1. Go Out From London

5.6K 214 21
                                    

Songs for this chapter :
1. Breath - Taylor Swift
2. History - One Direction
3. The Man Who Can't Be Moved - The Script.
Hoping you enjoy.

Hari ini Claire akan kembali ke Indonesia, tempat dimana segala kenangan indah pada masa kecilnya terjadi, ya sebelum Claire berusia 9 tahun. Dia akan pulang, pulang kerumah lamanya untuk bertemu kakaknya, kakak satu-satunya yang Claire miliki. Zayn, Zayn Malik.

"Oh, aku tak sabar bertemu Zayn. Semoga dia sudah kembali seperti saat kami masih kecil dulu," batin Claire penuh harap.

Umur Claire sekarang 15 tahun, Claire baru merayakan ulang tahunnya, ulang tahun tanpa kehangatan keluarga.

Claire berselisih dua tahun dari Zayn, Zayn 17 tahun.

Kepada penumpang pesawat Londor Airline jurusan London-Jakarta sepuluh menit lagi kita akan take off.

Dengan cepat Claire menarik kopernya dan duduk di dalam pesawat.

"Halo, Bi," Claire bicara lewat sambungan telepon, "Bi, jangan lupa jemput aku di bandara ya. Terima kasih," rasa kantuk telah menghantam Claire, Claire tertidur dengan nyenyak.

"Aku sungguh rindu Jakarta!" ucap Claire bahagia, ketika ia sudah menginjakkan kaki di bandara.

Handphone Claire berbunyi.

"Ya, Bi. Aku memakai sweeter berwarna hijau toska dengan celana jeans cream," ujar Claire menjelaskan pakaian yang dia pakai pada Bi Ida, orang yang membantu membersihkan rumag Keluarga Malik di Jakarta.

"Non!" seru Bi Ida gembira.

"Bibi..." teriak Claire memeluk pembantu yang sudah ia anggap sebagai bibinya. "Aku rindu Bibi, sudah 5 tahun kita tidak bertemu, aku rindu segalanya disini," kata Claire dengan raut bahagia.

"Bibi juga rindu, Non. Non makin cantik, banget malah."

Claire tertawa menanggapi pujian Bi Ida, "Terima kasih, Bi. Ayo Bi, cepat aku tidak sabar pulang ke rumah," kata Claire tersenyum kepada bi Ida.

"Sekolah di London gimana, Non?" tanya bi Ida mengajak Claire berbincang di tengah perjalanan mereka menuju mobil.

"Aku suka, suka sekali, keadaan di sana classic, gedung sekolah juga bergaya kuno, aku menikmatinya," jawab Claire, matanya kerap melihat-lihat sekitar. Keadaan langka di London, jika hari sepanas ini.

Bi Ida tersenyum, "Kalau non suka kenapa balik ke Jakarta lagi?" kata Bi Ida mengerutkan dahi.

"Aku rindu Zayn, Bi," ucap Claire, mendadak berubah sendu, "dia hanya mengunjungiku empat tahun yang lalu," kata Claire melamun, berpikir apakah Zayn sudah kembali baik padanya atau tetap sebaliknya?

Bi Ida hanya diam, merasa tidak enak kepada Claire yang entah kenapa tiba-tiba bertengkar dengan kakaknya, apalagi ibunda mereka Addison telah tiada. Claire hanya sendiri, ayahnya sibuk oleh urusan bisnis, lalu Zayn tiba-tiba membencinya tanpa alasan dan sebab yang jelas. Claire tidak tahu kenapa.

My Brother Hate MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang