Prolog [pengenalan / introduction (Tsani)]

4.1K 164 7
                                    

Tentang Tsani Faradzaq

Tampan? Iya.

Baik? Terkadang.

Pintar? Yah...sebelas dua belaslah sama khair.

Alim? Ntahlah susah dideskripsikan dia jika sendiri malas tapi jika ada orang yang mengajaknya misalnya solat jamaah dimasjid, solat jum'at atau mengikuti tabligh akbar dia mau. Tidak dia bukan riya' dia punya alasan tersendiri.

Suka menolong? Sama halnya dengan kata baik alias tekadang. Tsani? Suka menolong? Kalau ada mood aja tuh.

Itulah Tsani Faradzaq atau nama panggilannya Tsani. Kalau kalian tanya siapa dia? Dia adalah seseorang trouble maker di kampus tempatnya belajar. Saingan Khair di kelasnya. Dan juga salah satu orang yang mengejar Khair. Salah satu? Ya, bukan hanya dia yang ngejar-ngejar Khair tapi banyak sainganya—belasan.

Tapi jika kalian tanya apakah Tsani termasuk orang yang supel atau malah dingin seperti Khair? Jawabannya dia adalah orang yang supel dan terkadang hangat. Tapi juga mahasiswa yang sering tawuran. Tapi ia juga bukan seorang pemabok, perokok atau bahkan pecandu narkoba. Lantas jika mahasiswa seperti itu tentu ada yang membencinya bukan? Ya,ada tapi bukan dari kalangan murid tapi dari kalangan dosen.

Dia memang jarang bermasalah dengan mahasiswa lain tapi tidak dengan dosen. Dia adalah murid yang suka bahkan sangat suka membuat dosen kesal. Jarang membuat tugaslah, suka menyela perkataan dosen saat menjelaskanlah, dan masih banyak hal lain yang dibuatnya—yang membuat dosen kesal.

Well, semua orang pasti punya pengagum, teman, dan pembenci disaat bersamaan bukan? Ya, semua orang—bukan hanya artis.

Nah,sekarang biar aku jelaskan tentang kisah asmara Tsani yang menyukai seorang mahasiswa satu kampus dan satu jurusan dengannya. Khair namanya—Habibatunnisa Khairiyah nama panjangnya—ialah orang yang berhasil mencuri hati Tsani. Orang yang bisa membuat para pengagum wanita yang menyukai Tsani iri.

Atas dasar apa Tsani menyukai Khair? Tidak dia bukan cuma menyukai tapi ia mulai menyadari bahwa kata menyukai sebenarnya harus diganti dengan kata mencintai. Sebelum rasa suka ada suatu perasaan yaitu rasa kagum. Ia kagum dengan kepintaran Khair. Ia kagum dengan kealiman Khair. Dan ia kagum denagn kecantikan wanita itu. Ia sangat kagum dengan wanita tersebut. Lalu rasa cinta? Dia pun tak tau bagaimana rasa cinta itu datang. Mungkin inilah yang disebut cinta pandang pertama. Saat ia pertama kali melihat wanita itu apa yang ada dalam hati dan pikirannya? Pertama ia kagum. Kedua ia menyukainya ralat, maksudku mencintainya.

Kalau menurut Khair, Tsani itu orang yang yeng seperti apa yah?

Habibatunnisa Khairiyah POV

Heh? Tentang Tsani? Kalian bertanya padaku?

Dia itu orang yang menyebalkan! Sudah berkali-kali aku bilang untuk menjauhiku tapi dia tetap aja ngotot berusaha mencuri hatiku sayangnya semua caranya—yang mungkin jika dihitung sudah ratusan—untuk mendekatiku GAGAL. Garis bawahi kata gagal. Huh, sayangnya aku bukan seperti wanita kebanyakan zaman sekarang.

Wanita zaman sekarang? Apa yang salah dari wanita zaman sekarang?

Mereka yang cepat terbang jika digoda laki-laki. Tidak perlu digoda bahkan ada wanita yang melihat laki-laki ganteng atau manis dikit(?) aja udah kepincut. Sayangnya aku bukan orang seperti itu.

Jujur, bukannya aku mau sombong tapi dikampus banyak laki-laki yang mengejarku selain Tsani lho...sebenarnya aku juga nggak tau sih karna apa.

Okay, back to the topic. Jika kalian bertanya apa sikapku saat Tsani  berusaha mendekatiku? Dingin. Cuek. Berekspresi sedatar mungkin. Tidak! Ini bukan karna aku orangnya jaim atau gengsi melainkan karna hukum islam. Aku takut terjadinya zina walau setitik. Dan bukannya hanya dia yang aku sikapi seperti itu melainkan hampir semua laki-laki yang bukan muhrimku.

Terlebih lagi saat itu aku tak sengaja terpandang kearahnya —yang kebetulan ekspresinya sedang tersenyum kearah seseorang—yang untungnya dia tak memergokiku melihat kearahnya. Kenapa? Apa ada yang salah dengan wajahnya Tsani? Ya! Waktu aku melihatnya membuatku mengingatkan senyumnya pada teman masa kecilku. Faradz—orang yang sangat kurindukan—sayangnya aku hanya tahu nama panggilannya dan tak tahu apa nama panjangnya.

Tapi jika diamati nama belakang Tsani mirip sekali dengan nama panggilan sahabat kecilku itu. Faradz dan Faradzaq perbedaannya hanya ada pada suku kata 'aq' sisanya sama persis. Apakah ini hanya kebetulan? Apakah ada kemungkinan aku akan bertemu dengan Faradz? Sayangnya jika aku bertemu dengannya lagipun kami tak bisa terlalu dekat. Seperti yang aku bilang tadi zina.

Okay, back to the topic again. Jujur seandainya attitudenya lebih bagus lebih sopan sama guru mungkin sikapku yah, tak sedingin sikapku pada mereka—yang sifatnya kurang lebih seperti Tsani yang  menyukaiku—mungkin akan lebih sedikit hangat.

Sampai suatu hari seorang dosen menyuruhku menemuinya di ruangannya.

"Assalamu'alaikum bu" sapaku pada salah satu dosen pengajar mata kuliah..... yang umurnya sudah kepala empat ini.

"Wa'alaikum salam Khair duduk" katanya sambil menunjuk salah satu kursi didepannya. Dengan senyum simpul.

Akupun duduk dikursi yang ditunjuk oleh bu asya suruh

"Kenapa bu?"

"Jadi begini nak, tadi ibu suruh kalian bikin kelompok kan? Untuk mempresentasikan materi tentang bab 5 nah, kan ibu bilang satu kelompok 6 orang sedangkan mahasiswa dikelas Khair kan jumlahnya 37 otomatis ada satu orang yang gak dapet kelompok yaitu Tsani. Sebenarnya ibu juga heran banyak kelompok yang menawarkan dia masuk kelompok mereka tapi dia nggak mau. Kamu mau kan bujuk Tsani masuk kelompok kamu? Soalnya dikelompok kamu kan kamu ketuanya"

What? Aku? Satu kelompok sama Tsani? Mesti bilang apa nih? Bukannya aku nggak mau tapi...jika kalian berpikir ini tentang zina atau faradz ini bukan tentang kedua hal itu. Tapi, untuk suatu alasan yaitu...

"Akan saya pikirkan lagi ya bu? Bolehkah saya keluar sekarang bu?"

"Silahkan untuk keduanya"

Assalamu'alaikum (^∇^). Hai hai c: Ketemu lagi sama aku alias dhaifa :)
Maaf ya kalo chapter ini sama yang kemaren pendek. ⊙﹏⊙. Fyi, untuk chapter ini lebih panjang loh ya…﹋o﹋
Maaf juga yah kalo updatenya kelewat lambat soalnya aku baru abis UN. (╥_╥)
Btw doa'in aku yah dapat nim bagus dan bisa masuk SMA yang diinginkan. Untuk yang abis aku doain juga deh biar dapat nim bagus. Amiin.∩(︶▽︶)∩
makasih buat yang udah mau baca cerita ini yah (*^_^*)
Dan lagi aku nggak bisa janji kapan akan update lagi.
Akhir kata Assalamualaikum. See you.\(゚▽゚)/
Vommentnya please😄

TajanabulzinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang