Hari ini adalah hari minggu, hari dimana semua orang berhenti bekerja dan menikmati keindahan hari libur ini. Namun tidak bagi wanita muda berumur 21 tahun ini, ia harus menjalankan tugasnya sebagai seorang penyiar radio.
Dengan semangat yang minim, gadis ini mencoba membuka matanya. Ditatapnya sekeliling kamarnya, berantakan. Ia langsung berdiri dan bergegas mandi. Setengah jam berikutnya, gadis ini sudah menjadi gadis yang wangi, tadinya bau.
"Yas, makan dulu ya baru kerja" sahut mama Farah dari ruang makan.
"Iya mah. Ini aku udah selesai siapsiap kok" jawab yasmin sambil berjalan menuju ruang makan.
"Mama kalo masak itu enak banget ya" gombal yasmin.
"Kamu bohong ah. Ini kan cuma roti panggang sama susu hangat doang"
"Tapi kalo mama yang buat itu enak tau mah,"
Tante Farah hanya tertawa kecil. "Yaudah, kamu cepet makannya, ini udah jam 8, kamu kan on air nya jam 9, jadi tinggal satu jam lagi"
"Siap!"
Yasmin langsung melanjutkan makannya.
Dengan sedikit tergesah-gesah, yasmin langsung memasuki ruangannya. Udah jam 9 kurang 5 menit, brarti dia kali ini gak telat. Dengan sigap ia langsung duduk di atas kursi yang disediakan untuk penyiar. Tibatiba datang seorang produser membawa naskah untuk bahan siaran hari ini.
"Yas, ini bahannya. Oh ya, mulai skrng kamu gak siaran sendiri. Bahkal ada orang yang nemenin. Ntar lagi dia dateng" kata produser itu. Yasmin belom sempat membalas, produser itu udah pergi meninggalkan yasmin sendirian. Shit!
Greekk.
Pintu tempat yasmin siaran terbuka. Tampak seorang lakilaki bertato datang dan langsung duduk disebalah yasmin.
Cowok itu langsung mengulurkan tangannya mengajak berkenalan,"Reno"
Yasmin tersenyum, ia dengan cepat membalas uluran tangan Reno, "yasmin".
Keduanya langsung tersenyum, dan memulai pekerjaan mereka.
Sudah tiga jam berlalu, pekerjaan mereka kini telah usai. Yasmin langsung berdiri berjalan menuju pintu keluar, ia sudah lelah. Tapi sebelum ia keluar, tangannya sudah ditahan oleh Reno.
"Yas, lo mau balik?"
"Iya. Kenapa Ren? Mau nebeng?"
Reno menggeleng. "Enggak. Temenin gue makan dong, gue gak mau keliatan jomblo"
"Ahaha. Anjay lo, masak gue nemenin lo makan. Ntar yang ada gosip gue pacaran lagi sama lo. Dih ogah" jawabnya sambil diiringi tawa kecil jijik.
"Yahelah, lo emang gak seneng apa kalo dijodohin sama gue? Gue nih cakep loh"
"Idih. Ge-er banget sih haha"
Reno mendengus. "Lo malah ketawa, gini deh. Intinya lo mau atau gak?"
"Hmm, tapi gak lama ya?"
Senyum Reno langsung mengembang. "Iya!"
Tanpa disadari, tangan reno langsung menggandeng Yasmin keluar menuju kantin.
Mereka memilih tempat di sudut pojok kantin. Tempatnya sepi, jadi kemungkinan kecil gak ada yg ngeliat kalo mereka lagi berdua.
"Yas, lo udah lama ya kerja disini?" Tanya Reno, sambil memasukan mie goreng kedalam mulutnya.
"Enggak, baru setahun"
"Oh. Udah lumayan ya berarti"
Yasmin hanya mengangguk.
"Lo kenapa yas? Lg ada masalah ya?cerita dong"
"Hah? Gue? Enggak"
"Bohong lo. Gue dari tadi ngeliat lo aneh. Tadi pas di ruangan lo ceria banget, pas keluar ruangan, lo kok jadi pendiem gini?"
Yasmin menggeleng keras. "Im fine"
Reno gakbisa melawan. Ia kan baru kenal sama Yasmin, masak harus soksok care sih sama yasmin. Kan gak banget ya haha. Reno langsung mencari topik pembicaraan lain.
"Hm yas, lo udah punya pacar?"
"Udah" jawab yasmin santai.
"Kalo lo?" Kini gilaran yasmin nanyak balik ke reno.
"Udah. Udah tunangan lagi"
"Kapan married? Undang gue ya! Biar dpt makan gratis haha"
Reno langsung meneplok dahi yasmin. "Lo mau gue undang ke acara kawinan gue cuma biar dpt makanan gratis? Kampret lo"
Tawa yasmin pecah. Ia gak ngerti kenapa dia bs sebahagia ini sama reno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Sore di Radio
RomanceSeorang gadis mungil bernama Yasmin, memulai karirnya sebagai penyiar Radio di kota Jakarta. Namun, sejak kedatangan Reno dalam hidupnya, ia menjadi terbebani dengan adanya teka-teki yang mulai terjawab. Akankah Yasmin dapat menjalani kehidupanmya y...