Changed → Daniel Skye

Fifteen - Interview & Tweet War

"Time change people no matter how much we don't want it to. But no one can stop time. It just keeps moving forward, and so should you."

Franchesca's POV

Aku mengakhiri penampilanku dan disambut dengan tepuk tangan yang meriah. Aku tak pernah bosan mendengarnya. 

Sudah delapan minggu aku menjalani tour bersama Shawn. And the crowds are AMAZING!

"You're amazing!" ucap Shawn memelukku. 

Aku membalas pelukannya. "Thank you! I wouldn't be here if it's not because of you," ucapku ramah.

"Stop thanking me. It's getting old," ucapnya. Kami tertawa. 

"Shawn, 30 seconds," ucap Andrew.

"Good luck," ucapku menepuk pundaknya.

"Thanks," ucapnya.

"GLASGOW MAKE SOME NOISE!" teriak Shawn memasuki panggung.

Yup, aku berada di Inggris.

Dan rasanya aku ingin sekali menetap disini. 

Mengapa?

Itu pertanyaan bodoh.

Banyak laki-laki tampan disini! Apalagi dengan aksen britishnya.

Damn just damn.

I don't want to go home.

"CeCe," panggil Cindy.

Aku menaikkan alisku. "Ya?"

Kau akan ada interview di The Jeremy Kyle Show pukul delapan nanti secara LIVE," ucap Cindy.

Aku membelalak mata. "Kau bercanda?"

"Untuk apa aku bercanda?" Cindy gantian menaikkan alisnya.

"Entahlah. Prank?" tanyaku.

Cindy memutar matanya. "Sekarang sudah pukul tujuh. Tunggu aku di mobil, aku akan bicara dengan Andrew dulu," ucapnya.

Padahal aku baru saja mau menenangkan diriku di dalam bath tub dengan bath bomb. 

Pupus sudah harapanku.

Aku mengganti pakaianku dan langsung segera memasuki mobil. 

Mobil, maksudku limousine.

Aku tak tau apa yang ada di pikiran Andrew dan Cindy saat memilih untuk menyewa limousine padahal kami hanya seminggu di Inggris.

Dasar, orang kaya.

Tak lama, Cindy memasuki mobil. 

Aku masih bingung kenapa ada yang mau interview denganku. Maksudku, sekarang sedang tidak ada gossip apa-apa tentangku dan aku tidak membuat masalah apa-apa di media.