*backsound: 사랑하자(dibaca "Saranghaja") by SG Wannabe*
Dan Mingyu membawa Eunbi pulang dengan pesan dari dosennya yang terngiang-ngiang di kepalanya. Pesan itu adalah pesan buruk dan Mingyu berharap isi pesan itu tidak memberikan efek buruk pada desa ini. Mingyu mencoba untuk tenang, namun isi pesan itu terus saja terngiang-ngiang di dalam kepalanya.
Dari : Pak Dosen
Kepada : MingyuApa kamu sudah menonton berita? Tercatat seorang wisatawan dari Afrika membawa virus ebola dan dari catatan kunjungan yang didapatkan pihak kepolisian, dia mengunjungi desa Saenghwal. Besok, aku akan mengirim obat-obatan yang bisa mencegah dan mengobati virus tersebut. Berhati-hatilah.
"Bagaimana ini? Apakah virus itu akan menyebar?"
Sirat khawatir itu terdengar nyata dari suara Eunbi. Mingyu menoleh ke samping kanannya, Eunbi tidak lagi tersenyum. Dia justru terlihat seperti orang kedinginan sembari merapatkan mantelnya. Mingyu tahu kalau itu bukanlah kedinginan, melainkan wujud dari sebuah kekhawatiran. Oleh karenanya, Mingyu merangkul pundak Eunbi dan merapatkan tubuh Eunbi ke tubuhnya.
"Gwaenchana. Semua akan baik-baik saja," ucap Mingyu kepada Eunbi dan dirinya sendiri.
Dalam perjalanan pulang, mereka bertemu dengan Sungjae yang baru saja mengantarkan Sooyoung pulang ke rumah para guru. "Sungjae-ssi!" panggil Mingyu. Mingyu dan Eunbi pun berlari mendekati Sungjae. Semakin mereka berdua mendekat, semakin Sungjae bingung karena wajah mereka terlihat tidak seperti biasanya.
"Ada apa? Apa yang terjadi?" tanya Sungjae.
"Apa kamu sudah mendapat informasi baru?" tanya Mingyu.
"Informasi? Informasi apa?" tanya Sungjae.
"Ada turis dari Afrika yang membawa virus ebola dan dalam catatan perjalanannya, dia mengunjungi desa ini," jawab Eunbi.
Jawaban itu sungguh di luar dugaan Sungjae. Siapapun tahu kalau virus ebola adalah virus yang mematikan. "D-dari mana kalian berdua tahu?" tanya Sungjae.
"Dosenku yang mengirim beritanya. Katanya, turis itu ditangkap di bandara Incheon. Sekarang, kita harus bagaimana?" tanya Mingyu.
"Pertama, kamu antar Eunbi-ssi pulang. Lalu, kita semua bisa membicarakan ini di klinik."
"Baiklah, aku akan segera kembali!"
*****
Pencahayaan ruangan itu remang, lampu ruangan itu telah dimatikan. Semua orang sedang pergi entah ke mana kecuali Yuju, yang lebih memilih duduk di meja belajarnya dengan buku yang terhampar di hadapannya. Sooyoung sudah tidur di belakangnya dan Yuju tengah membalik-balik halaman buku yang sedang di baca.
Hanya membalik-baliknya, tanpa ada niatan untuk membacanya.
Ingatannya masih terpaku pada kejadian tadi siang, di mana dia dan Jungkook menghabiskan waktu berdua di atas bukit. Di saat Jungkook meletakkan kepalanya di pundak kiri Yuju, Yuju ingat rasa itu. Bibirnya dan wajah Jungkook hampir bersentuhan. Kedua kulit pipi mereka yang bergesekan. Kulit wajah Jungkook terasa begitu halus dan mata Jungkook tampak begitu teduh.
"Karena aku bukan kekasihmu, tidak apa-apa 'kan kalau aku hanya meletakkan kepalaku seperti ini?"
Dan pertanyaan dari Jungkook sama sekali tidak mendapatkan jawaban dari Yuju.
Jungkook memejamkan matanya, menikmati angin yang menghembus lembut seolah ingin mendukung suasana romantis di atas bukit itu.
Sementara Yuju masih terperangah, Jungkook bertanya, "Apakah kamu menyukainya, Choi saem?" Dengan bibir yang tersenyum dan mata yang terpejam. Wajah Jungkook tampak damai. Angin itu menghembus surai poni Jungkook yang berwarna hitam.
Pemandangan itu sungguh ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Descendants Of The Sun [BTS-GFRIEND, SVT-GFRIEND, BTOB-RV FF]
Fiksi PenggemarDi sebuah desa di pulau Jeju, Yuju jatuh cinta dengan seorang pemuda bernama Jungkook, seorang mahasiswa kedokteran yang sedang melakukan penelitian untuk kelulusannya. Di sisi lain, Jungkook juga jatuh cinta pada Yuju, seorang guru sukarelawan yang...