kata drakath memperkenalkan dirinya

"Kenapa rumahmu ditengah hutan? Apa kau seorang pengelana?" Tanya yukine

"Bisa dibilang begitu, aku memang suka berkelana keberbagai negara mencari informasi dan mencari musuh yang kuat." Kata drakath

"Jadi... maukah kau bergabung bersamaku?" Tanya yukine

"Bergabung? Untuk apa?" Kata drakath

Bersambung...

Bagaimana minna? Apa cukup menarik? Tunggulah kelanjutannya di Ch.2!

Silahkan komen, jika ada salah kata mohon disaran dan kritik ya.

Terima kasih!

The Seventh KastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang