WS #4

21.6K 872 13
                                    


"Apakah dia yg akan menjadi malaikat tanpa sayap yg engkau kirimkan tuhan?"

# # # # #

Ini adalah pakaiannya yg ke 6,sudah 6 kali pula ia berdiri di depan cermin, tapi hasilnya masih tetap sama, tidak memuaskan. Mengingat ia memang membawa baju sedikit, lagi pula ajakkan ini mendadak.

Apa sebaiknya ia katakan saja pada teman barunya itu bahwa ia tidak bisa pergi, tapi mengingat digo justru membuat wajahnya merona, benar dengan apa yg dikatakan digo bahwa ia selalu mengingat lelaki itu, digonya yg menyebalkan digonya yg selalu tersenyum,benar yg dikatakan orang2 bahwa kenyaman akan hadir bukan dari seberapa sering dan lamanya mereka bertemu tapi bagaimana dia yg memperlakukanmu dengan istimewa.

Tok..tokk

Suara ketukan pintu menyadarkannya dari lamunan, sisi berdiri dari duduknya, berjalan ke arah pintu.

Didepan pintu digo sudah berdiri dengan gagahnya, di tangannya ada sebuah kotak berwarna putih diikat dengan pita berwarna pink, senyum tak pernah lepas dari bibir lelaki itu, dia sudah membayangkan betapa cantiknya wanita itu-sisi-nanti.

Dengan gugup sisi membuka pintu kamarnya, terlihat digo dngan senyum yg mengukir di bibirnya sedang berdiri menatap sisi dengan kotak putih berpita pink di tangan kanannya,

"Hai.."sapanya ramah,

"Hai digo, silahkan masuk"ucap sisi mempersilahkan digo masuk kedalam,

"Pakailah ini untuk pergi bersamaku"ucap digo memberikan kotak itu ke sisi sebelum melangkah masuk,

"Terima kasih"ucap sisi menerima kotak berwarna putih itu,

"Apa ini"ucap sisi penasaran,

"Buka saja",ucap digo yg duduk di sofa,

"Sari?? Apa ada hubungannya dengan pesta...

"Sudah jgn bawel, pakailah aku menunggu, nanti kita terlambat"potong digo sebelum sisi menyelesaikan ucapannya,

Sisi mengangguk pasrah, lalu melangkahkan kakinya masuk kedalam kamarnya, sedangkan digo hanya tersenyum membayangkan bagaimana sisi memakai baju sari india yg di pilihnya, pasangan baju yg sedang di pakai digo saat ini.

Jujur, sisi memang menyukai semua yg berbau bollywood, hanya saja ia tak menyangka bahwa ada seseorang yg memberikannya sari india, apalagi mengingikan sisi memakainya. Ia merasa seperti wanita yg ada di film2 bollywood yg sering di lihatnya dalam sebuah layar kaca.

Setelah sedikit lama digo menuggu, sisi keluar juga dari kamarnya, digo mematung tak percaya dengan apa yg dilihatnya, sisi gadis itu begitu cantik dan mempesona, sari india putih yg sangat indah di tubuhnya, rambutnya ia biarkan tergerai dengan polesan make up tipis yg membuatnya semakin cantik natural.

"Digo..", ucap sisi gugup melihat digo yg hanya diam sambil memandanginya tanpa berkedip sedari tadi.

"Digo...",panggilnya lagi,

"Ah, iya. Bagaimana sudah siap?",ucap digo gugup sambil mengedip2kan matanya.(cacingan ye bang? Ape baru ketemu bidadari turun dari khayangan)

Sisi hanya mengangguk, jujur dalam hatinya ia merasa gugup, pasalnya ini merupakan pertama kalinya memakai baju seperti ini, ia sendiri bingung dengan penampilannya, apakah ia pantas?

* * * * *

Sisi semakin gugup kala ia berjalan mendekati ballroom hotel yg akan di jadikan tempat acara, dari jarak yg tidak terlalu jauh ia bisa melihat para tamu yg datang pun menggunakan sari india, digo yg tahu sisi sedang gugup mencoba menenangkannya, ia genggam jari jemari sisi memberi kekuatan, di tatapnya mata hazel itu lembut, "semua akan baik2 saja"ucapnya lembut.

WANITA SIMPANANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang