CHAPTER 7

85 11 0
                                    

Setelah mereka tiba di Jakarta keesokannya Felic dilanda sakit demam yang tinggi yang mengakibatkan Felic harus dibawa ke rumah sakit, selain itu kabar sakit Felic itu pun terdengar sampai ke telinga Dillon, melihat kondisi Felic sekarang Dillon tidak hanya diam dia langsung bergegas menuju rumah sakit dimana Felic dirawat.

****

"Maaf sus, disini ada pasien yang bernama Felicia Kalyani Denaya Waraouw?" ucap Dillon saat tiba di resepsionis rumah sakit

"Sebentar ya mas, ohh iya disini ada nama pasien tersebut dan pasien tersebut ada di kamar Flamboyan." sahut petugas resepsionis itu

"Oh makasih ya sus." Setelah mengucapkan terima kasih Dillon langsung bergegas menuju kamar yang tadi ditunjuk oleh suster tadi. Namun ketika Dillon ingin tiba di kamar tersebut, Dillon melihat bahwa ada seseorang wanita yang duduk dan wanita itu adalah tante Ani, iya tante Ani (ibunda Felic). Dillon pun langsung bergegas menuju ke arah tante Ani berada.

"Tante, gimana kabarnya Felic? dia baik-baik aja kan tante? dia gak parah kan sakitnya?" Tanya Dillon setelah tiba dihadapan tante Ani

"Tante juga belum tau ini Lon, Felic masih diperiksa sama dokter dan sampai sekarang dokter belum juga keluar." Jawab tante Ani sambil mondar mandir di hadapan Dillon

Tidak lama dari itu, dokter pun keluar dari ruangan Felic berada dan Dillon langsung menghampiri dokter dan bertanya kondisi Felic

"Dok, gimana kondisi saudara Felic sekarang?" tanya Dillon kepada Dokter

"Mmm, saudara Felic saat ini lagi dilanda penyakit Demam Berdarah oleh karena itu dia harus beristirahat total selama beberapa minggu ke depan, dan kondisinya saat ini masih lemah tetapi setelah beberapa jam kedepan kondisi beliau sudah stabil kembali. Ya sudah saya permisi dulu,jika ada keperluan nanti bisa panggil saya." ucap Dokter

"Oh makasih ya dok." Sahut Dillon

Lepas dari itu Dillon dan tante Ani langsung masuk ke ruangan Felic, tapi saat masuk ke ruangan Felic tiba-tiba saja tante Ani menagis dan termenung. Melihat tante Ani menangis, Dillon pun merasa prihatin.

"Udah tante sekarang Felic lagi istirahat, tante jangan nangis nanti kasihan Felic nya." Ucap Dillon

"Tante bukan permasalahkan itu tetapi tante bingung Felic sedang dilanda sakit, sedangkan om sama tante nanti sore harus segera ke Surabaya untuk rapat sama klien selama beberapa hari kedepan. Tante bingung siapa nanti yang bakal jagain Felic?" Sahut tante Ani

"Oh soal itu tante gak usah khawatir, kan ada Dillon yang bisa jagain Felic kapanpun."

"Tapi sama pekerjaan kamu gimana?"
"Uda soal pekerjaan aku bisa oper kerjaan ke manager aku kok, jadi tante ke Surabaya gak usah khawatir karena udah ada Dillon yang bakal jagain anak tante yang cantik ini." Ucap Dillon

"Ya sudah makasih ya Lon, untung aja ada kamu. Tante jadi merasa ngerepotin kamu."

"Gak kok tante tenang aja."

"Oh iya soal om sama tante pergi ke luar kota, kamu gak usah jelasin ke dia. Kemaren tante udah bilang ke dia kalo tante bakal pergi tapi nanti kalo Felic udah sadar kamu segera kasih kabar ke tante ya."

"Sip tante."

"Ya udah tante pergi dulu ya, tante juga kirim salam buat Felic ya."

Dillon hanya menjawab dengan anggukan kepala.

Selang tak lama tante Ani pergi, Felic pun tersadar dan mencoba untuk bangkit dari tempat tidurnya tetapi keinginan dia buat bangkit dari tempat tidurnya dihalangi oleh Dillon yang langsung menghampirinya.

"Hei, lu gak boleh berdiri lu, kondisi lu belum bisa mengizinkan lagian juga dokter gak izinin lu terlalu bergerak banyak. Nih lu makan dulu ya, biar lu gua suapin ya, mau kan?" Ucap Dillon

Felic hanya menjawab dengan senyuman yang berarti dia setuju.

Setelah Felic makan tiba-tiba saja Felic meminta Dillon untuk mengantarkan dirinya ke taman di belakang rumah sakit.

"Lon, lu mau gak ajak gua ke taman belakang, gua lagi butuh angin nih." Ucap Felic

"Hmmm, gimana ya? ok lah gua anterin tapi pake kursi roda ya."

Felic pun hanya menjawab dengan mengangkat alisnya

****

"Lon, bunda kemana sih?" tanya Felic setelah mereka tiba di taman

"Bunda lu lagi ke Surabaya sama ayah lu karea mereka berdua harus raat yang gak bisa dicancel, kemungkinan mereka kesana sekitar 2-3 hari an." Jelas Dillon

"Tuh kan kenapa di saat kondisi gua kayak gini, mereka berdua selalu gak ada disamping gua, kenapa merek berdua selalu memikirkan bisnis dibanding gua, apa mereka udah gak sayang lagi sama gua?" Sahut Felic

"Hehhh, lu gak boleh ngomong gitu, mereka berdua menjalankan bisnisnya demi lu, demi anak kesayangannya. Oh iya gua lupa kasih kabar ke bunda lu, lu tunggu sebentar ya." Ucap Dillon sambil mengeluarkan hp dari sakunya dan Felic langsung membuang muka pertanda bahwa ia sedang kesal

"Halo, bun ini Dillon mau kasih kabar kalo Felic kondisinya sudah membaik dan dia juga udah tersadar. Gimana Bunda mau ngomong sama Felic?" tanya Dillon pada Bunda Ani

"Wah benarkah Dillon, ya syukurlah kalau Felic sudah tersadar. Tentu, tentu bunda mau berbicara sama Felic, dimana dia sekarang?" ucap tante Ani yang antusias ingin berbicara sama putrinya.

"Fel, bunda lu mau ngomong nih sama lu nih." ucap Dillon sambil memberi handphone nya kepada Felic

"Gak akhh, gua lagi gak mau ngomong sama siapa-siapa."

"Lu gak boleh gitu Fel, masa lu gak mau ngomong sama bunda lu sih. Kasihan loh bunda, mau relain waktunya buat lu, lu mau ya?" ucap Dillon

"Iya iya sini mana hp lu." sahut Felic sambil merebut handphone milik Dillon

Percakapan antara bunda dan Felic begitu lama. Hari demi hari berlalu Felic yang kondisinya sudah mulai stabil dan membaik diperboehkan pulang.

"Mmmm, Fel besok kita nonton lagi yuk, ada film seru nih. Lu mau gak?" tanya Dillon ketika dia mengantarkan Felic ke rumah dari rumah sakit

"Ok lah, tapi inget jangan lupa kalau mau jalan sama gua. Nanti lu pergi kemana-mana lagi." sahut Felic

"Iya, iya gua inget. Tapi sore ya, besok pagi gua udah harus ke kantor." ucap Dillon

*****

"Fel, ayo cepetan lama bener sih lu." Ucap Dillon dari luar rumah

"Masuk dulu Lon, tunggu di ruang bawah." Sahut Felic yang suaranya berasal dari lantai atas rumahnya

"Hemm tuh orang kalo mau pergi aja pasti lama bener, dah akhh mending gua masuk aja." gumam Dillon

Sesampainya di ruangan bawah

"Fel, gua makan snack lu ya." teriak Dillon

"Serterah lu tapi jangan dihabisin." sahut Felic

Setelah Felic mengizinkan, Dillon langsung menyemil snack punya Feic sambil menonton tv dan menunggu Felic dari kamarnya tapi saat dia sedang asyik menonton tv dan menyemil terdengar suara seseorang wanita turun dari lantai atas.

"Hai Lon." ucap wanita itu

Dillon hanya menjawab pertanyaan wanita itu dengan mulut terbuka dan entah apa yang ada dipikiran Dillon saat itu.

Haii udah ya chap ini nya, jangan pernah bosen buat baca cerita ini dan buat votement. Jangan ke story mana-mana ya tetap di story ini 😉

LONG DISTANCE RELATIONSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang