Cewek Arab

9.1K 411 8
                                    

Mentari pagi telah menampakkan dirinya. Tampak titik air bekas embun pagi masih terlihat pada kelopak bunga-bunga di taman. Sarah sejak tadi sudah memakai seragam sekolah yang sudah disiapkan oleh bi Jum semalam. Kerudung putih yang agak dalam serta baju seragam putih abu-abu telah melekat di tubuhnya. Ia lalu berdiri di depan cermin dan sedikit merapikan pakaiannya. Lalu ia memasang kaus kaki dan sepatu hitam.

"Oke, sudah beres". Ucapnya tersenyum ke arah cermin besar disudut kamarnya.

"Sayang kamu sudah siap?" tanya nenek saat melihat Sarah menghampiri meja makan.

"Alhamdulillah sudah nek" ucap Sarah tersenyum manis ke arah neneknya. Ia lalu mengambil roti tawar gandum yang telah dibakar lalu mengoles selai coklat diatasnya dan memasukkan roti tersebut ke dalam mulutnya. Ia lalu menenggak susu putih dan melap mulutnya dengan tisu yang berada di meja makan.

"Ayo kita berangkat". Ucap nenek. Sarah kemudian mengangguk dan mendorong kursi roda nenek menuju pintu keluar. Mobil kemudian melaju dengan pelan menuju ke sekolah baru Sarah.

**

"Eh.. Tau gak.. Gue ngalamin suatu peristiwa besar tadi" ucap Yatno kepada teman-temannya yang sedang duduk-duduk diteras kelas sambil menunggu guru memasuki ruang kelas. Nathan dan teman-temannya yang lain menatap Yatno, menunggu kelanjutan perkataan Yatno saat ini.

"Jadi gini, tadi gue kan ngumpulin tugas gue yang kemaren, trus gue sempat lewat diruangan kepala sekolah.. Buset gila bener dah.. Gue ngelihat penampakan man". Ucap Yatno.

"Ih.. Seriusan lo bro.. Pagi-pagi gini mana ada yang namanya penampakan, yang ada belek lo kali belum keapus jadi kayak ada burem-buremnya gitu" ujar Temy terkekeh geli melihat ekspresi Yatno masih dengan keterkejutannya begitu juga teman-temannya yang lain.

"Yaelah, lu kali Tem.. Penampakannya itu ya.. Adalah.." ucap Yatno membuat teman-temannya penasaran tentang apa yang dilihat oleh Yatno tadi.

"Adalah..." ucap Yatno yang akan menyebutkan apa yang ia lihat, namun kalimatnya terputus karena suara seseorang yang seketika membuat mereka mematung.

"HEY GAK DENGER APA, BEL DARI TADI BUNYI. MASUK SEKARANG JUGA. KALAU TIDAK SAYA KUNCI PINTU KELAS" ucap Bu Jeni yang ternyata sudah masuk kedalam kelas tanpa disadari oleh mereka yang masih duduk diteras dikarenakan cerita Yatno yang membuat mereka penasaran.

"Eehheheheh.. Ii.. Iiya buk.. Hihihi" ucap Temy cengengesan. Temy, Nathan, Yatno dan lainnya langsung masuk kedalam kelas.

"Woy No, kasih tau dong, lu lihat apa tadi?" tanya Nathan yang masih penasaran.

"Iya, tadi itu ya gue lihat..." ucapan Yatno kembali terputus ketika melihat Temy yang telah menutup mulutnya dengan telapak tangan.

"Lo kenapa Tem?" tanya Yatno.

"Itu.. Ada bidadari" ucap Temy. Nathan dan Yatno mengikuti arah pandangan Temy.
Nathan terkejut melihat gadis cantik yang berada didepan kelas yang memakai seragam yang sama dengannya. Yatno tiba-tiba berdiri membuat Temy dan Nathan memandang heran kearah Yatno.

"Terpesona.. Ku pada pandangan pertama.. Dan tak kuasa

Sontak semua siswa yang berada dikelas tertawa melihat aksi spontan Yatno yang bernyanyi sambil memandang gadis yang berada didepan kelasnya saat ini, tak terkecuali bu Jeni tersenyum sambil menggeleng kepala. Namun hal tersebut tak berlaku terhadap Sarah. Ia hanya menatap datar kearah semua siswa yang berada dikelasnya yang kini sedang tertawa keras.

Suasana menjadi kaku ketika mereka menangkap tatapan dingin dari Sarah. Lantas mereka pun berhenti tertawa.

"Hehm.. Baiklah silahkan perkenalkan dirimu" ucap bu Jeny lembut.

Sarah, Si Cewek ArabTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang