"Ciee bella sekarang sama dia nih?" Ucap seseorang, lalu diikuti oleh yang lain dengan rasa penasarannya. Mereka langsung mengerumuni wanita itu menunggu kepastian.
"Hah? Apasih cuma makan berdua doang ko yaelah kita temenan ko" jawab wanita itu sedikit kesal, bella.Semua murid disekolah melihatnya, bahkan sampai guru-guru pun juga ikut meledeknya dengan laki-laki itu. Wanita itu tidak marah, dia terlihat senang akan rumor itu namun dia menyembunyikannya dalam jawaban kesalnya. Siapa yang tidak melihatnya? Mereka duduk didepan koperasi bersama, yang wanita asik menghabiskan makan siang yang dibelikan laki-laki itu, sedangkan laki-laki itu hanya menemani wanita itu menghabiskan makanannya dan bercengkrama. Saat itu, sedang ada festival di sekolah kami dan pastinya kami semua berada di lapangan. Kami para murid kelas 12 wajib menampilkan parade per kelas dengan tema adat dari daerah yang sudah ditentukan.
"Ko bisa sih lo sama dia?" Pertanyaan ini sudah berapa kali dilontarkan untuknya. Wajar, laki-laki itu termasuk deretan cowo-cowo hits dan gaul disekolah kami. Namanya Reyhan, dia anggota basket disekolah kami. Tampang? Tidak usah diragukan. Dan bella? Dia adalah murid pindahan, dia pindah kesekolah kami saat kelas 11/2 SMA. namun, dia langsung terkenal disini mengapa tidak, wajahnya cantik, baik dan tubuhnya sangat subur, tapi satu kekurangannya kata orang-orang, terlalu genit dengan laki-laki.
"Sabar yah ca" ucap seseorang dan duduk disampingku. Aku yang sedang membersihkan makeup-ku sehabis parade ini hanya bisa bergumam dan melanjutkan membersikan makeup-ku. "Ih ini gimana cara ngapusnya, udah gatel nih" ucapnya lagi, aku langsung mengambil kapas lagi dan menuangkan makeup remover untuknya.
Kenalkan, namanya Rara dia teman selama 2 tahunku di SMA. Agak sedikit kekanankan, tapi dia adalah orang terbaik untuk menjadi sahabat. Dia belum pernah pacaran, dan baginya pacaran dan laki-laki bukanlah hal penting saat ini. Tapi siapa sangka, dia juga sama sepertiku. Menyukai seseorang dalam diam, hanya bisa mengaguminya dari jauh.
"Apa gue nyerah aja yah?" Ucapku pelan dan meletakan kapas itu. "Udah gila yah lo? Terus selama 2 tahun kemarin mau lo buang sia-sia gitu aja?" Jawab rara dengan tatapan sinisnya. "Kemarin pas dia jadian sama kaka kelas aja lo santai bisa nahan kenapa sekarang lo mau nyerah? Mereka kan cuma makan bareng" sambungnya. "Bukan itu" jawabku lirih. "Kenapa? Gara-gara bella temen kita?" Tanyanya. Aku tidak menjawabnya, aku hanya bisa diam. Entah, tak ada kata yang bisa kuucapkan saat itu.
Waktu sudah menunjukan pukul 15.00 wib, festival sekolah sudah selesai dan saatnya pulang beristirahat, setelah festival yang melelahkan ini.
.
.
.
"Andai aja sabar menghasilkan uang, mungkin sekarang udah jadi miliyader" Ucapnya kepada boneka kecil dihadapannya, ia mematikan lampu kamarnya dan siap untuk tidur.#####
Halo, balik lagi nih setelah 2 tahun. Semoga kalian suka sama cerita ini, based on real story yang agak disamarkan haha.
Ayooo Vote-vote untuk next chapter👌
KAMU SEDANG MEMBACA
A GIFT
Teen FictionSemua berawal dari 2 barang dan sepucuk surat itu. Banyak orang yang tidak percaya keajaiban dalam suatu hubungan, semua hanyalah khayalan fiktif para novelis yang tidak akan terjadi di dunia nyata. Tapi, kini aku ingin membuktikannya sendiri. Apaka...