Unknown~
"Iya, aku tidak punya nama. Aku tinggal disini sejak kecil. Siapa peduli tentang nama?? Kenapa? Kau tidak suka?!" Tanyaku.
"Aishh dasar bodoh! Kau tetap butuh nama!" Jerit gadis itu. Entah mengapa dia langsung terpancing emosi.
Siapa dia?? Masih untung dia ku tolong. Tapi dia malah mencampuri urusanku. Cukup. Aku tidak suka ini.
"Pergi."
"Hah?"
"Pergi dr hutan ini. Kembalilah ke rumah mu. Jangan ganggu aku lagi."
"Ehm.."
"Cepat pergi!!" Bentakku.Gadis itu tampak terkejut. Ku lihat kilatan luka di matanya. Apakah aku berlebihan?
"Ma..maafkan a.aku.. Aku a..akan p..pergi.." ujar gadis itu lirih dan terbata, sebelum ia betul-betul berlalu.
Entah mengapa kepergiannya seakan membuatku merasa hampa.
Anehnya, masih ada kehangatan tersisa dalam diriku.
~
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty & The Beast
רומנטיקהLelaki hina, terpencil, dan dingin. Wanita lugu, emosional, namun penuh kehangatan. Yah.. hidup memang aneh. Ya kan?