Prologue

11 1 0
                                    

"Cae?" Perempuan paruh baya memanggil namanya sembari memotong kentang yang ada dihadapannya menggunakan pisau dan garpu andalannya.

Perempuan yang menjadi lawan bicaranya itu hanya mendehem pelan sesekali memasukkan beberapa potongan kentang dan sayuran ke dalam mulutnya.

"Besok saya dan ayahmu harus ke Sydney. Ada urusan penting disana. Kamu gapapa ditinggal sendiri?"Perempuan paruh baya itu bertanya dengan nada pelan

Lagi-lagi Perempuan itu hanya mendehem pelan sampai akhirnya,

"HAH?WHATT DA HELL??Kok aku ditinggal sendirian!!!" Sembur gadis itu tiba tiba setelah ia menyadari apa inti perkataan Ibunya itu.

"Kamu masih Sekolah Cae. Kamu akan ketinggalan pelajaran kalau kamu tidak masuk selama beberapa hari. Dan kamu tahu kalau kamu ketinggalan pelajaran sehari saja akan membuatmu sangat bodoh. Percaya padaku! Lagipula, kami hanya 2Minggu disana. Apa masalahmu?" Sifat asli ibunya telah terundang tiba tiba. Dan ini membuat Caetlyn sangat sebal karena sampai kapanpun ia tidak akan bisa membantah perkataan ibunya. Dan untung saja ayahnya sudah tidur lebih dulu kalau tidak, mungkin sedari tadi ayahnya akan berargumen sama seperti ibunya dan mulai membantu ibunya untuk memojokkannya. Perf couple.

"I know! Really know about that! Tapi, bagaimana jika ada seseorang yang menculik putri cantik kesayangan ibu ini saat putri cantik ibu sedang sendirian? Tentu itu akan menjadi masalah besar! Sangat kalau boleh ditambahkan" Ujar Caetlyn antusias. Sungguh ia tidak bisa membayangkan bagaimana jika hal itu terjadi. Apalagi selama ini ibu dan ayahnya melarangnya untuk belajar bela diri jadi, bukan salahnya jika saat ia diculik ia hanya akan berteriak dan menangis seperti orang bodoh.

Ibunya mulai terdiam. Sejenak berfikir.

Caetlyn tersenyum puas. Dengan alasan mustahil sederhananya itu dapat membuat ibunya terdiam. Sungguh rekor terbaru baginya. Mungkin saja ibunya akan membatalkan perjalanan di Sydney dan akhirnya lebih memilih dirumah dan ia berharap akan seperti itu.

"Kalau begitu......"

'Ibu membatalkan perjalanan ke Sydney dan akan tetap dirumah' batin Caetlyn menyambungkan perkataan Perempuan paruh baya itu sebelum ia menyelesaikan kalimatnya.

"Kamu bisa tinggal sementara dengan kakakmu"

Duarrr

Seperti ada Kembang Api yang meledak dalam pikirannya.

"Apa apaan ini? Tinggal sama Kak Aaron? No! Big No! Ibu tahu kan Kak Aaron menyebalkannya seperti apa? Gak! Aku gak mau!" Tolak Caetlyn mentah mentah. Baginya bertemu Aaron adalah musibah baginya karena sifat Aaron sungguh konyol dan menyebalkan. Dan itu membuat Caetlyn muak.

"Okey. Then you'll be here alone and I DONT CARE!" Ibunya menatap Caetlyn tajam sampai akhirnya menaruh pisau serta garpunya dan beranjak dari tempat duduknya.

"Damn it!" Gumam Caetlyn pelan.

---------

Hanyalah bagian dari imajinasi yang mengalir pada pikiranku.

Hope u like it

14days With The BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang