Sementara itu di kediaman keluarga hwang siang itu
Ibu tiri dan kedua saudara tirinya sedang bersiap – siap
"eomma... apa mi ryeon belum bangun ?" tanya sang anak sulung, anak sulung sang ibu tiri ini memang sedikit sekali bicara tapi diam – diam dia sangat perhatian pada mi ryeon
"kenapa unnie bertanya tentang dia ? mungkin dia kesal dan mengurung dirinya di kamar" kata sang anak bungsu seraya melahap kuenya
" anak itu... dia sangat mengejutkan, cepatlah berkemas dan juga bawa baju yang eomma buatkan untukmu kemarin, mi hwa ada seseorang yang harus kau temui " kata sang ibu pada anak sulungnya
"yee.. eommoni " kata sang anak sulung, ia lalu melihat lemarinya yang berisi baju barunya dengan tatapan sedih
Sang ibu lalu keluar dari kamar anak – anaknya, ketika ia bejalan melewati kediaman mi ryeon sang ibu tiri nampak berhenti dan memandang ke arah kamar mi ryeon lalu tersenyum sinis
"heehh... lebih baik jika kau tidak kembali " gumam sang ibu tiri
**************
Di dalam hutan nampak mereka berdua tengah menyantap makanannya , mi ryeon terus mengamati peta yang di buatnya sambil melihat sekeliling
"agassi... sebaiknya jangan terlalu lama beristirahat kita harus keluar dari hutan ini sebelum malam " kata sol
"ahh kau benar " kata mi ryeon seraya bangkit dan melahap semua roti yang ada di tangannya
Mereka berdua lalu meneruskan perjalanannya.
***********
Sementara itu di dalam sebuah tandu , ibu tiri mi ryeon nampak tersenyum – senyum dari tadi
" kau pasti sedang kebinggunan dan ketakutan, anak yang malang " kata sang ibu tiri sambil terus tersenyum saat memikirkan hal tersebut
************
Walaupun mereka sudah lama berjalan tapi sepertinya mereka terus kembali ke tempat yang sama, mi ryeon jadi binggung padahal ia sudah mengikuti peta yang di buatnya, keringat mi ryeon bercucuran ia nampak terengah – engah dan kelelahan
"agassi... minumlah " kata sol seraya memberikan minum untuk mi ryeon , mi ryeon lalu meminumnya
"hah.. haah... ini tidak mungkin jalannya sudah benar " kata mi ryeon terus memperhatikan petanya
"agassi... biar ku bawakan tas agassi.. pasti berat " kata sol seraya mengambil tas punggung mi ryeon
"tidak apa – apa...hah.. sepertinya kita harus beristirahat lagi" kata mi ryeon seraya menyeka keringatnya dengan sapu tangan yang di bawanya
Mereka lalu beristirahat di bawah sebuah pohon besar, mi ryeon memegangi perutnya yang terasa sakit
"sol – a " kata mi ryeon dengan ekspresi wajah kesakitan
"agassi.. agassi ada apa ?!" tanya sol nampak cemas
"sepertinya... sepertinya... aku harus... harus.... "
Melihat ekspresi sang nona sol sudah tahu apa yang di maksudkan sang nona, sol lalu mengantarkan mi ryeon ke balik semak – semak , mi ryeon mengamati sekitar lalu berjongkok.
Setelah selesai mereka berdua segera kembali ke bawah pohon besar tadi
"ogg... dimana tasku ?" tanya mi ryeon seraya mencari – cari tasnya di balik pohon, di atas pohon di balik semak – semak tasnya sudah tidak ada
"punya saya juga tidak ada nona " kata sol
" ini gawat... semua perbekalan, uang dan lampion itu... petanya.. ahhh semuanya ada di dalam tasku " kata mi ryeon nampak panik
"agassi... mungkinkah ada perampok di hutan ini ?!" tanya sol sambil merapat ke mi ryeon dan mengawasi sekitar
"mwoo !! perampok !? sol – a... jangan bercanda " mi ryeon juga nampak ketakutan
Sol memandang ke arah mi ryeon, ia mengangguk pelan sambil menelan ludah ekspresi mereka berdua berubah menjadi kecemasan dan kewaspadaan, mi ryeon mengapai ranting pohon yang ada di dekat kakinya, ia bermaksud menjadikannya senjata, kreekkk ...!!!! terdengar bunyi dari arah semak – semak
"aakkkkhhhhhhhhhhhhhh !!!!!" mereka berdua menjerit, mi ryeon langsung mengacungkan rantingnya ke depan dan melihat sekeliling
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU [TAMAT ]
Historical FictionHwang Mi ryeon adalah gadis dengan tekad yang luar biasa berani, suatu hari... dia bersama pelayanan sahabatnya sol, hendak pergi ke hanyang untuk menebus kesalahannya dan membebaskan penyesalannya mi ryeon dengan berbekal gambar yang di sebutnya "...