candid pov
Aku menatap sarapanku tak berselera
Setelah kejadian kemarin..aku memutuskan untuk melupakannya kali ini .
Tapi aku tak ada habisnya memikirkan max sedari malam sampai aku tak bisa tidur.
Drttt..drtttt
From : silver
Kau sibuk hari ini ?
To : silver
Tidak :) kau memangnya mau mengajakku kemana ? Sudah gajian ya :P
From : silver
Tepat sekali , kau memang selalu tau tanggal gajianku :P bagaimana jika kita jalan jalan
To : silver
Emm. Masalahnya begini , aku tadinya akan membeli bahan pokok bulanan .bagaimana jika lain kali ?
From : silver
Tidak.. Sekarang saja akan ku antar kau belanja kebutuhan bulanan ..bagaimana ?
Aku akan menjemputmu 5 minit lagi
Aku menggeleng melihat pesannya .
Aku tak perlu persiapan untuk pergi ..aku cukup membawa tas kecil berisi dompet dan blazer abu abu .
Aku melewati loby dengan malas
Aku pasti akan membeli banyak sekali bahan makanan , melihat semuanya sudah habis.
Sudah aku pastikan pasti max yang membayar segalanya
Itu membuatku semakin bersalah. Aku sudah banyak merepotkan nya
Lalu aku melihatnya baru saja turun dari mobilnya .
"Ayo, kita akan berangkat sekarang kan " ucapnya
Aku mengangguk dan masuk mobil dengan pintu yang di bukakan olehnya .
Di mobil ia menawariku berbagai cemilan dengan sesekali bercanda gurau .
Dasar Pria konyol ..
Saat telah sampai di mini market di salah satu mall itu .
Ia yang membawa trolli nya ..aku hampir berdebat denganya.
Maksudku biar aku saja yang membawa troli nya ..tapi ia bersi keras ingin membawa trolinya
"Berikan padaku troli nya, atau kau yang ku masukan ke dalam troli agar terlihat seperti bayi" ucapnya
Apa daya ,, aku akhirnya menuruti permintaanya .
Saat memilih bahan , ia selalu bergumam konyol ,kadang ia memperaktekan apa yang ia bicarakan . membuat semua orang melihat ke arahku
Itu membuatku selalu ingin tertawa , ia benar benar memalukan sekaligus lucu.
Saat selesai membeli bahan aku menuju ke kasir .
Dan membawa 1 bungkus permen karet .
Pria di sampingku itu, yang tak lain silver membawa 4 bungkus permen karet dan memasukannya ke troli ku .
"Biar aku saja yang bayar" ucapnya
Tentu aku mengelak. Masa ia aku selalu merepotkany .
"Tidak , biar aku saja silver" ucapku
Kita hampir debat keras, karna sudah banyak yang mengantri jadi aku pasrah akan kemauanya yang mau membayarnya .
Setelah masuk ke mobil lagi ..ia membawaku untuk makan di salah satu restoran bergaya Chinese
Saat aku masuk dan duduk di dekat jendela. Ini memang kebiasaan ku .
Ia mulai membuka buku menu dan menanyakan apa yang ingin aku makan
"Aku sama kan saja denganmu" ucapku
Karna aku tau pada akhirnya nanti ia juga yang akan membayar semua makanan ini .
Silver pun memanggil pelayan dan pelayan mencatat semua yang kita pesan .
Sambil menunggu . ia bertanya padaku tentang hal hal umum .
Seperti kenapa aku bisa menyelesaikan kuliahku dalam waktu singkat dan apa rahasianya .
Konyol memang.. Jelas aku tak punya rahasia semajam gaib atau sebagainya , itu murni .
Pelanggan lalu datang membawa pesanan kami .
Ya berhubung aku lapar jadi aku langsung menyantap nya .
Tak lama dari itu , silver menepuk tanganku .
Aku sempat akan memprotes . tapi aku melihat silver kaget dengan apa yang ia lihat .
Aku pun melihat ke arah yang membuat silver membelalakan mata itu.
Ohh.. Max . batinku
Ia sedang menggandeng wanita yang sama saat di bandara .
Memeluk pinggangnya posesif membuat hatiku menciut
Aku hampir lupa, aku pernah di perlakukan hal yang sama seperti itu .
Silver lalu mengelus tanganku . mengisyaratkan bahwa 'apa kau baik baik saja ?'
Aku menunduk
Aku mohon jangan menangis sekarang ..batinku
Ya tuhan aku yakin max akan duduk di sebelah mejaku .
Pasalnya restoran ini ramai dan hanya meja itu yang kosongMax menyadari keberadaanku . dan ia melihatku dengan tatapan khawatir .
Aku mencoba tak egois .
Aku mengangguk dan mengisyaratkan bahwa aku tak apa apa .
"Apa kita pindah restoran saja" bisik silver
"Tak usah , masakan disini enak" ucapku
Jika aku pergi dari restoran ini. Menurutku itu sangat kekanakan. Dan aku akan merepotkan silver lagi .
Sesekali aku melihat wanita itu mengelap sudut bibir max . dan tangan mereka saling menggenggam .
Tangan itu yang kemarin ku genggam.
Max menatapku seperti tak suka.. Tidak , menurutku ia menatap silver dengan tatapan ingin membunuh .
Saat aku siap untuk pulang . aku menatap max lagi dia menganggu pelan sebagai isyarat
"Pulanglah, dan jangan memikirkan adegan adeganku tadi"
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCOPATH PILOT
RomanceCinta? Siapa yang menciptakan kata menjijikan seperti Itu ? ucap seorang pria seorang pria yang tak mengenal apa itu cinta , awalnya , tak ada sedikitpun niat untuk mengetahuinya . lalu ia di pertemukan dengan seorang gadis dewasa, lambat laun gadi...