"Hallo om, apa kabar?"
"Eh Fadil. Kemana saja dirimu? Sudah lama om tak melihat batang hidung mu" kata papa lalu memeluk Fadil. "Om baik-baik saja. Bagaimana denganmu?" lanjutnya
"Saya ikut papa keluar kota om! Ah sukurlah. Saya baik-baik saja"
"Ohya! Fera dimana ya? Sebentar kita panggil Fera"
"Oh, gak usah om. Saya kesini mau mengantarkan Fira"
"Fira?"
"Pah, aku..."
"Darimana kamu? Mengapa kau bisa bersama dengan nya? Dimana Zilham?"
Zilham? Siapa dia? Batin Fadil
"Aku gak tau bang Zilham dimana. Tadi saat aku menunggu pak Irul, Fadil datang dan..."
"Dan kau jalan bersamanya?!"
"I i i yaa pah, maafkan aku"
"KAK FIRA!!!" teriak Fera yang entah darimana dia muncul
"Fer, maaf....."
"Kakak kok gitu sih! Udah aku bilang, kakak jangan deket-deket sama Fadil apalagi sampe jalan berdua. Kakak jahat banget sih! Kakak tega sama adik sendiri!" ucap Fera dengan nada marah dan sedih.
"Fera, kakakk.."
"Udahlah kak! Gak usah ngelak! Bilang aja kakak SUKA KAN SAMA FADIL? JAWAB YANG JUJUR KAK!" teriak Fera yang semakin melengking.
"PAPA LIAT KAKAK! DIA BERANI MENGAMBIL KESEMPATAN" lanjutnya sembari memeluk papa.
"Fira, kamu tuh ya! Emang dari dulu gak pernah berubah. Kamu gak denger papa bilang apa? Kamu tuh gak boleh dekat dengan.....
"Stop! Maaf om, bukannya saya ikut campur. Ini salah saya. Saya yang maksa Fira"
"Tapi kenapa Dil? Kenapa lo gak maksa gue? Kenapa harus kak Fira!?"
"Bukan gitu Fer, bukannya gue gak mau. Tapi lo tau sendiri kan, kalau gue....."
"APA DIL? KALO GUE SAYANG SAMA FIRA? GITU" suara itu semakin melengking
"Iya Fer"
"Papaaaa" tangis Fera semakin menjadi-jadi.
"Fadil, om gak setuju kalau kamu bersama Fira!"
"Tapi kenapa om?"
"Fira sudah om jodohkan dengan orang lain!"
Apa? Dijodohkan? Gila. Papa jahat. Siapa orang lain itu? SIAPA?!. Papa, aku tuh bukan siti nurbaya yang bisa papa jodohin seenaknya. Aku bisa milih cintaku sendiri. Aku bisa mencari sendiri orang yang pantas untukku nanti. Bukan seperti ini.
"Papa?"
"Apa! Kamu mau bantah! Gak! Kamu harus nurut sama papa! Kalau gak, jangan anggap aku papa mu!"
Jleb.
"Om tapi..."
"Dan kamu Fadil! Jangan mengganggu gugat keputusan saya"
"Yasudah, saya permisi om"
"Ya".
Fadil Pov's On
Harusnya tadi gue gak ceroboh. Harusnya tadi gue gak ngajak Fira jalan. Dan harus nya tadi gue gak kerumahnya.
Ah sial, gue kok ceroboh gini.
Gue bukannya nyesel ngajak Fira. Gue seneng malah.
Tapi apa? Fira yang kena batunya. Gue gak tega. Gue kasian. Tapi apa yang bisa gue lakuin? Gue gak bisa apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Merindukanmu
Fiction généraleFadil Adam Rizik. Satu lelaki yang bisa membuat seorang Fira jatuh cinta sejak dulu hingga sekarang. Namun dunia berkata lain, bahkan dunia tak berpihak kepadanya. Lelaki itu hanya diperbolehkan untuk adiknya, Fera. Fira dan Fera. Kakak-adik kemba...