Genggaman tanganmu erat
Pada sabtu malam yang pekat
Tuturmu seakan tersekat
Tika bibir kita mulai melekatRupanya itulah malam keramat
Kudratku mulai memberat
Pada renunganmu yang palat
Liurmu ku telan kelatNyata tekaan aku tepat
Kau pergi ketika hujan lebat
Maranduk segerombolan manusia yang berselirat
Lantas ku rebah dengan rasa palat
Cinta
Bikin celaka saja
Ragaku derita
Mereputlah kau manusia durjana
YOU ARE READING
Sehari Selembar Puisi
PoesíaMinda setumpul bilah Diasah bersama perahan limau Mengelar bait bait sepi Tajam dan sinis