"Eh anak mama udah pulang, kok bahagia bngt sih wajahnya? Habis ngapain nih?"
"Ih mama. Emang aku gak boleh bahagia ya?"
Mama yasmin menggeleng. "Bukan gitu maksudnya. Kamu kan kalo pulan biasa lemes, ini kok tumben ceria. Crita dong"
"Ah mama kepo deh, yasmin mau tidur ah. Da maa" ucap yasmin. Ia langsung berlari menuju kamarnya yang terletak di lantai dua.
Kringg!
Suara hp yasmin memecahkan keheningan kamarnya. "Halo?"
"Hai princess kesayangan"
"Iya marcel"
"Lah kok jawabnya cuma segitu doang sih? Gak roman banget kamu"
"Aku gak mood. Yaudah ya, aku mau tidur. Da love u"
"Eh yass--"
Belom sempat marcel melanjutkan omongannya, yasmin sudah mematikan telfonnya. Moodnya berubah saat tidur siangnya diganggu dengan sikap gakjelas marcell.
Hari terus berganti, gak kerasa ini udah seminggu Reno menemani Yasmin siaran. Rasanya beda banget sama yang Yasmin rasain kalo siaran tanpa Reno.
"Yas, makan yuk" ajak Reno.
"Aduh ren, maaf banget. Gue tadi dipanggil sama bos. Lo juga bukannya dipanggil ya?"
"Oh iya ya. Yaudah bareng yuk ke atas"
Yasmin tersenyum sambil mengangguk pelan.
Sesampainya di ruangan bos tempat mereka berdua siaran, Reno dan Yasmin terlihat sangat gugup.
"Kalian kenapa gugup begitu? Hah?" Tanya pak bos sambil diiringi tawa kecil.
"Eee...eee...enggak kok paak" jawab Yasmin
"Yaudah sini kalian duduk dulu. Ada yang perlu saya bicarain"
Reno dan Yasmin duduk di tempat duduk untuk tamu yang disediakan di ruangan pak bos tersebut.
"Jadi gini, semenjak kalian berdua siaran disini, pendengar radio kita di episode kalian bertambah drastis. Nah saya mau ngasi hadiah buat kalian, dan para penyiar lain yang berhasil buat pendengarnya bertambah banyak"
"Ah? Seriusan pak? Trimakasi pak" jawab Reno
Pak bos mengangguk. "Jadi, hadiahnya adalah kalian dan delapan penyiar lainnya akan pergi kebali selama tiga hari. Dan kalian akan berangkat lusa pagi. Bagaimana?"
"SIAP PAK!" jawab Reno dan Yasmin serentak.
2 hari kemudian.
Keadaan bandara sokarno hatta terlihat lumayan sepi. Sambil menggeret koper berwarna merah muda, yasmin berlari menuju pintu keberangkatan bersama Nista. Nista adalah penyiar senior yang beruntung juga seperti Yasmin.
"Ini tiketnya pak, tujuan Denpasar" kata Yasmin sambil menunjukan tiketnya didepan pintu keberangkatan. Lalu ia dan Nista bergerak menuju tempat chekin. Setelah cukup lama menunggu ditempat chekin, akhirnya ia sudah bisa masuk diruang tunggu.
Mata Yasmin menjelajah, ia mencari rombongannya. Aha! Itu mereka!
Yasmin langsung menarik tangan Nista dan mengajaknya menuju sekumpulan penyiar lainnya.
"Akhirnya lo dateng juga Yas, khawatir gue sama lo tau gak" sahut Reno.
Yasmin hanya merespon dengan cengengesan. Ia salting.
Tepat pukul 10.00, pesawat yang ditumpangi Yasmin sudah mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar Bali.
Yasmin yang norak bin alay, langsung berlari menuju bagian dalam bandara. Disusul Reno pastinya.
"Eh norak lo kampung" sahut Reno sambil menarik ranselkecil yang dikenakan Yasmin.
"Ih ren! Ini itu first time aku dateng kebali. Jadi ya gini, norak" jawab Yasmin polos.
Reno udah gak tahan lagi sama hidung menggemaskannya Yasmin, dengan sigap ia langsung mencubit manja hidung kecil Yasmin. "Kamu tuu anak kemaren yang baru pertama kali kebali, jadi jangan mencar ya dedek". Lalu Reno menarik tangan Yasmin untuk kembali menuju perkumpulan penyiar lainnya.
Setelah cukup lama rombongan para penyiar ini menunggu minibus, akhirnya jemputtannya datang. Dengan sigap, Reno langsung naik dan duduk disebelah yasmin. "Gue duduk sama lo ya yas" pinta Reno.
Belum sempat Yasmin menjawab, Reno sudah duduk disebelahnya dan udah siap untuk tidur.
"Thank yas" ucap Reno sebelum dia masuk kedalam dunia mimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Sore di Radio
RomansSeorang gadis mungil bernama Yasmin, memulai karirnya sebagai penyiar Radio di kota Jakarta. Namun, sejak kedatangan Reno dalam hidupnya, ia menjadi terbebani dengan adanya teka-teki yang mulai terjawab. Akankah Yasmin dapat menjalani kehidupanmya y...