Stargazing

84 17 0
                                    

The story was made by candidate of Lorany Auders member on 5 May 2016. It was just a game.

Enjoy reading xx

---------------------------------------------

Suatu sore, di sebuah bukit yang berada di pinggiran kota, 3 anak berusia 5 tahun, 6 tahun dan 8 tahun sedang duduk diam memperhatikan matahari yang tenggelam. Mereka bertiga menunggu datangnya bintang yang akan menjadi teman malam mereka. Wendy, John, dan Michael memang mencintai bintang dan bulan di malam hari.

Lanskap langit dengan warna yang kejinggaan menemani mereka sore itu. Burung-burung berteriak satu sama lain seraya beterbangan menuju sarangnya masing-masing. Wendy, John, dan Michael memeluk lututnya sendiri, menikmati indahnya sore itu.

Tidak lupa dengan Permen Lollipop di tangan mereka masing-masing. Semilir angin berhembus, udara dingin kian terasa di badan mereka pertanda bahwa matahari telah terbenam digantikan dengan Bulan dan bintang.
kegiatan ini sudah berlangsung lama, dan mereka tidak akan pernah bosan melakukan itu.

Bulan dan bintang mulai menampakan cahayanya digelapnya malam. Mereka sangat mengagumi ciptaan tuhan ini. Ingin sekali mereka terbang tinggi ke angkasa dan menapakan kakinya di bulan dan bintang. Itulah cita cita mereka yang ingin mereka capai.

"Lihat, bintang nya indah sekali bukan? Ingin rasanya aku menggapai bintang dan bulan yang indah itu,"tutur Michael sambil menunjuk bulan dan ribuan bintang.

"Iya ya, indah sekali. Oh iya, bagaimana kalau kita menunggu bintang jatuh? Kata mama, kita bisa mengatakan sebaris permohonan ketika bintang jatuh, bukan?" Sahut Wendy.

Kedua saudaranya mengangguk. Mata mereka masih setia memandang langit malam, dengan tambahan semilir angin sejuk yang menyapu pipi.

"Itu dia! Itu bintang jatuhnya!" Pekik John. "Ayo pejamkan mata kalian, dan buat sebuah permohonan." Tambahnya.

Setelah selesai, mereka kembali membuka mata. Michael tersenyum lebar pada dua orang di sebelahnya.

Michael bertanya kepada kedua adiknya, "Wendy, John, kalian meminta permohonan apa?"

Wendy berpikir sejenak, "nanti kalau aku kasih tau bukan permohonan dong kak namanya." Wendy menunjukkan cengiran kuda khasnya mengejek Michael.

"Ah iya, benar juga kamu Wen, pintar juga kamu ya membuat alasan." Akhirnya Michael pun menggelitiki Wendy dan tawa mereka pun menghiasi pada malam yang indah itu.

"Hei, kalian tidak melupakan bulan, kan?" Ucap John. Michael dan Wendy menghentikan tawanya, kini mereka menoleh ke arah John.

John kembali menatap langit, pandangannya terkunci pada bulan yang bersinar, hampir bulat namun belum penuh. Cahayanya sangat indah, matanya berbinar melihat sinar bulan itu.

"Tentu saja tidak, John. Bulan juga indah, sangat indah," kata Michael yang dibalas dengan anggukan si kecil Wendy.

"Tapi, katanya sinar bulan itu bukan sinar yang ia buat sendiri melainkan dari matahari?" John menoleh pada Michael yang ada di sampingnya.

Sang kakak Michael tersenyum sambil mengusap rambut John. "Walaupun begitu, ia tetap punya keindahan sendiri untuk dipandang, iya kan?"

"Iya kak," jawab John dan Wendy bersamaan, kedua sudut bibir mereka terangkat naik ke atas.

Michael ikut tersenyum, merasakan kebahagiaan dari dua makhlum mungil di hadapannya.

"A—"

"Anak-anak, ayo masuk! Hari sudah hampir larut!" seru ibu dari ambang pintu rumah mereka.

"Yahhh" ujar John dan Wendy kecewa, rasanya enggan meninggalkan bintang dan bulan malam ini.

Michael sebagai kakak, kini harus bisa bersikap dewasa. Bagaimana pun mereka tidak akan bisa berada di luar terus.

"Ayo kita masuk. Malam besok, pasti kita bisa liat kembali bulan dan bintangnya," ucapnya seraya membantu Wenda dan John bangkit dari duduknya.

Walaupun tidak puas memandangi bintang dan bulan di langit, setidaknya mereka merasa sangat senang malam ini.

Duduk bertiga menantikan bulan dan bintang, serta membuat permohonan ketika salah satu bintang yang berada di langit jatuh. Hal kecil, tapi dapat membuat kebahagiaan yang berlipat bagi ketiganya.

Kau tahu, keindahan bulan bintang di malam hari dan keberadaan mereka semua yang selalu menemani? Ya, seperti itulah Michael, John, dan Wendy.

The End ~

The End ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
StargazingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang