Pesta

7.7K 427 6
                                    

Afwan semuanya.. Karena tadi ada kesalahan..

Sekarang udah dibenerin..

Selamat membaca..

___________________

"Nathaaan!!!" teriak Anthony dari lantai dasar. Anthony tengah menunggu Nathan yang sedari tadi tidak keluar dari kamarnya. Sedangkan Widya dan Nadha tengah menunggu Nathan diluar sedari tadi.

"Iya pa" ucap Nathan berjalan tidak semangat kearah Anthony yang sudah menyunggingkan senyumnya.

"Anak papa kenapa ini? Yang semangat dong.. Udah ganteng gini kan mumbazir kalau cemberut" ucap Anthony menepuk pundak Nathan.

"Kak Nathan takut ketemu kak Yuni Pa" ucap Nadha menyela pembicaraan mereka.
Nathan menghela nafasnya lalu menyunggingkan senyuman terpaksa kepada papanya. Papa dan Nadha terekekeh melihat Nathan yang sedari tadi menatap kosong kearah depan.

"Ayok buruan, kita udah telat ini" ujar Widya menghampiri mereka bertiga.

Mereka lalu masuk kedalam mobil yang akan membawa mereka kekediaman keluarga Yuni.

**

Sarah tengah memperhatikan dirinya saat ini dicermin. Dengan gamis berwarna forest green dan terdapat pita yang berbentuk bunga dipinggiran bawah gamisnya, serta kerudung berwarna merah maroon membuat ia tampak manis. Entah kenapa rasa malas pergi juga melanda dirinya saat ini. Ia tidak biasa pergi kepesta. Walaupun sewaktu di London, segigih apapun uminya mengajaknya pergi, ia akan berusaha menolaknya. Dan hasilnya terpaksa uminya yang mengalah, meninggalkan Sarah dirumah bersama para pelayan.

"Cucu nenek udah cantik kok" ucap nenek tersenyum menatap Sarah dicermin. Sarah menoleh kebelakang dan tersenyum lembut kepada nenek. Mereka berdua lalu turun kebawah menemui Alex yang sedaritadi menunggu.

Alex sedang berbicara dengan satpam rumah. Sesekali mereka berdua terkekeh. Melihat nenek datang bersama Sarah, satpam tersebut berhenti berbicara dan menunduk hormat kepada nenek. Alex menoleh kebelakang. Kearah Sarah dan Nenek. Senyumnya merekah memandang kedua orang yang ia cintai telah selesai dengan dandanannya.

"Sudah siap?" tanya Alex. Nenek dan Sarah mengangguk. Merekapun masuk kedalam mobil yang akan mengantarkannya kekediaman kolega bisnis Alex dan nenek.

**

Suasana pesta kebun malam itu sangat meriah. Deretan mobil mewah tampak rapi terparkir di garasi mobil yang sangat luas. Banyak pelayan-pelayan menyambut kedatangan para tamu undangan dari luar. Tak lupa para penjaga keamanan banyak bertebaran di lingkungan rumah mewah tersebut untuk menjaga agar pesta malam tersebut berlangsung dengan aman.

Sebuah mobil lamborgini berwarna hitam berhenti. Dan keluarlah Nathan dan keluarganya dari mobil tersebut. Sesudah melewati beberapa tes keamanan dan menyerahkan undangan resmi pesta tersebut, keluarga Nathan dipersilahkan masuk kedalam rumah didampingi oleh satu orang pelayan untuk mengantarkan mereka ke taman belakang tempat pesta berlangsung.

Semua tamu undangan berkerumul jadi satu di bawah sinar lampu yang menghiasi taman tersebut. Beberapa orang-orang yang berumur sudah tua mebuat perkumpulan-perkumpulan membicarakan rencana bisnis dan ada juga yang membicarakan kerja sama bisnis diantara mereka.

Tampak anak para konglomerat berkumpul sesama mereka sambil memegang gadget canggih yang dipastikan harganya sangat mahal. Sekitar 7-9 anak laki-laki yang berkumpul disana.

"Lo tau gak? Bokap gue baru saja membeli mansion mewah yang di Dubai" ucap salah seorang anak yang mungkin anak yang paling kaya pada kelompok tersebut, mengingat ia yang terus saja diperhatikan berbicara dengan yang lain sejak tadi. Teman-temannya hanya mengangguk sambil menatap kagum.

Sarah, Si Cewek ArabTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang