Bab III : Desa Saga

742 31 0
                                    

Sebelum Mentari menyinari bumi, Kala Jingga sudah keluar dari tempat peristirahatanya. Ia bergegas menuju Desa saga. Desa dimana ia berasal. Ia adalah cucu dan pewaris tahta satu-satunya dari Ratu Saga.Ia dilahirkan sehari sebelum saat peristiwa gempa besar di Andalas, rumornya anak dari 2 pasangan harimau putih juga dilahirkan. Peristiwa itu juga yang merenggut kedua orangtuanya.

Ia dibesarkan menjadi seorang petarung. Semenjak kecil ia sudah mengenal berbagai macam senjata, umur 6 tahun dia sudah mempelajari berbagai macam ilmu kanuragan dan ia juga sudah menguasai beberapa jurus. Dia tidak punya pilihan lain semasa itu, ia adalah calon Ratu Saga Selanjutnya tetapi semakin dewasa,ia memiliki pemikiran lain. Saat itu, dia sedang bosan menjalani rutinitas latihannya. Tanpa sepengetahuan guru dan prajurit yang mengawalnya, ia kabur . Ia berjalan-jalan diluar wilayah Desa saga. Ia melihat wajah andalas yang sesungguhnya. Nilai kemanusian sudah tidak ada lagi bahkan ia melihat satu keluarga dibantai karena melawan prajurit taring Hitam. Taring Htiam sangat berkuasa, setelah Manusia harimau lenyap. Ia ingin menolong mereka, tetapi jumlah mereka sangat banyak dan 80 persen kemungkinan ia akan kalah.

Hal itulah yang memotivasinya untuk berlatih lebih keras lagi, ia ingin menjadi kuat agar ia bisa melenyapkan Taring Hitam meskipun Ia tahu neneknya bersebrangan dengannya. Neneknya , memiliki hutang budi terhadap Senik,oleh sebab itu ia berpihak pada Taring Hitam. Saat ia hendak kembali ke Desa Saga dengan amarah yang membuncah dan air mata yang membasahi pipinya, ia melihat 2 anak yang lebih tua darinya sedang dihajar habis-habisan oleh pendekar-pendekar Taring Hitam. Tanpa berfikir dua kali, ia membantu kedua anak tersebut tetapi sebelumnya ia merobek salah satu bajunya untuk menutupi wajahnya. Meskipun sedikit kewalahan, kala Jingga dapat mengalahkan mereka. Kedua anak laki-laki itu berterimaksih pada kala Jingga. Mereka adalah 2 bersaudara dan baru saja kehilangan kedua orang tua mereka akibat diserang oleh Pendekar-pendekar Taring Hitam. Kakaknya bernama Lawang dan adiknya Bernama Dapunta. Mereka lah pencetus adanya pendekar Bayang Putih. Mereka bertiga menemukan sebuah lembah yang cocok sebagai tempat tinggal sekaligus persembunyian mereka. Semakin lama , lembah itu menjadi penuh oleh para pendekar yang sudah muak dengan kebengisan Taring Hitam. Mereka belajar bersama-sama dan menjadi semakin kuat. Jingga mengajari semua jurus-jurus yang ia dapat kecuali ilmu yang identik dengan Desa Saga karena ia tidak mau identitasnya terbongkar. Mereka hanya mengenalnya dengan merah atau si cadar merah. Hanya Lawang yang mengetahuinya, itu juga tidak sengaja karena waktu itu Jingga sedang terluka.

Sebenarnya sangat melelahkan, tetapi demi impian luhurnya itu bukan sebuah hal yang besar. Tidak setiap hari ia berada di lembah Selawe karena ia juga harus berada di Desa Saga. Seperti pagi ini, Ia harus bergegas sebelum matahari terbit karena Pintu gerbang Desa saga hanya terbuka pada saat itu. Desa saga sangat terkenal dengan kamuflasenya dan jurus-jurus ilusi yang mematikan.

