18. Aku Hamil!

2.6K 130 2
                                    

Typo Everywhere^^

***

Lenya's Point Of View.

Aku menutup pintu mobilku. Perkataan dokter tadi terus mengiang-ngiang di otakku. Aku sampai tidak bisa berkata apa-apa saat Relya memelukku.

Ku pegang perutku yang masih rata. Senyum mulai mengembang di wajahku. Aku tertawa, tertawa sampai-sampai tak menyadari kalau air mata mulai bercucuran.

"Hey, jadi ini rasanya hamil ya?"

Ini adalah hasil buah cintaku dan Adrian. Hey Adrian, di rahimku ini ada calon anak kita. Calon jagoan kecil kita.

Adrian, apa saat kamu mengetahui aku hamil kamu akan ada di rumah?

Atau... Kamu malah akan pergi lagi?

***

Adrian's Point of View.

Kak Leo masih bergumam. Aku sampai mati bosan menunggunya bicara. Setalah pulang meeting dia menyuruhku kembali ke kantor. Dan setelah aku datang dia mau berguman aja gitu?

"Kamu duluan yang pergi ke London, 1 bulan sekali kita gantian." ucap kak Leo pada akhirnya.

"Satu bulan?!"

Ya ampun, bagaimana ini?

"Ya satu bulan full. Tapi kalau mau pulang juga boleh. Paling 3 harian."

Kenapa ini selalu saja terjadi? Waktuku berduaan sama Lenya bener bener terbatas. Gimana aku bisa punya anak?

"Tenang aja Drian, Lenya engga bakal kemana-mana." ucap kak Leo kembali memakai kacamatanya dan membaca beberapa berkas.

Semua orang tahu, kalau aku sangat takut kehilangan Lenya. Hanya Lenya yang aku cintai sampai kapanpun.

"Gimana aku bisa ngomong sama Lenya."

***

Author's Point of View.

Suasana makan malam hari ini berjalan dengan kacau. Monis yang kelupaan mematikan kompor membuat omellet buatannya yang biasanya enak menjadi gosong. Bahkan Fadly berusaha mati-matian untuk tidak memuntahkannya.

"Ini kali pertamanya masakan kak Monic engga enak." gumam Hazel yang dibalas dengan cengiran khas Monic.

"Maaf tadi Elica nangis jadi aku samperin dulu. Satrya nih, anak nangis juga malah asik tidur." omel Monic sambil menyenggol siku Satrya.

Satrya menunjuk dirinya, "aku? Kok aku sih sayang?"

"Ya iya, udah tahu anak nangis malah diem aja."

"Aku engga denger sayang." rajuk Satrya membuat semua orang yang ada di sana tertawa geli.

Lenya yang melihatnya hanya tersenyum kecil sambil memegangi perutnya. Apa setelah buah hatinya lahir ia akan seperti ini?

Satrya dan Farhelle sebelum punya anak memang super sibuk. Tapi setelah mereka mempunyai Elica dan Fadly mereka jadi suka ada di rumah walaupun hanya sebentar.

2. Dear Mantan: Cinta Butuh Kepastian [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang