Again

181 10 8
                                    

Author pov

Lelah menangis di pelukan Jimin, Seungyeon pun melepaskan pelukan itu dan mengusap air matanya.
"Sudah selesai menangisnya, eum?" Mendengar pertanyaan Jimin, Seungyeon hanya tertawa kecil.
"Chim ayo pulang. Ku rasa setelah ini kita akan dapat kata-kata mutiara yang sangat panjang" ucap Seungyeon sambil terkekeh, Jimin yang mendengarnya ikut tertawa.
"Siapa yang kau maksud? Bibi?" Tanya Jimin.
"Yah, tentu saja. Kau tau kan ibuku itu orang yang seperti apa" ucap Seungyeon.
"Yah ku rasa bibi memang cerewet tapi setidaknya dia baik dan tak dingin dan tak cuek seperti dirimu" ucap Jimin dengan menaik turunkan alisnya dan tak lupa smirknya itu. Seungyeon yang mendengar perkataan Jimin langsung berteriak.
"Yak! Park Jimin! Apa kau bilang, huh?!" Dia langsung menjitak kepala Jimin, lalu dia berjalan lebih cepat dan mendahului Jimin. Dia berjalan sambil mengata-ngatai Jimin dengan sumpah serapahnya. Tiba-tiba dia terjatuh ke belakang karena menabrak sesuatu.
"Aww, aishh sial sekali hari ini!" Pekiknya. Tak lama kemudian dia melihat ada seseorang di depannya.

Seungyeon pov

Saat aku berjalan meninggalkan Jimin aku rasa aku menabrak sesuatu dan aku pun terpental jatuh ke belakang.
"Aww, aishh sial sekali hari ini!" Pekikku. Dan aku melihat lututku terluka, aku hanya meringis merasakan perih. Tapi sesaat setelah jatuh aku melihat ada sepasang kaki di depan ku. Aku mendongakkan kepalaku. Dan aku melihat sosok yang familiar.
'Jeon Jungkook?' Batinku. Aku pun mengerjapkan mataku berkali-kali. Tapi ternyata aku salah. Dia bukan Jeon Jungkook tapi Kim Taehyung?

Aku melihat dia mendekatiku. Aku hanya diam mematung, dan aku masih dalam posisi duduk. Aku tak tau harus berbuat apa, jadi aku hanya menundukkan kepala. Taehyung semakin dekat dan dia berjongkok di depan ku.
"Hei, kau tak apa? apakah ada yang terluka?" Tanyanya, tapi aku hanya diam sambil memegang lututku.
Beberapa saat kemudian aku mendengar Taehyung membuang nafasnya dengan kasar. Aku pun mendongakkan kepalaku untuk melihatnya.
"Yak! Kenapa kau selalu diam jika bersamaku? Dan sebaiknya kau bilang jika kakimu terluka. Aish kau ini!" Ucapnya dengan nada yang sedikit berteriak dan sambil mengacak rambutnya.
"Ah maaf. Aku tak bermaksud seperti itu. Aku hanya.." Aku menggantungkan ucapanku.
"Hanya apa? Membenciku? Huh?" Aku kaget dengan ucapan Taehyung barusan. Kenapa dia berpikir seperti itu kepadaku. Aku hanya diam dan menundukkan kepala lagi. Setelah mengumpulkan kekuatan untuk bicara aku menatap Taehyung. "Aku tak pernah membenci seseorang tanpa alasan. Apalagi yang baru kukenal. Dan maaf jika kau merasa seperti itu" ucapku. Aku berusaha berdiri lalu pergi meninggalkannya dengan kaki pincang. (udah yang pincang gegara keseleo sekarang jatuh, duh nasib lu sial amat-_-)

****

Author pov

Taehyung masih terdiam di sana dan menatap kepergian Seungyeon. Sedangkan Seungyeon yang awalnya hanya berjalan tiba-tiba berlari dan menembus beberapa orang yang berjalan di depannya. Dia pun mendapat tatapan aneh dari orang-orang yang ditabraknya saat berlari. Yah, dia berlari dengan keadaan mata yang dipenuhi oleh butiran bening yang lolos dari matanya. Dia berhenti di halte bus dengan nafas yang terengah-engah dan sesenggukan. Seungyeon mengusap wajahnya dengan kasar, lalu menetralkan nafasnya. Dia pun terdiam cukup lama.

Tak lama dia duduk di sana, sebuah motor berhenti di depannya. Jimin turun dari motornya dan berjalan mendekati Seungyeon.
"Kau kenapa Yeonnie?" Tanya Jimin. Seungyeon tak menjawab, tapi dia memilih memeluk Jimin. Jimin yang mengetahui situasinya langsung mengajak Seungyeon untuk pulang.

Sesampainya di rumah, Seungyeon diantar ke kamarnya oleh Jimin.
"Tidurlah. Aku akan keluar" ucap Jimin seraya tersenyum kepada Seungyeon. Saat Jimin akan keluar tangan kanannya digenggam oleh Seungyeon. Jimin pun menoleh dan mendapati Seungyeon yang menggelengkan kepalanya.
"Chim, tetaplah disini. Temani aku" ucap Seungyeon dengan suara yang terdengar seperti bisikan dan bergetar. Tak tega meninggalkan Seungyeon, Jimin pun akhirnya memilih duduk di sampingnya untuk menemaninya. Seungyeon tidur dengan tangan yang memeluk erat lengan Jimin. Jimin hanya mengelus lembut surai adiknya itu.


TBC


Ahaiii... maaf baru update.. ahh gaje yah ni ff :D Iya sih aku juga ngerasanya gitu(ya ga sih/?) Ga tau kenapa aku malah mikirnya ke gitu. Kalo ada masukan silahkan langsung aja comment. Trus ceritanya mau ada yang mau kasi inspirasi kek gimanapun juga gak apa, aku malah berterimakasih banget. Maklum mutung ga tau mau ada apaan lagi di cerita ini:D
Ah ya jangan lupa vote ya.. dukung aku yah biar aku lebih semangat:)

Thanks.. gomawo.. makasih.. matursuwun.. arigatou... ah ya gitulah #abaikan

A BAD GIRL AND A GOOD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang