DREAMING OF YOU

15.9K 548 30
                                    

            “KYAAAAA!!!!!!”

            Teriakan Faby menggema di seluruh penjuru kelas, menembus dinding dan berkeliaran di sepanjang koridor. Semua yang bisa mendengar teriakan itu langsung melongokkan kepala ingin tau sumber teriakan histeris itu. Sementara seluruh penghuni kelas IX.3 hanya dapat menutup telinga yang berdenging.

            “Danieel! Buang! Aaaaaaahhh!!! Jauhin! Nggak mauuuu!!!”

            Faby berteriak histeris sambil berlarian mengelilingi kelas, menaiki kursi, membalikkan meja, semua dia lakukan supaya Daniel tidak bisa mengejarnya. Faby sudah nyaris menangis, namun Daniel masih dengan semangatnya mengejarnya. Di tangan Daniel terdapat seekor cicak gemuk yang menggeliat-geliat ingin meloloskan diri dari kurungan tangan Daniel. Tubuh kenyal, gemuk, dan menjijikkan itu melongokkan kepalanya dari sela-sela jari Daniel.

            “Daniel! Buang cicaknya!!” teriak Faby.

            “By, cicaknya lucu lho,” seru Daniel.

            “Bodo! Aku nggak peduli mau dia lucu kek, jelek kek, pokoknya buang aja!!!” teriak Faby. Dia naik ke atas meja sambil mengacung-acungkan penggaris 30 senti yang sempat disambarnya dari salah satu meja temannya. Yang sekali lihat aja sebenarnya nggak terlalu berpengaruh kalau seandainya Daniel memutuskan untuk melemparkan cicak itu ke arahnya.

            Bukannya mengikuti apa kata Faby, Daniel malah mengacungkan cicak gemuk di tangannya sambil menjelaskan apa kelebihan cicak di tangannya. Faby pun semakin berteriak-teriak dan meloncat-loncat di atas meja. Ia melempari Daniel dengan penggaris di tangannya sambil menghentakkan kakinya.

            Dan kejadian naas itu pun terjadi.

            Kaki Faby terpeleset dan ia pun kehilangan keseimbangannya di atas meja yang bergoyang. Faby terhuyung ke depan dengan wajah terperangah. Sementara teman-temannya yang lain menahan napas dengan ngeri, takut membayangkan apa yang mungkin terjadi.

            Melihat Faby dalam bahaya, Daniel langsung melupakan cicaknya dan melemparkannya entah ke mana sehingga menimbulkan jeritan histeris lain di sisi kelas yang berlawanan. Lalu Daniel melompat ke depan, mengulurkan tangannya untuk menangkap tubuh limbung Faby. Sayangnya posisi jatuh Faby dan tinggi Daniel tidak sesuai untuk melakukan penyelamatan darurat itu. Alhasil, terdengar suara ‘jdugh’ keras saat kepala keduanya saling beradu. Detik berikutnya, keduanya bergelimpangan saling tindih di lantai, dengan kondisi sama-sama pingsan.

            “Faby!!!” seru Mei-Mei, sahabat baik Faby yang sejak tadi menonton acara kejar-kejaran Daniel dan Faby. Ia langsung menghampiri Faby.

            “Daniel!!” teriak Panji, sahabat Daniel, yang juga langsung menghampiri Daniel bersamaan dengan Mei-Mei sehingga keduanya malah bertabrakan. Setelah saling melotot, keduanya kembali menghampiri Daniel dan Faby.

            Teman-teman sekelas mereka yang lain pun ikut mengerubungi kedua anak yang tidak sadarkan diri dengan dahi merah itu. Belum lagi, tampaknya saat jatuh pun kepala keduanya sempat terantuk meja.

            Pak Dodi dan Pak Arman, dua guru muda yang mengajar di sekolah itu datang dan langsung memboyong Faby dan Daniel ke UKS. Kedua guru itu juga melemparkan tatapan tajam pada seisi kelas yang menjanjikan akan adanya interogasi penuh atas kejadian ini.

            “Aduh, alamat bakal ada bencana nih,” gumam Panji yang mengikuti kedua guru itu bersama Mei-Mei.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16, 2013 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DREAMING OF YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang