Namaku Kelly,aku baru saja pindah ke SMP ini.Tak ada seorang pun yang aku kenal dan mengenal diriku.Tetapi saat sedang berjalan-jalan aku bertemu seorang laki-laki.
"Hai, namaku Kendrik"jawabnya
"Hai juga! Namaku Kelly" jawabku
"Senang bertemu denganmu" jawabnya
Aku terseyum lebar. Saat hari itu juga aku berteman dengannya. Kendrik bercerita tentang dirinya. Ia bercerita jika teman-temannya selalu mengucilkannya dan selalu menganggapnya sebagai orang idiot.
Aku sedih mendengarnya. Tetapi saat aku ingin bertanya kepadanya, Kendrik berlari ke dalam toilet. aku bingung melihatnya dan ikut menunggu di depan toilet. Saat ia keluar aku bertanya pada Kendrik.
"Kendrik apakah kau tidak apa-apa?"tanyaku
"Aku tidak apa-apa"jawabnya lemas
"Sepertinya tidak ,apa kau sakit?"tanyaku
"Aku hanya sedikit pusing"jawabnya kalem
"Baiklah aku percaya padamu"sambil memberikan jari jempol.Saat kami pulang bersama,aku dan Kendrik menemukan sebuah papan iklan yang berisi kontes pencarian bakat, lalu aku bertannya kepadanya tentang hobi yg ia sukai.
"Kendrik hobi kesukaanmu apa?" tannyaku
"Aku suka bermain piano,kalau kamu?" jawabnya seraya bertannya.
"Aku suka bermain biola" jawabku.
"Tetapi kita harus meminta izin kepada orang tua kita,bagaimana?" memberi saran
"Baiklah"jawabnya.
Di rumah Kendrik,Kendrik diketahui ibunya muntah-muntah.
"Kendrik apa kau tidak apa-apa?"tanya ibu
"Aku baik-baik saja bu"jawab kendrik lemas
"Tetapi kau terlihat lemas dan kurang bersemangat,ibu akan bawa kamu ke dokter."ibu menasehati
"Baiklah bu"menjawab dengan lemas
Ketika di dokter,dokter langsung mengecek nya dan mendiagnosa jika dia terkena tumor otak ganas.Ibunya langsung pingsan karena terlalu shok.
Esok harinya
"Hai Ken"menyapanya
"Hai juga Ly"jawabnya lemas
"Sepertinya kau terlihat lemas,apa kau baik-baik saja"tanyaku seraya memegang jidatnya.
"Aku tak apa Kel,aku hanya kurang tidur kemarin malam"jawabnya
"Baiklah."jawabku
Saat Kendrik pulang dari sekolahnya, ia lansung diajak ibunya untuk di cek-up.Aku mengikuti dari belakang dengan memakai taksi.
"Dok apa anak saya baik-baik saja?"bertanya
"Bu,anak ibu di vonis hanya bisa hidup sampai dua bulan saja"kata dokter
Aku kaget saat mendengar ucapan dokter.Aku langsung berlari keluar dari rumah sakit seraya meneteskan air mata.
"Bu..."Kendrik memanggil
"Ada apa Ken ?"tanya ibu
"Apakah Kendrik diperbolehkan mengikuti kontes pencarian bersama temanku."jawabnya
Di dalam hati sang ibu,ia tidak memperbolehkannya,tapi apa boleh buat,karena ini adalah keinginan terakhirnya,dan ibunya memperbolehkan.
Saat aku sampai di rumah ,aku langsung berlari ke kamar dan hanya bisa memikirkan Kendrik.Kendrik adalah satu-satunya anak di keluarganya.
Esoknya kami berlatih bersama agar lulus audisinya.Kendrik membimbingku dan sebaliknya.Kontes uadisi dimulai pada satu minggu kemudian.Kami mendapatkan kontes audisi pada hari ke tujuh.Dan akhirnya kami lulus mengikuti audisi tersebut.Kami menunggu sampai minggu ke dua untuk bisa berdiri di panggung impian kami.Hari demi hari kami melalui bersama dan sekarang sudah minggu keempat.Hanya tersisa 30 orang,setiap harinya uadisi ini mengeluarkan satu orang.Dan sekarang adalah minggu ketiga,hanya tersisa dua kontestan yaitu kami dan seorang perempuan.Besok adalah hari terakhir bertemu Kendrik dan menyelesaikan kontes ini.
Malamnya aku dan Kendrik berlatih bersama,kami makan bersama,dan berdoa bersama agar besok kita terpilih sebagai juara satu.Esoknya kontes dimulai ada ibu Kendrik yang akan menonton,tetapi ada dua hal yang menyelimutiku ya itu perasaan sedih dan senang,walaupun ini adalah hari terakhir Kendrik,ia masih bisa tersenyum pada ibunya dan diriku.Saat kontestan perempuan selesai, akhirnya giliran kami untuk memainkan alat musik kami.Dan sesudah kami selesai , kami di persilahkan untuk beristirahat di belakang.
Kemudian kami di panggil kembali keatas panggung,dan pemilihan dimulai.Aku takut,tegang,gelisah dan sedih karena akan ditinggal sahabat yang baik seperti Kendrik.Dan akhirnya kamilah pemenang pertama,semua orang bertepuk tangan dengan meriah,tapi Kendrik langsung terjatuh pingsan.Ia langsung di bawa oleh tim medis.Aku merasa bersalah atas kejadian ini.Aku dan ibunya ikut untuk melihat apa yang terjadi.
Dokter akhirnya keluar dari ruangan dan berkata bahwa Kendrik tidak bisa diselamatkan.Ibu Kendrik langsung terjatuh pingsan,dan dibaringkan di bangku tunggu.Tetapi saat aku memeluk Kendrik,aku langsung mendengar detak jantung Kendrik kembali berdetak,dan aku langsung memanggil dokter agar cepat ditangani.Dan akhirnya Kendrik bisa membuka matanya kembali dan sangat bersyukur jika ia masih diberi kesempatan untuk hidup.Lalu kami saling berpelukan,di saat itu ibu Kendrik bangun dan berlari memeluk anak satu-satunya itu dengan rasa syukur yang mendalam.Akhirnya mimpi kami terwujud karena persahabatan kami.
THE END