Setelah ia memasuki gerbang Desa saga, ia bergegas kedalam kamarnya berpura-pura sedang tidur. Para pengawalnya berhasil termakan jurus ilusi jingga sehingga setiap Jingga pergi dari Desa mereka tidak mengetahuinya. Mereka hanya tahu Ia sedang dikamar berbaring sepanjang hari. Oleh sebab itu ia dirumorkan memiliki kondisi yang lemah. Ratu saga juga terlalu acuh dan sibuk untuk mengurusi cucunya. Kala jingga pernah berfikir bahwa dia bukanlah cucunya karena ia tidak terlihat menyayanginya, ia memperlakukan Jingga bak senjata.

Ia keluar dari kamarnya menuju ketempat pribadi Ratu Saga. Ia disambut dengan raut masam dari neneknya. Sepertinya , iamulai mencurigai Kala jingga. ia menundukan kepalanya hormat.

"Kala jingga, Mandhali bhumi calon suamimu meminta agar kau menemaninya untuk bertemu dengan pendekar-pendekar Besar Taring Hitam di wilayah Utara Andalas" Ucap Ratu Saga, Kala jingga menghela nafasnya, ia lega ternyata bukan seprerti yang dipikirkannya tetapi fakta itu juga yang membuatnya ia tercekat

"sial" Batin Jingga

Kala jingga tidak punya pilihan lain, karena itu bukanlah sebuah permintaan tapi perintah. Ia hanya menganggukan kepalanya setuju sembari memikirkan sebuah rencana. Untuk saat ini, ia belum bisa berbuat banyak didpan Ratu saga. Ia tidak boleh bertindak gegabah dan mengedepankan perasaannyaa.Kejadian ia menghilang kemarin sebelum acara perjodohan sudah membuat ia dicurigai oleh neneknya sehingga ia menambah prajurit untuk mengawalnya.

Desa Saga adalah, Desa yang paling asri di wilayah Andalas.Tentu saja karena ada perjanjian dengan Senik agar ia tidak menyentuh wilayah Desa Saga dan karena tempat ini tersembunyi . Di desa saga hanya ada kaum perempuan. Jika wanita beranjak Dewasa mereka dikeluarkan dari desa dan mencari lelaki untuk dinikahi . Apabila mereka melahirkan anak perempuan. Ia harus meninggalkan lelaki itu dan membawa anaknya Kembali ke Desa tetapi jika ia melahirkan anak laki-laki , ia dikeluarkan selamanya dari Desa. Tetua Dessa saga berkata hal itulah yang membuat Desa Saga Tersmbunyi dan aman. Mereka mempercayai bahwa laki-laki adalah pembawa kehancuran. Tetapi hal itu konyol bagi Jingga. Itu hanya sebuah alasan dan keegoisan dari tetua Saga.Mungin ia pernah dikecewakan oleh laki-laki sehingga ia membuat doktrin tersebut.

Setelah keluar dari tempat Ratu saga, ia menuju ke tempat favoritnya Di Desa. Ia memanjat kebatang pohon yang diatasnya sudah ia buat sebuah rumah. Disanalah ia dapat menenangkan dirinya. Banyak hal berkecamuk di kepalanya. Perjodohannya denganya Bhumi, Dokter Muda yang menyembunyikan sesuatu dan sahabatnya Dapunta yang belum kembali dari Kota. Entah kenapa , ia merindukan sahabat jailnya itu, tidak biasanya ia pergi selama ini atau karena buku-buku yang terakhir dapunta bawa sudah habis ia baca. Dapunta pergi kekota bukan tanpa alasan , ia mencari manusia harimau yang tersisa. Menurut beberapa pendekar bayang putih, hanya manusia harimau lah yang mampu mengembalikan keseimbangan. Tapi dia tidak mau bergantung dengan Hal itu. Tanpa atau dengan adanya manusia harimau dia akan tetap mengalahkan dan melenyapkan Taring Hitam. Dapunta juga tidak lupa membawakannya buku-buku , entah pelajaran ataupun novel-novel.

Kala jingga menghela nafasnya dengan kasar kemudian lebih memilih menikmati saja pemandangan yang ada didepannya. Nanti pikirkanlah saja nanti, kali ini dia membiarkan dirinya beristirahat sejenak dan kegelapan menghampirinya.

"kala jingga.....''

suara itu selalu menghiasi mimpinya, suara perempuan yang sangat cantik yang  selalu ia nantikan dalam mimpinya.

Kumayan : Kebangkitan Harimau putihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang